Biaya Haji Indonesia Ditarget Lebih Murah dari Malaysia, Presiden Prabowo Beri Arahan
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan penurunan biaya haji Indonesia hingga di bawah biaya haji Malaysia, sebagai upaya peningkatan efisiensi dan aksesibilitas ibadah haji bagi masyarakat Indonesia.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini memberikan arahan tegas kepada Menteri Agama dan Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah (BP Haji) untuk menurunkan biaya haji Indonesia. Arahan tersebut disampaikan pada Minggu, 4 Mei 2024, saat peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soekarno-Hatta. Presiden menginginkan biaya haji Indonesia dapat ditekan hingga lebih rendah daripada biaya haji yang dibayarkan oleh jamaah asal Malaysia. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden kepada para pejabat terkait dan tamu undangan yang hadir.
"Saya belum puas, kita harus capai yang terbaik. Kalau bisa lebih murah dari Malaysia," tegas Presiden Prabowo. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan efisiensi dan membuat ibadah haji lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Arahan tersebut disambut positif oleh Menteri Agama dan pejabat terkait lainnya, yang siap untuk melaksanakan tugas tersebut.
Pemerintah telah berupaya menurunkan biaya haji. Pada musim haji tahun ini saja, pemerintah berhasil menurunkan biaya haji sebesar Rp4 juta. Namun, bagi Presiden Prabowo, ini hanyalah langkah awal. Beliau menekankan perlunya upaya lebih signifikan untuk menekan biaya haji, terutama dengan melakukan perbaikan layanan transportasi dan akomodasi bagi para jamaah. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar dan nyata bagi para calon jamaah haji Indonesia.
Upaya Penekanan Biaya Haji dan Diplomasi dengan Arab Saudi
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya melakukan diplomasi dengan pemerintah Arab Saudi. Hal ini terkait dengan rencana pembangunan perkampungan Indonesia di dekat Masjidil Haram. Presiden meyakini bahwa proyek ini, jika terwujud, akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap biaya dan kenyamanan jamaah haji Indonesia. Pembangunan ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memberikan pelayanan haji yang maksimal bagi seluruh jamaah Indonesia.
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 telah disepakati sebesar Rp89,41 juta, turun Rp4 juta dari tahun sebelumnya. Penurunan ini berdampak pada penurunan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang dibayarkan jamaah, menjadi Rp55,43 juta. Penggunaan nilai manfaat per jamaah juga mengalami penurunan, dari Rp37,36 juta pada 2024 menjadi Rp33,97 juta pada tahun ini. Indonesia sendiri mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 orang pada tahun ini, termasuk jamaah reguler, petugas, pembimbing, dan haji khusus.
Sebagai perbandingan, Malaysia melalui Lembaga Tabung Haji (TH) mengalokasikan dana sebesar RM261 juta (sekitar Rp949,8 miliar) untuk membantu pembiayaan haji jamaah Muassasah pada musim haji 2025. Bantuan ini diberikan untuk meringankan beban jamaah dari berbagai kelompok ekonomi, termasuk B40 (penghasilan rendah), M40 (menengah), dan T20 (tinggi).
Jamaah dari kelompok B40 di Malaysia bahkan mendapatkan subsidi hingga 55 persen dari total biaya haji, sehingga hanya perlu membayar sekitar RM15.000 (Rp54,5 juta). Kelompok M40 mendapatkan bantuan 29 persen dan membayar RM23.500 (Rp85,3 juta), sedangkan kelompok T20 membayar penuh sebesar RM33.300 (Rp121,1 juta).
Perbaikan Layanan dan Akomodasi untuk Tekan Biaya
Pemerintah Indonesia menyadari bahwa penurunan biaya haji tidak hanya bergantung pada negosiasi dan diplomasi. Perbaikan layanan dan akomodasi juga menjadi kunci utama. Dengan meningkatkan efisiensi dalam hal transportasi dan akomodasi, diharapkan biaya haji dapat ditekan secara signifikan. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi para jamaah, terutama bagi mereka yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Presiden Prabowo Subianto berharap agar target penurunan biaya haji ini dapat tercapai. Dengan demikian, lebih banyak masyarakat Indonesia dapat menunaikan ibadah haji dengan lebih mudah dan terjangkau. Komitmen pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan haji dan menurunkan biaya haji menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan aksesibilitas ibadah haji bagi seluruh lapisan masyarakat.
Langkah-langkah konkret yang akan diambil pemerintah untuk mencapai target ini masih perlu dikaji lebih lanjut. Namun, arahan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan sinyal kuat tentang komitmen pemerintah dalam mewujudkan impian tersebut. Semoga upaya ini dapat membuahkan hasil yang positif dan memberikan kemudahan bagi seluruh jamaah haji Indonesia.