Terungkap 2 fakta baru jatuhnya Lion Air JT610, mulai dari mesin rusak hingga penyebab pesawat hancur
Penulis : Aleolea Sponge
7 November 2018 09:15
Terkuak ternyata ini penyebab Lion Air Jatuh
Planet Merdeka - Perlahan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT610 sedikit demi sedikit muali terkuak, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap beberapa fakta baru terkait insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) lalu.
Hal ini perlahan mulai terungkap seiring ditemukannya bagian roda hingga turbin pesawat. Berikut fakta baru dugaan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610
2 dari 6 halaman
1. Mesin hidup saat jatuh
KNKT menyebut, pesawat Lion Air JT 610 masih dalam keadaan mesin aktif ketika jatuh ke laut.
"Mesin dalam keadaan hidup dan putarannya cukup tinggi saat menyentuh air," ulas Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, Senin (5/11/2018).
Data ini didapat KNKT dari investigasi di bagian mesin Lion Air.
"Dilihat dari temuan ini, mesin dalam keadaaan hidup dan RPM tinggi. Mesin juga berputar tinggi saat menyentuh air," sambungnya.
3 dari 6 halaman
2, Pesawat tidak meledak di udara
Banyak yang semula beranggapan, pesaat Lion Air JT 610 meledak di udara. Namun, anggapan ini segera ditepis oleh Soerjanto. Berdasarkan penyelidikan sementara, jika pesawat meledak di udara, maka kemungkinan besar serpihan pesawat yang hancur akan tersebar meluas.
4 dari 6 halaman
Pesawat Lion Air dan turbin Lion Air JT 610
"Investigasi sementtara kemungkinan pesawat hancur saat bertubrukan dengan laut.
Berbeda ya, meledak di atas (sebelum menyentuh air) tentu serpihan pesawatnya luas. Tapi ini tidak. Jadi, pesawat ini jatuh dan hancur saat bersentuhan dengan air," jelas Soerjanto.
Hingga saat ini, pihak KNKT masih melakukan analisis data pada kotak hitam / blackbox Lion Air JT 610 yang telah ditemukan beberapa waktu lalu. Rencananya, proses analisis mulai dilakukan Senin (5/11/2018) kemarin untuk beberapa waktu ke depan.
5 dari 6 halaman
Satu mesin pesawat Lion AIr JT610
Sementara itu, ke-13 keluarga korban Lion Air JT 610 yang berhasil diidentifikasi oleh tim DVI dan Inafia Polri akhirnya diserahkan kepada keluarga, Senin (5/11/2018) malam. Satu per satu perwakilan anggota keluarga, tampak menerima surat kematian sebagai bentuk serah terima simbolis.
"Saya serahkan secara simbolis berupa surat kematian kepada perwakilan Lion Air untuk diserahkan kepada pihak keluarga korban," tandas Edi.
Beberapa tim pendamping yang juga merupakan psikolog tampak menenangkan keluarga korban yang berduka. Kabag Infodok Divisi Humas Polri, Kombes Pol Sulistyo Pudjo pun menawarkan fasilitas penitipan jenazah sementara waktu sebelum dibawa ke rumah masing-masIng.
6 dari 6 halaman
Kepala Basarnas M. Syaugi menangis di hadapan keluarga korban Lion Air JT610
"Jika ada keluarga yang ingin menitipkan jenazah, kami fasilitasi dan menyediakan tempat untuk dimasukkan ke instalasi forensik.
Begitu juga jika ada yang langsung ingin mengirim ke kediaman, kami juga menyediakan fasilitas," tuturnya.
Adapun daftar nama ke-13 penumpang yang telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga, sebagai berikut.
1. Reni Aryanti, perempuan, 51 tahun, diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
2. Muhammad Rapi Andrian, laki-laki, 24 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
3. Eryanto, laki-laki 41 tahun, berhasil diidentufikasi melalui pemeriksaan DNA
4. Vera Junita, perempuan 22 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
5. Resti Amelia, perempuan 27 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
6. Fifi Hajanto, perempuan, 42 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
7. Dede Anggraini, perempuan, 40 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
8. Petrous Rudolf Sayers, laki-laki 58 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari
9. Eka Suganda, laki-laki 49 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari
10. Niar R Soegiyono, perempuan 39, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari
11. Sudibyo Onggo Wardoyo, laki-laki 40 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari
12. Hendra, laki-laki, 39 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA
13. Mito, laki-laki 37 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari (anggota kepolisian berdinas di Bangka Belitung)
Sementara itu, total 27 jenazah korban Lion Air telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga.
Sebelumnya, beberapa jenazah yang telah teridentifikasi juga sudah dimakamkan di kampung halaman masing-masing. Di antaranya adalah Jannatun Cintya Dewi, Endang Sri Bagusnita, Fauzan Azima, dan Wahyu Susilo.
Sebelumnya, beberapa jenazah yang telah teridentifikasi juga sudah dimakamkan di kampung halaman masing-masing. Di antaranya adalah Jannatun Cintya Dewi, Endang Sri Bagusnita, Fauzan Azima, dan Wahyu Susilo.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Ada Orang Main Voli Antar RT Dipikir Mirip Pak Duta Sheila on 7, Ternyata Beneran Pak Duta
-
Hipotesa Mas Bintang Emon Terbukti: Semua Cewek Bisa Rawat Apa Saja, Bagus, Kecuali Motor
-
Ngga Nyangka Om-Om Ini Dulu Mantannya Nike Ardilla
-
Ingat Primus? Aktor Sinetron Hits Idola Tahun 90 an, Kini Jadi Anggota DPR dan Pergi Pulang Kerja Ta
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Belum Rezeki, Raffi Ahmad Batal Berhaji Tahun Ini
15 Juni 2023 18:23
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.