DPRD DKI Jakarta Soroti Keamanan Taman 24 Jam: Perlu Pengawasan Ketat dan Infrastruktur Memadai
Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, menyoroti pentingnya keamanan dan kenyamanan di taman-taman yang beroperasi 24 jam, serta meminta kolaborasi dengan pihak kepolisian dan Satpol PP untuk pengawasan.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana: Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, pada Minggu, 18 Mei, menyoroti pentingnya mitigasi risiko keamanan di lima taman Jakarta yang baru diresmikan beroperasi 24 jam. Kekhawatiran ini muncul karena potensi peningkatan tindak kriminalitas di malam hari. Oleh karena itu, ia mendesak Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta untuk berkolaborasi dengan kepolisian dan Satpol PP guna memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung. Kehadiran taman 24 jam diharapkan meningkatkan kualitas hidup warga, namun keamanan menjadi prioritas utama.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap peresmian lima taman yang beroperasi selama 24 jam oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo. Taman-taman tersebut antara lain Taman Menteng dan Taman Lapangan Banteng (Jakarta Pusat), serta Taman Langsat, Taman Ayodia, dan Taman Literasi Martha Tiahahu (Jakarta Selatan). Pembukaan taman 24 jam ini merupakan salah satu janji kampanye Pilkada Jakarta 2024.
Hardiyanto Kenneth menekankan perlunya peningkatan keamanan dan kenyamanan di taman-taman tersebut. Ia melihat potensi penyalahgunaan ruang publik jika tidak dikelola dengan baik, termasuk potensi kejahatan. Oleh karena itu, pengawasan ketat dan infrastruktur pendukung yang memadai menjadi kunci keberhasilan program ini.
Keamanan dan Infrastruktur di Taman 24 Jam
Hardiyanto Kenneth atau yang akrab disapa Bang Kent, menyatakan bahwa Dinas Pertamanan harus berkolaborasi dengan Kepolisian dan Satpol PP untuk melakukan pengawasan di taman-taman yang beroperasi 24 jam. Hal ini penting untuk mencegah potensi tindak kriminalitas dan penyalahgunaan fasilitas umum. Kolaborasi antar instansi ini dinilai krusial untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pengunjung.
Selain pengawasan keamanan, Bang Kent juga menekankan pentingnya infrastruktur pendukung. Penerangan yang cukup di malam hari, toilet umum yang memadai, jalur jalan kaki yang aman, dan bangku yang nyaman menjadi hal-hal yang perlu diperhatikan. Semua infrastruktur ini harus didesain dengan mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan pengguna di malam hari.
Ia juga menyarankan penambahan CCTV dan sistem pelaporan darurat yang aktif 24 jam. Petugas keamanan yang berjaga dan patroli rutin juga sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan. Dengan adanya sistem keamanan yang terintegrasi, diharapkan dapat meminimalisir risiko dan memberikan rasa aman kepada pengunjung.
Bang Kent menambahkan, "Harus ada petugas yang berjaga karena kalau tanpa penjagaan atau patroli rutin maka taman bisa menjadi tempat rawan kejahatan. Perlu tambahan CCTV, dan sistem pelaporan darurat yang aktif 24 jam." Pernyataan ini menegaskan pentingnya peran manusia dalam menjaga keamanan taman, di samping teknologi pengawasan.
Tantangan dan Harapan Taman 24 Jam
Meskipun potensi peningkatan kualitas hidup warga diakui, Bang Kent juga menyadari adanya tantangan yang harus diatasi. Keamanan menjadi prioritas utama, disusul dengan ketersediaan anggaran dan pembangunan infrastruktur yang memadai. Pembangunan taman 24 jam membutuhkan perencanaan yang matang dan komprehensif.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, berharap taman-taman 24 jam ini dapat menjadi ruang publik yang inklusif, mendorong interaksi sosial, dan memperkuat rasa kebersamaan warga Jakarta. Namun, harapan ini hanya dapat terwujud jika aspek keamanan dan kenyamanan terjamin.
Bang Kent juga menambahkan, "Karena sangat ironi bagi kota yang tidak pernah tidur, namun tidak menyediakan ruang publik yang terbuka di malam hari. Sudah saatnya Jakarta memikirkan kebijakan ruang publik yang lebih inklusif dan fleksibel dengan waktu." Pernyataan ini menekankan pentingnya aksesibilitas ruang publik bagi warga Jakarta di segala waktu.
Dengan adanya taman 24 jam, diharapkan dapat tercipta budaya kota yang lebih sehat, terbuka, dan berdaya. Namun, hal ini hanya dapat tercapai jika berbagai tantangan, terutama masalah keamanan, dapat diatasi dengan baik.
Peresmian taman 24 jam ini merupakan salah satu janji kampanye pasangan Pramono Anung - Rano Karno pada Pilkada Jakarta 2024, yang menjanjikan perluasan ruang hijau dan revitalisasi ruang publik di Jakarta.
Kesimpulan
Pembukaan taman 24 jam di Jakarta merupakan langkah positif untuk meningkatkan kualitas hidup warga, namun perlu diimbangi dengan perhatian serius terhadap aspek keamanan dan kenyamanan. Kolaborasi antar instansi terkait, serta pembangunan infrastruktur pendukung yang memadai, menjadi kunci keberhasilan program ini.