Trans Koetaradja Aceh: Digitalisasi Mudahkan Akses Transportasi Publik
Pemerintah Aceh meluncurkan aplikasi digital Trans Koetaradja untuk memudahkan akses dan pemantauan bus Trans Koetaradja secara real-time, meningkatkan efisiensi dan kenyamanan transportasi publik di Banda Aceh.

Banda Aceh, 04 Mei 2024 - Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan (Dishub) resmi meluncurkan layanan digital untuk bus Trans Koetaradja. Inovasi ini bertujuan untuk mempermudah akses dan pemantauan layanan transportasi publik bagi masyarakat Aceh. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melacak posisi bus secara real-time, menemukan halte terdekat, dan bahkan melaporkan keluhan langsung melalui aplikasi tersebut. Peluncuran ini menandai langkah signifikan dalam memodernisasi sistem transportasi di Banda Aceh.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, dalam peluncuran aplikasi di Depo Trans Koetaradja, Kompleks Terminal Tipe A Batoh, Banda Aceh, Minggu lalu, menekankan pentingnya digitalisasi ini. "Digitalisasi ini untuk memudahkan dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat, apalagi pergerakan bus Trans Koetaradja dapat dipantau secara real-time," ujar M. Nasir. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna Trans Koetaradja.
Aplikasi Trans Koetaradja kini tersedia di Play Store untuk pengguna Android, dan akan segera hadir di App Store untuk pengguna iPhone. Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan lebih akurat, mengetahui waktu tunggu di halte, dan memastikan kedatangan bus sesuai jadwal. Hal ini diharapkan dapat mengurangi keterlambatan dan meningkatkan kepuasan pengguna.
Aplikasi Trans Koetaradja: Fitur dan Manfaat
Aplikasi Trans Koetaradja menawarkan berbagai fitur unggulan. Pengguna dapat memantau pergerakan bus secara real-time, mengetahui waktu kedatangan bus di halte terdekat, dan menemukan halte terdekat dari lokasi pengguna. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur pelaporan keluhan, sehingga pengguna dapat menyampaikan masukan dan keluhan secara langsung kepada pihak pengelola.
Kepala Dishub Aceh, Teuku Faisal, menambahkan bahwa aplikasi ini juga memberikan informasi rute menuju destinasi wisata. "Fitur ini sangat membantu wisatawan atau pendatang baru di Banda Aceh dan sekitarnya," jelas Teuku Faisal. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transportasi publik, tetapi juga mendukung sektor pariwisata Aceh.
Aplikasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan Trans Koetaradja. "Jadi, tujuan kita tidak ada lagi Trans Koetaradja yang datang terlambat ke halte-halte. Kemudian, tidak ada lagi pelayanan kurang ramah, karena semuanya dapat dilihat dan terpantau," tegas M. Nasir. Dengan adanya pengawasan real-time, diharapkan kualitas pelayanan dapat ditingkatkan secara signifikan.
Perkembangan Trans Koetaradja Sejak 2016
Bus Trans Koetaradja pertama kali beroperasi pada tahun 2016 dengan 25 unit bus dan 16 halte permanen, melayani satu rute sepanjang 12,6 km. Kini, Trans Koetaradja telah berkembang pesat. Terdapat 59 unit bus, 94 halte permanen, dan 14 rute yang melayani wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar dengan total panjang rute mencapai 184,4 km.
Meskipun mengalami perkembangan signifikan, layanan Trans Koetaradja tetap gratis bagi masyarakat Aceh. "Semua berubah, kecuali satu yang tidak berubah, yaitu bus Trans Koetaradja yang masih gratis untuk masyarakat Aceh. Terima kasih Pemerintah Aceh dan komitmen tinggi untuk melayani masyarakat," pungkas Teuku Faisal. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah Aceh dalam menyediakan transportasi publik yang terjangkau dan berkualitas.
Kehadiran Trans Koetaradja sejak 2016 telah memberikan dampak positif bagi mobilitas masyarakat, khususnya pelajar, mahasiswa, pedagang kecil, dan penyandang disabilitas. Trans Koetaradja juga berperan penting dalam mendukung berbagai kegiatan lokal dan nasional, termasuk Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut.
Dengan diluncurkannya aplikasi digital ini, diharapkan aksesibilitas dan efisiensi Trans Koetaradja semakin meningkat, sehingga dapat lebih optimal melayani masyarakat Aceh.