Barantin Percepat Proses Karantina dengan Sistem Preborder
Kepala Barantin, Sahat Manaor Panggabean, menjelaskan sistem preborder yang menyederhanakan dan mempercepat proses karantina barang impor di Indonesia melalui kerja sama internasional dan digitalisasi.
Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat Manaor Panggabean, mengumumkan penyederhanaan sistem preborder untuk mempercepat proses karantina barang impor di Indonesia. Inovasi ini melibatkan kerja sama internasional dan digitalisasi dokumen, sehingga pemeriksaan barang dapat dilakukan sebagian besar di negara asal sebelum tiba di Indonesia. Sistem ini menjanjikan efisiensi waktu dan biaya, serta peningkatan keamanan hayati nasional.
Sahat menjelaskan bahwa konsep preborder bertujuan menyelesaikan sebagian besar proses karantina di negara asal. Dokumen, sertifikat, dan data lainnya dikirim secara elektronik untuk crosscheck di Indonesia. Dengan demikian, proses karantina di pelabuhan Indonesia menjadi lebih sederhana dan cepat. Hal ini diungkapkan Sahat saat ditemui di Gedung Pelindo Regional II Jakarta Utara, Selasa (22/4).
Sistem preborder merupakan langkah preventif untuk menjamin keamanan hayati sejak awal, sekaligus mempercepat alur logistik dan meminimalisir penolakan barang di pelabuhan. Kerja sama dengan otoritas karantina negara asal menjadi kunci keberhasilan sistem ini, berdasarkan persyaratan teknis yang telah disepakati bersama.
Sistem Preborder: Kerja Sama dan Transparansi
Sistem preborder dijalankan melalui kerja sama yang erat dengan otoritas karantina negara asal. Pengujian kesehatan dan kelayakan komoditas dilakukan di laboratorium yang telah terdaftar dan diakui secara internasional. Barantin juga melakukan audit ke negara asal jika diperlukan, terutama jika ditemukan indikasi ketidaksesuaian atau risiko tinggi terhadap keamanan hayati Indonesia.
Sahat menekankan pentingnya edukasi dan pencegahan dalam sistem ini. Kepercayaan dan kerja sama internasional, termasuk pengakuan laboratorium dan protokol pengujian, menjadi faktor kunci keberhasilannya. Peran pelaku usaha juga sangat penting dalam memastikan kepatuhan sejak dari sumber atau negara asal.
Lebih lanjut, Sahat menjelaskan bahwa sistem preborder juga merupakan bagian dari upaya penguatan daya saing ekspor Indonesia. Kecepatan pelayanan dan efisiensi biaya logistik menjadi keuntungan utama bagi pelaku usaha ekspor-impor.
Empat Poin Penting Sistem Preborder
- Langkah edukatif dan preventif untuk keamanan hayati.
- Mengandalkan kepercayaan dan kerja sama internasional, termasuk pengakuan laboratorium dan protokol pengujian.
- Peran pelaku usaha dalam memastikan kepatuhan sejak dari negara asal.
- Penguatan daya saing ekspor melalui kecepatan pelayanan dan efisiensi biaya logistik.
Barantin terus berupaya menyempurnakan sistem preborder dengan memperhatikan efisiensi biaya, kecepatan waktu, dan transparansi sebagai indikator utama keberhasilan. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengawasan karantina, sekaligus mempermudah akses pasar internasional bagi produk Indonesia.
Dengan adanya sistem preborder ini, diharapkan proses impor dan ekspor barang di Indonesia akan semakin lancar dan efisien, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Transparansi dan kemudahan akses informasi juga menjadi fokus utama dalam implementasi sistem ini.