Teddy Sebut Sang Istri Asam Lambung, Pihak Rumah Sakit Bongkar Fakta Lain Soal Riwayat Penyakit Lina
Penulis : Moana
14 Januari 2020 11:22
Penyidik periksa 11 saksi
Terkait dengan meninggalnya Lina Jubaedah, mantan istri Sule pihak Satreskrim Polrestabes Bandung telah memeriksa 11 orang saksi dan jumlah tersebut kemungkinan akan semakin bertambah. Hal ini merupakan kelanjutan dari laporan yang sempat dibuat oleh Rizky Febian yang merasa bahwa kematian sang ibu tak wajar.
Berangkat dari laporan penyanyi yang kerap disapa Iky tersebu, anggota Satreskrim langsung mendatangi rumah suami Lina, Teddy Pardiana, sekaligus mengamankan sejumlah barang elektronik, seperti ponsel dan CCTV. Bukan hanya itu, pihak kepolisian juga melakukan autopsi jenazah Lina.
2 dari 6 halaman
Bicara soal asam lambung
Teddy pun menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Bandung terkait kematian istrinya tersebut. Di hadapan penyidik, Teddy mengaku bahwa dirinya mengungkap soal asam lambung yang dimiliki oleh Lina.
Ayah sambung Putri Delina tersebut bahkan menuturkan, Lina sempat makan nasi padang sebelum meninggal dunia pada Sabtu (04/01/2020) lalu. Teddy mengungkapkan bahwa awalnya sang istri mengonsumsi nasi padang dan diduga itu berpengaruh pada kesehatan Lina.
"Kalau dari hipertensi, itu kan sebelumnya makan nasi padang yah. Bukan jelek-jelekin ya," ucap Teddy.
Lebih lanjut, Teddy menuturkan bahwa Lina juga menyantap makanan banyak mengandung minyak. Sehingga diduga hal tersebut menyebabkan asam lambung naik.
"Dari situ agak susah menelan, jadi kayak lambungnya naik ke saluran THT. Sehingga susah menelan dan nafas," papar Teddy.
Ayah sambung Putri Delina tersebut bahkan menuturkan, Lina sempat makan nasi padang sebelum meninggal dunia pada Sabtu (04/01/2020) lalu. Teddy mengungkapkan bahwa awalnya sang istri mengonsumsi nasi padang dan diduga itu berpengaruh pada kesehatan Lina.
"Kalau dari hipertensi, itu kan sebelumnya makan nasi padang yah. Bukan jelek-jelekin ya," ucap Teddy.
Lebih lanjut, Teddy menuturkan bahwa Lina juga menyantap makanan banyak mengandung minyak. Sehingga diduga hal tersebut menyebabkan asam lambung naik.
"Dari situ agak susah menelan, jadi kayak lambungnya naik ke saluran THT. Sehingga susah menelan dan nafas," papar Teddy.
3 dari 6 halaman
Masuk IGD karena asam lambung
Tak hanya itu, Teddy juga mengungkapkan seingatnya Lina masuk ke ruang IGD rumah sakit pertama kali pada 21 November 2019. Saat itu dokter mendiagnosa Lina asam lambungnya naik.
"Dokter diagnosa asam lambung terus dikasih obat. Tahunya tanggal 23 November balik lagi," beber Teddy.
"Dokter diagnosa asam lambung terus dikasih obat. Tahunya tanggal 23 November balik lagi," beber Teddy.
4 dari 6 halaman
Dirawat di rumah sakit
Lalu, Teddy menuturkan bahwa Lina masih kurang nyaman meski telah dikasih obat saat itu. Hingga kemudian, ibu 5 orang anak tersebut diberikan obat tambahan sehingga merasa agak baikkan.
"Sampai tanggal 11 Desember baru sesak lagi. Sekalian saja cek, pindah ke RS Santosa," aku Teddy.
Teddy kemudian menceritakan, ketika di RS Santosa Bandung, Lina dirawat inap selama sehari.
"Dibilang sama asam lambung juga. Terus lainnya sehat. darahnya sempat 220 per diastolik sistolik itu tinggi saja. 220 per 150 kalau enggak salah. Terus paling rendah itu 150 per 110," papar Teddy.
"Sampai tanggal 11 Desember baru sesak lagi. Sekalian saja cek, pindah ke RS Santosa," aku Teddy.
Teddy kemudian menceritakan, ketika di RS Santosa Bandung, Lina dirawat inap selama sehari.
"Dibilang sama asam lambung juga. Terus lainnya sehat. darahnya sempat 220 per diastolik sistolik itu tinggi saja. 220 per 150 kalau enggak salah. Terus paling rendah itu 150 per 110," papar Teddy.
5 dari 6 halaman
Tiba di IGD sudah meninggal
Dengan riwayat penyakit tersebut, Teddy kini telah memberikan surat kuasa kepada pihak kepolisian, untuk mengambil hasil histori dari rumah sakit tempat istrinya sempat dirawat.
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran RS Al Islam Bandung, dr. Guntur Septapati, MMRS mengatakan pasien atas nama Lina Jubaedah saat tiba di instalansi gawat darurat (IGD) dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Ke IGD saat itu sekitar jam 4-an pagi. 04.15 WIB dinyatakan meninggal dunia. Ke sini sudah tak bernafas. Kami yakinkan secara medis dan lain-lain, 4.15 sudah meninggal dunia," ujar Guntur.
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran RS Al Islam Bandung, dr. Guntur Septapati, MMRS mengatakan pasien atas nama Lina Jubaedah saat tiba di instalansi gawat darurat (IGD) dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Ke IGD saat itu sekitar jam 4-an pagi. 04.15 WIB dinyatakan meninggal dunia. Ke sini sudah tak bernafas. Kami yakinkan secara medis dan lain-lain, 4.15 sudah meninggal dunia," ujar Guntur.
6 dari 6 halaman
Riwayat penyakit hipertensi
Menurutnya, saat itu pihaknya tak bisa menentukan diagnosa secara pasti. Pasalnya, pasien tersebut sudah meninggal dunia. Namun, Guntur mengatakan dari riwayat penyakit yang pernah dialami oleh Lina, ibu Iky tersebut memiliki hipertensi.
"Kemungkinan bisa macam-macam. Data di kami riwayat ada hipertensi (tekanan darah tinggi)," katanya.
"Kemungkinan bisa macam-macam. Data di kami riwayat ada hipertensi (tekanan darah tinggi)," katanya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
-
Ada Orang Main Voli Antar RT Dipikir Mirip Pak Duta Sheila on 7, Ternyata Beneran Pak Duta
-
Hipotesa Mas Bintang Emon Terbukti: Semua Cewek Bisa Rawat Apa Saja, Bagus, Kecuali Motor
-
Ngga Nyangka Om-Om Ini Dulu Mantannya Nike Ardilla
-
Ingat Primus? Aktor Sinetron Hits Idola Tahun 90 an, Kini Jadi Anggota DPR dan Pergi Pulang Kerja Ta
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Belum Rezeki, Raffi Ahmad Batal Berhaji Tahun Ini
15 Juni 2023 18:23
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.