1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SELEBRITY

Tenar di Era 80-an Begini Nasib Edi Gombloh Pemain Inem Pelayan Sexy Sekarang

Penulis : Aleolea Sponge

12 Agustus 2019 14:49

Nasib Edi Gombloh Pemain Inem Pelayan Sexy Sekarang

Planet Merdeka - Pernah tenar tahun 80-an, artis lawas Edy Gombloh kini menikmati hari tua dengan menjalankan usahanya. Sebelumnya pria asal Yogyakarta ini kerap membintangi judul-judul sinema tenar pada zamannya. Sebut saja Samson Betawi, Inem Pelayan Sexy, atau Benyamin Tukang Ngibul, pria satu ini sukses membuat judul-judul tersebut lebih menarik karena aktingnya yang jenaka.

2 dari 8 halaman

Honor Eddy Gombloh saat masih berjaya

Eddy Gombloh bahkan kerap beradu peran bersama aktor maupun aktris legendaris, antara lain Benyamin Sueb. Kehidupan Eddy Gombloh di masa kejayaan sebagai aktor bisa dibilang bergelimang harta.

Saat aktif membintangi berbagai film dan sinetron tersebut, pendapatan Eddy Gombloh tak bisa dipandang sebelah mata. Honornya di tahun 1980-an saja untuk satu episode berkisar Rp 2 juta!

"Tahun 1980, satu episode saya dapat upah Rp 2 juta.
3 dari 8 halaman

Eddy Gombloh tak bisa terus merasakan indahnya hidup

Jumlah itu sangat besar kala itu," cerita Eddy Gombloh, mengenang masa kejayaannya. Lantas roda kehidupan pun memang tak bisa dihentikan oleh manusia, termasuk pria dengan nama asli Supardi ini.

Semakin tua usianya, Eddy Gombloh pun makin jauh dari gemerlap dunia hiburan yang membesarkan namanya. Sayangnya Eddy Gombloh tak bisa terus merasakan indahnya hidup sebagai salah satu aktor dengan penghasilan tertinggi di zamannya.
4 dari 8 halaman

Eddy Gombloh tak lagi mendapat job syuting

Eddy Gombloh mengakui jika tawaran untuk membintangi film maupun drama berseri semakin jarang ia dapatkan. Kian sepinya tawaran itu lantas membuat Eddy Gombloh memutuskan untuk meninggalkan Ibu Kota yang membesarkan namanya.
5 dari 8 halaman

Nasib Eddy Gombloh

Meninggalkan nama besar yang telah ia bangun susah payah, Eddy Gombloh akhirnya menepi ke daerah Sleman, Yogyakarta, kampung halamannya.

"Sudah sumpek dan ingin tenang. Ya meski di sana menjanjikan, tapi kan saya sudah tua," ucapnya menceritakan keputusannya pindah ke pinggiran.

Tak lagi menggantungkan hidup pada kemampuannya melawak dan berperan sebagai tokoh konyol di depan kamera, ia pun mencari cara lain agar kebutuhan sehari-hari terpenuhi.
6 dari 8 halaman

Eddy tak malu menggunakan kendaraan umum

Beruntung, Eddy Gombloh bukan tipe orang yang terlena atas kekayaan dan ketenaran yang dimilikinya dahulu. Ia pun terang-terangan mengaku berhemat sepanjang kariernya, kerap memilih berangkat ke lokasi syuting dengan angkot. Eddy tak malu menggunakan kendaraan umum walau ia seorang aktor terkenal.

"Saya tidak pernah gengsi. Daripada untuk sesuatu yang tidak berguna seperti rokok dan minuman, (penghasilan) lebih baik ditabung.
7 dari 8 halaman

Usaha baru Eddy Gombloh

Banyak teman yang honornya habis semalam untuk minum," tuturnya. Tabungannya itulah yang menyelamatkan Eddy di masa tua, sehingga ia bisa membeli rumah di Yogyakarta dan membuka usaha baru.

Eddy Gombloh pun membuka usaha fotokopi dan menanam kebun salak sebagai mata pencaharian baru di masa tua. Tak hanya itu, uangnya pun ternyata cukup untuk membeli sebuah ruko di Jakarta untuk disewakan.
8 dari 8 halaman

Eddy Gombloh hidupnya lebih beruntung dibanding teman seperjuangannya

Hidupnya yang lebih beruntung dari beberapa rekan artis yang justru sengsara di hari tua membuatnya memberikan petuah untuk artis-artis muda.

"Jadikanlah kami yang tua ini sebagai contoh. Meski zaman dulu dan sekarang sudah berbeda, pengalaman itu adalah guru," tutupnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya