1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SELEBRITY

Terungkap, Residivis Bunuh Selingkuhan Saat Berhubungan Badan dan Memutilasi di Kamar Mandi

Penulis : Aleolea Sponge

15 Juli 2019 10:47

Residivis Bunuh Selingkuhan Saat Berhubungan Badan

Perlahan kasuspembunuhan sadis terhadap anggota aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Agama perlahan mulai terkuak. KW, perempuan berusia 51 tahun yang mengabdi selama 20 tahun di Kementerian Agama Bandung, ternyata tewas setelah dihantam palu berkali-kali oleh pelaku yang juga selingkuhannya.

Dilansir dari TribunJateng, peristiwa ini bermula dari pertemuan DP (37), yakni pelaku dan korban di Bandung. Pelaku dan korban kemudian berjalan kaki menaiki anak tangga menuju kamar kostan pelaku.

2 dari 8 halaman

Kronologi Residivis Bunuh Selingkuhan

Pelaku membuka pintu kamar dan masuk bersama korban sembari duduk di karpet yang terbentang di kamar berukuran sekira 3 x 3 meter tersebut. Korban kemudian berbincang-bincang dengan pelaku membahas tentang surat-surat mobil milik korban.

Usai berbincang, korban membuka kacamata dan jilbab yang dikenakannya. Korban kemudian mengenakan pakain daster yang terdapat di kamar kostan tersebut. Tanpa sungkan, korban mengganti pakaian daster di hadapan pelaku.
3 dari 8 halaman

Korban dan pelaku melakukan hubungan suami istri

Setelah mengganti pakaian, korban kembali duduk di karpet. Pelaku kemudian menyeduh kopi dan korban menyeduh teh.

Pelaku langsung menghampiri korban dan sejurus kemudian menggenggam tangan korban dan memeluk. Hingga akhirnya korban dan pelaku melakukan hubungan badan.
4 dari 8 halaman

Pelaku membunuh korban saat berhubungan badan

Setelah melakukan hubungan badan selama 15 menit, pelaku meminta korban tengkurap. Pelaku lalu menimpa korban yang sudah tidak menggunakan pakaian dan memukul kepala korban berulang-ulang sampai korban tidak bersuara dan tidak bergerak.

Melihat korban sudah tak berdaya, pelaku membawa korban ke dalam kamar mandi. Di kamar mandi, pelaku melihat bahwa korban masih bergerak dan pelaku kembali mengambil palu dan memukul korban.
5 dari 8 halaman

Pelaku membunuh korban dengan memukul kpala korban

Setelahnya, palu tersebut dibersihkan dari darah korban. Informasi ihwal pembunuhan sadis ini terungkap setelah Kepolisian Resort Banyumas membawa terduga pelaku ke kosan yang dihuninya selama dua minggu.

Bukan hanya itu, dari proses rekonstruksi tersibak korban ternyata dimutilasi di suatu kos-kosan di Jl H Hasan, Kota Bandung pada Minggu (7/7/2019).

Proses rekonstruksi dilakukan di dalam kamar kos-kosan DP di Bandung pada Sabtu (13/7/2019) bersama sejumlah personel Kepolisian Resort Banyumas yang dipimpin oleh Kanit 3 Reskrim Polres Banyumas IPDA Rizky Adhiyanzah.
6 dari 8 halaman

Mutilasi di Kamar Mandi

Setelah membunuh korban, pelaku DP ternyata tidak berdiam diri. Ia keluar membeli wadah boks sebanyak tiga unit dan sebilah golok. Uang untuk membeli perlengkapan diambil pelaku dari dompet korban.

Usai membeli, pelaku kembali masuk ke kamar dan mulai memutilasi korban. Bagian kepala korban merupakan bagian yang pertama dimutilasi pelaku.

Sebanyak tiga kali pelaku memotong bagian leher korban, namun upaya itu tidak mudah. Kemudian pelaku memegang rambut korban dan kembali menyayat leher korban hingga putus.

Potongan kepala korban dimasukkan ke dalam bungkusan plastik dan di masukkan ke dalam boks yang sudah disiapkan. Kemudian pelaku kembali masuk ke kamar mandi dan melanjutkan aksi mutilasinya.
7 dari 8 halaman

Minta Bantuan Orang Lain

IPDA Rizky Adhiyanzah mengatakan tubuh korban dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama ialah kepala dan kedua tangan, bagian kedua ialah badan, dan bagian ketiga ialah pinggul hingga ke kaki.

Untuk mengangkat ketiga boks tersebut, pelaku meminta bantuan kepada orang yang kebetulan sedang menghadiri kondangan di sekitar kos-kosan tersebut.

"Pelaku meminta bantuan orang lain mengangkat kontainer yang berisi potongan badan korban. Pelaku mengatakan kepada orang tersebut bahwa isi kontainer tersebut adalah barang pecah belah," katanya.

Boks yang berisi potongan tubuh tersebut disusun oleh pelaku di bagian belakang mobil korban berwarna silver bernomor polisi D 1058 VBQ.

Pelaku langsung membawa mobil dan potongan tubuh korban ke Banyumas. Dari rekonstruksi tersebut, Kanit 3 Reskrim Polres Banyumas mengatakanpengakuan pelaku tentang lokasi mutilasi di Bogor adalah pengakuan yang bohong.

Potongan tubuh korban dibawa oleh pelaku ke Banyumas yang kemudian dibakar di suatu lokasi. Potongan tubuhnya ditemukan di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, pada Kamis malam (11/7/2019).
8 dari 8 halaman

Pengakuan Ketua RW

KW (51), warga Komplek Bukit Mekar Indah, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, menjadi korban mutilasi.

Ketua RW 21, Sumarna (39), mengatakan, korban merupakan warga tetap di komplek tersebut mulai tinggal sejak tahun 2000 dan keseharian korban, adalah pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Agama Kota Bandung.

"Untuk sehari-harinya beliau disibukkan dengan kerja mulai dari Senin sampai Jumat pulang terus pulang malam, paling di rumah Sabtu-Minggu," kata Sumarna di Bumi Mekar Indah, Kecamatan Cileunyi, Jumat (11/7/2019).

Ia mengatakan, pada Hari Rabu (10/7/2019), suami korban, Soib (61), datang ke kantor RW melaporkan kehilangan korban sejak Minggu pagi (7/7/2019) dan sudah melaporkan ke Polsek Cileunyi karena kehilangan kontak.

Sumarna menambahkan, pada Kamis (11/7/2019), penyidik dari Polres Banyumas datang untuk mencocokkan data sesuai, bahwa ada korban mutilasi adalah warga merupakan warga Kecamatan Cileunyi.

"Pas dicek benar sekali, itu warga di sini. Putri tunggal dan kakak kandungnya saat ini sedang diambil sampel darah di Rumah Sakit Kramat Jati," katanya.

Informasi dari keluarga, jenazah korban dibawa ke Temanggung untuk dimakamkan.

Sumarna mengatakan, hal tersebut sesuai dengan permintaan korban kepada suami dan keluarganya selama masa hidup, meminta agar dimakamkan di kampung halamannya di Temanggung.

"Almarhum cukup bergaul mengikuti, tidak ada yang mencolok. Kami tidak menyangka dan kaget ada kejadian seperti ini," katanya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya