Xela Pictures Gelar Talkshow Historia Cinta Stadhuis Schandaal di Pusat Perfilman Usmar Ismail
Penulis : Mulyono Sri Hutomo
14 Juli 2018 15:01
Stadhuis Schandaal, merupakan film terbaru yang mengangkat aspek nilai sejarah dengan pendekatan kekinian, besutan sutradara Adisurya Abdi
Merdeka.com - Rumah produksi sinema Xela Pictures menggelar talkshow "Historia Cinta Stadhuis Schandaal", di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Jumat (13/7/2018).
Acara talkshow yang dipandu Maman Suherman ini menghadirkan narasumber seniman Remy Silado, sutradara Adisurya Abdi, produser Omar Jusma, music director Areng Widodo dan content creator Indy.
Stadhuis Schandaal, merupakan film terbaru yang mengangkat aspek nilai sejarah dengan pendekatan kekinian, besutan sutradara Adisurya Abdi.
"Saya pernah rasakan bagaimana bikin film di era seluloid dan sekarang ingin belajar lagi di era digital, setelah 14 tahun libur bikin film," kata sutradara Adisurya Abdi melalui siaran pers.
"Rasanya tidak ada teman angkatan saya yang hari ini masih bikin film. Saya merasa kuat di drama dan tidak mungkin saya ikut bikin tema film yang kini ramai, juga tidak pantas," lanjutnya.
Adisurya menjelaskan, industri film Indonesia banyak mengangkat cerita sejarah sebagai film layar lebar, namun karena penggarapannya jauh dari aspek menghibur sehingga cenderung tak diminati penonton, khususnya milenial.
"Kelemahan film kita adalah mengangkat kisah nyata sejarah tapi tidak dalam wujud kekinian, dalam artian memakai format pendekatan hiburan dan pop," kata Adisurya.
Tak hanya sutradara Adisurya Abdi, para pemeran film turut hadir diacara talkshow itu.
Diantaranya, Amanda Rigby, Tara Adia, George Taka, Aty Cancer, Iwan Burnani, Septian Dwicahyo, Riki Cuaca, dan lain-lain.
Seniman Remy Silado secara khusus menyoroti penokohan di film "Apakah skandal asmara di film ini fiksi atau nyata, yang pasti karakter tokohnya pernah ada saat itu," kata Remy Silado.
Remy menambahkan, salah satu lokasi syuting film adalah gedung yang dibangun pada masa pemerintahan Jaan Pieter Zoon Coen yang kini jadi Museum Fatahilah di Jakarta.
"Ini adalah tentang sebuah Stadhuis atau gedung Museum Fatahilah dimana Pangeran Diponegoro sempat ditahan, begitu pula Untung Suropati yang ditahan di sana tahin 1600, sehingga terjadilah perang," katanya.
"Dengan berbagai problema saat itu, tentu saja cerita tentang tokoh di film ini pernah ada pada masa lalu. Misalnya ada kasus orang yang berzina yang diarak," ujar Remy.
Film Stadhuis Schandaal akan tayang di bioskop Tanah Air, Kamis, (26/7/2018), di bioskop seluruh Indonesia. Menutup diskusi, Adisurya Abdy berpesan agar pecinta film menonton film ini sebagai dukungan terhadap pelaku industri kreatif anak negeri.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mulyono-sri-hutomo
-
Ada Orang Main Voli Antar RT Dipikir Mirip Pak Duta Sheila on 7, Ternyata Beneran Pak Duta
-
Hipotesa Mas Bintang Emon Terbukti: Semua Cewek Bisa Rawat Apa Saja, Bagus, Kecuali Motor
-
Ngga Nyangka Om-Om Ini Dulu Mantannya Nike Ardilla
-
Ingat Primus? Aktor Sinetron Hits Idola Tahun 90 an, Kini Jadi Anggota DPR dan Pergi Pulang Kerja Ta
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Belum Rezeki, Raffi Ahmad Batal Berhaji Tahun Ini
15 Juni 2023 18:23
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.