1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SELEBRITY

Theodore Sandy Hermawan, Pria Indonesia Dibalik Layar Film Justice League

Penulis : Mulyono Sri Hutomo

9 Desember 2017 07:38

Sandy, ambil bagian dalam “behind the scene” film Justice League untuk pembuatan Visual Effects

Planet Merdeka - Film box office Justice League keluaran DC menghipnotis penonton di seluruh dunia. Aktor dan aktris Hollywood kenamaan menjadi pusat perhatian dalam cerita kumpulan superheroes DC itu. Visual Effects (VFX) film itu juga menjadi daya tarik yang mengundang orang menyesaki bioskop. Tak disangka karya teranyar DC itu juga mencatat nama orang Indonesia di dalamnya. Theodore Sandy Hermawan yang akrab dipanggil Sandy, ambil bagian dalam “behind the scene” film Justice League untuk pembuatan Visual Effects atau efek spesial. Namanya ada diantara banyak daftar nama yang terlibat dalam pembuatan film ini, bisa dilihat saat film selesai tayang.

Sebelum Justice League, Sandy ternyata juga sudah berkecimpung di dunia film Hollywood. Tak main-main, dia terlibat dalam proyek film-film besar yang jadi favorit dunia. Seperti Batman v Superman (Dawn of Justice), The Finest Hours, Ghostbuster, The Dark Tower dan yang paling fresh Justice League. Bangga ya ada orang Indonesia di proyek film-film besar itu.

Bagaimana sih ceritanya sampai Sandy bisa berkiprah di lingkungan Hollywood? Dia asli Bandung, aksen Sunda terkesan masih kental dari jawaban tertulis untuk pertanyaan wawancara. Menghabiskan waktu belajar di SD dan SMP 1 di Bandung lalu melanjutkan SMA dan kuliah di Tiongkok, sampai akhirnya hijrah ke Vancouver Kanada di tahun 2014 hingga sekarang. Di Kanada, Sandy belajar VFX film dan televisi di Vancouver Institute of Media Arts (VanArts).

Kepada jurnalis lepas Hyacintha Bonafacia, pria kelahiran Bandung, 25 Maret 1986 itu pertama kali diwawancara media sebagai berikut ini:

Bagaimana kamu mengawali karir di dunia film Hollywood?

Mulainya dari Vancouver. Sebelumnya saya udah suka menggambar dari dulu. Terus juga suka nonton film berbagai genre. Terutama action, horor, mystery, thriller, animation, anime, etc. Waktu di Vancouver pas lagi terkenal bikin visual effects movie. Jadi mulai saya pelajari dan diteliti sendiri gimana membuat realistic CG (Computer Graphics). Sampai udah lumayan ngerti basicnya, terus saya apply ke VFX school di sini. Saya sekolah satu tahun, terus kerja di MPC (Moving Picture Company). Sampai sekarang sudah buat Batman v Superman, Ghostbuster, The Dark Tower, Justice League, dan lainnya. Saya fokus di bidang FX, yaitu tentang buat simulation.
MPC adalah visual effects studio. Jadi yang kerja semuanya digital artist kayak animator, modeler, FX artist, lighting artist, compositor. Cara kerjanya MPC cari movie ke Hollywood. Terus MPC hire artist di Vancouver. saya waktu mulai kerja mah nggak tahu bisa kerjain project apa.

Jadi sama kayak cari kerja biasa, ngelamar, terus di-interview, lalu mulai kerja. Pertama dikasih shot yang gampang, terus makin lama makin complex shot. Bisa ke Justice League, ya itu juga bukan sengaja juga. cuma kebetulan aja lagi bikin. Jadi saya termasuk di FX team. Kira-kira dalam satu tahun saya bisa terlibat dalam dua film.
(Sekarang Sandy sudah pindah kerja ke ICON creative studio)

Di film-film yang kamu ambil bagian, tugas utama kamu apa?

Saya di FX department, membuat natural simulation, seperti, dust and debris, fire and smoke, rigid body simulation, particle simulation, lightning, rain and snow, ash and embers, leaves, lightning, cloud. Kadang kadang membuat magic FX seperti proton beam dalam Ghostbuster.

Khusus untuk film box office DC Batman v Superman dan Justice League, cerita paling seru apa buat kamu selama terlibat dalam pembuatan dua film itu ?

Kalau menurut saya, proses cara pembuatannya sampai hasil akhir semua enjoyable dan penuh tantangan. Dalam Batman v Superman, itu pertama kali kerja di visual effects jadi semua masih seru.
Dalam Justice League, saya lebih tertarik dalam volume simulation, contohnya bagian tower destruction. Saya bagian membuat destruction dust.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mulyono-sri-hutomo

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya