1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. SPORT

Kisah Pilu Mantan Petinju Rela Jadi Samsak Hidup Demi Lunasi Hutang Keluarga yang Mencapai Miliaran

Penulis : Ronz

11 November 2020 16:08

Petinju tersebut memiliki hutang mencapai 200 juta yen atau sekitar Rp26,7 miliar jika dirupiahkan.

Planet Merdeka - Mantan petinju asal negeri sakura Jepang, Akira Hareruya yang saat ini telah berusia 50 tahun, terpaksa banting setir demi melunasi hutang keluarganya.

Mengutip dari hmetro.com.my, diceritakan jika mantan petinju tersebut memiliki hutang mencapai 200 juta yen atau sekitar Rp26,7 miliar jika dirupiahkan.

Hareruya terpaksa menjalani sebuah pekerjaan yang memilukan untuk melunasi hutangnya.

Berawal dari ide temannya, Hareruya harus merelakan tubuhnya untuk dijadikan sasaran pukul oleh siapa saja dengan membayar 1.000 yen per-menit atau sekitar Rp133 000.

2 dari 3 halaman

Keluarga tak tahu pekerjaannya.

Awalnya Hareruya merahasiakan pekerjannya tersebut dari keluarganya. Pekerjaan Hareruya menjadikan tubuhnya seperti sebuah objek wisata di Tokyo setiap malam, 10 tahun lalu di depan lapangan Koma Kabukicho Shinjuku, yang disebut dengan istilah Nagurareya.

Nagureruya, dimana layaknya pertandingan tinju, tapi dimana orang boleh memukuli lawannya dengan bebas, Sedangkan lawannya tak boleh balas memukul.

Beberapa lama menyembunyikan pekerjaannya tersebut, Hareruya tetap tidak bisa melunasi hutangnya, bahkan hutangnya terus bertambah.

Sampai suatu saat keluarga Nagureruya mengetahui melalui siaran salah satu televisi tentang pekerjannya yang menjadikan dirinya sebagai "samsak hidup".

"Saya selalu berdiri di sini setiap malam," ungkap Hareruya, yang mengungkap sudah pernah ditinju 8.000 orang hingga saat ini.
3 dari 3 halaman

Pernah dipukul petinju profesional.

Akira Hareruya dipukul oleh seorang wanita (Foto: agensi hmetro.com.my)

Bahkan dirinya mengaku jika pernah ada seorang petinju profesional yang memukulnya dibagian pelipis. Dirinya mengtahui yang meninjunya adalah petinju profesional karena dari pengalamannya sebagi kickboxer.

Bahkan tak jarang Hareruya terkena hook badan hingga dadanya patah, patah tulang rusuk, luka memar di kaki seperti kena penyakit kronis. Dahi pecah-pecah, hidung berdarah atau luka di mulut.

Keluarga yang mengetahui pekerjaan Hareruya menentangnya untuk melakukan hal tersebut karena bisa membunuhnya.

"Jika kamu melakukan itu lagi, kamu akan terbunuh nanti," ungkap salah satu anggota keluarganya.

Meskipun bertentangan dengan keluarganya, dirinya tetap keras lakukan hel tersebut dan berdiri dipinggir jalan dan tak akan lari dari hutang-hutangnya.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : imron

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya