Banjarmasin Perangi Sampah Pasar Tradisional: Inovasi dan Digitalisasi Jadi Kunci
Pemerintah Kota Banjarmasin giat tangani masalah sampah pasar tradisional pasca penutupan TPAS Basirih, dengan fokus pada inovasi pengelolaan sampah dan digitalisasi pasar.
Banjarmasin, 7 Mei 2024 (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, meningkatkan penanganan sampah di pasar tradisional dengan menggencarkan program pemilahan sampah. Penutupan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI pada 1 Februari 2025 telah menciptakan kondisi darurat sampah, sehingga upaya penanganan sampah menjadi semakin krusial. Wali Kota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR, memimpin upaya ini dengan fokus pada pasar tradisional sebagai penyumbang sampah terbesar.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi darurat sampah yang dihadapi Banjarmasin setelah penutupan TPAS Basirih. Dengan mengoptimalkan pemilahan sampah di seluruh kelurahan, produksi sampah harian kota berhasil ditekan dari 600 ton menjadi 300 ton. Wali Kota Yamin menyatakan, "Ini bukti edukasi kita ke masyarakat itu berhasil. Tapi jangan berhenti di sini. Kita harus lebih masif lagi. Banjarmasin bisa jadi kota percontohan pengurangan sampah."
Penanganan sampah di pasar tradisional menjadi prioritas utama karena pasar menyumbang sebagian besar sampah organik dan anorganik di kota. Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pasar yang bersih, sehat, dan nyaman bagi pedagang dan pengunjung. Namun, Wali Kota Yamin menekankan pentingnya pendekatan yang bijak, menghindari pembiayaan tambahan bagi pedagang yang dapat membebani perekonomian mereka yang sedang lesu. Beliau menyatakan, "Tapi jangan bebani pedagang pasar dengan kenaikan tarif hanya demi biaya pengelolaan sampah. Ekonomi kita sekarang sedang lesu. Jangan sampai pedagang malah lari dari pasar gara-gara beban tarif."
Inovasi Pengelolaan Sampah dan Digitalisasi Pasar
Untuk mengatasi permasalahan sampah di pasar tradisional, Pemerintah Kota Banjarmasin mendorong Perumda Pasar untuk menyusun rencana bisnis lima tahun ke depan yang berfokus pada digitalisasi pasar dan pengelolaan sampah mandiri. Langkah proaktif ini disambut baik oleh Wali Kota Yamin, yang menekankan pentingnya peran Perumda dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Perumda Pasar diharapkan mampu menghadirkan inovasi dalam pengelolaan sampah tanpa membebani pedagang dengan biaya tambahan.
Digitalisasi pasar juga menjadi bagian penting dari rencana ini. Dengan sistem digital, diharapkan pengelolaan pasar menjadi lebih efisien dan transparan. Hal ini juga dapat membantu dalam memantau dan mengontrol jumlah sampah yang dihasilkan di pasar. Inovasi teknologi diharapkan dapat membantu dalam proses pemilahan, pengolahan, dan pengurangan sampah di pasar tradisional.
Wali Kota Yamin berharap agar Perumda Pasar dapat menjadi contoh bagi perusahaan daerah lainnya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Beliau menekankan pentingnya perubahan nyata, bukan hanya sekedar pergantian nama, tetapi juga peningkatan kualitas pelayanan dan infrastruktur pasar. "Perumda ini baru, semangatnya juga harus baru. Jangan hanya nama saja yang ganti, tapi pelayanannya tetap seperti dulu. Eksistensinya harus muncul, baik dari SDM, pedagang, sampai bangunan pasarnya," tegas Wali Kota Yamin.
Tantangan dan Solusi Ke Depan
Meskipun telah terjadi penurunan produksi sampah, tantangan masih tetap ada. Pemerintah Kota Banjarmasin perlu memastikan keberlanjutan program pemilahan sampah dan pengelolaan sampah mandiri di pasar tradisional. Partisipasi aktif dari pedagang dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Selain itu, perlu adanya pengawasan yang ketat untuk memastikan program ini berjalan efektif dan efisien. Evaluasi berkala juga diperlukan untuk mengidentifikasi kendala dan melakukan penyesuaian strategi jika diperlukan. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, Perumda Pasar, pedagang, dan masyarakat, diharapkan Banjarmasin dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah di pasar tradisional.
Keberhasilan program ini tidak hanya akan berdampak pada kebersihan dan kesehatan lingkungan, tetapi juga pada peningkatan perekonomian pedagang pasar. Dengan pasar yang bersih dan nyaman, diharapkan akan meningkatkan jumlah pengunjung dan transaksi jual beli. Hal ini akan berdampak positif pada kesejahteraan pedagang dan perekonomian daerah.
Langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin dalam menangani sampah di pasar tradisional menunjukkan komitmen yang kuat untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan. Dengan inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi yang baik, diharapkan Banjarmasin dapat mengatasi masalah sampah dan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.