LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Fakta di Balik Isu Pengusiran Siswi Disabilitas di Cimahi: Pemprov Jabar Klaim Penataan, Bukan Pengusiran Jelang Hari Anak Nasional

Polemik pengosongan asrama yang melibatkan siswi disabilitas di Cimahi menjadi sorotan. Pemprov Jabar membantah pengusiran, klaim penataan fasilitas. Apa sebenarnya yang terjadi?

Rabu, 23 Jul 2025 17:57:00
konten ai
Polemik pengosongan asrama yang melibatkan siswi disabilitas di Cimahi menjadi sorotan. Pemprov Jabar membantah pengusiran, klaim penataan fasilitas. Apa sebenarnya yang terjadi? (©Planet Merdeka)
Advertisement

Isu pengusiran paksa terhadap siswi disabilitas dari asrama putri di UPTD Griya Harapan Difabel (PPSGHD) Dinas Sosial Jawa Barat, Cimahi, memicu perhatian publik. Kejadian ini dilaporkan terjadi pada Selasa, 22 Juli, sehari sebelum perayaan Hari Anak Nasional. Pihak pembimbing asrama menyebutkan adanya instruksi mendadak untuk mengosongkan tempat tinggal tersebut.

Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan tegas membantah tudingan pengusiran tersebut. Kepala UPTD PPSGHD Dinsos Jabar, Andina Rahayu, menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan adalah penataan ulang fasilitas. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan layanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas terlantar yang jumlahnya terus meningkat.

Klarifikasi ini muncul menyusul pemberitaan yang menyebutkan siswi disabilitas SLBN A Pajajaran diminta meninggalkan asrama. Meskipun demikian, Dinsos Jabar memastikan bahwa proses pendidikan siswa tetap berlanjut. Mereka akan dialihkan ke Wisma Catelya yang masih berada dalam kawasan UPTD GHD Cimahi.

Advertisement

Klarifikasi Pemprov Jabar: Bukan Pengusiran, Melainkan Penataan Fasilitas

Andina Rahayu, Kepala UPTD PPSGHD Dinsos Jabar, menegaskan bahwa tidak ada tindakan pengusiran paksa. Menurutnya, langkah yang diambil adalah penataan ulang fasilitas asrama. Hal ini seiring dengan peningkatan jumlah klien penyandang disabilitas terlantar yang membutuhkan rehabilitasi sosial sesuai peraturan gubernur yang berlaku.

Wisma Singosari, yang sebelumnya menjadi sorotan, telah tercatat kosong selama delapan bulan sejak awal tahun 2024. Bangunan ini hanya digunakan secara terbatas oleh pihak SLBN A Pajajaran (Wyataguna) dan keluarganya. Dengan meningkatnya kebutuhan ruang tinggal bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial di tahun 2025, optimalisasi fasilitas menjadi krusial.

Dinsos Jabar juga telah berkoordinasi dengan pihak SLBN A Pajajaran pada 15 Juli 2025. Hasil pertemuan menyepakati bahwa siswa-siswa SLBN A tetap dapat tinggal di lingkungan UPTD GHD. Mereka akan berinteraksi dengan klien difabel lainnya dan ditempatkan di Wisma Catelya, yang juga berada di kawasan UPTD GHD Cimahi. Pemindahan ini murni penataan ruang, bukan pemutusan pendidikan.

Advertisement

Andina Rahayu juga membantah kabar keterlibatan UPTD GHD dalam pemindahan barang-barang milik siswa. Ia menyatakan bahwa tidak ada instruksi, paksaan, atau tindakan dari pihaknya terkait pemindahan tersebut. Pemindahan barang dilakukan bukan oleh UPTD GHD dan tanpa arahan dari mereka.

Kronologi Versi Pembimbing Asrama dan Komitmen Perlindungan Difabel

Sebelumnya, diberitakan bahwa siswi disabilitas SLBN A Pajajaran diusir paksa dari asrama. Pembimbing asrama putri di PPSGHD Dinsos Jabar, Anggita Putri, mengisahkan kejadian pengosongan paksa ini. Ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat para siswi sedang belajar di sekolah SLBN A Pajajaran (Wyataguna) Bandung.

Anggita Putri menerima telepon dari salah satu pegawai PPSGHD yang menginformasikan bahwa asrama harus segera dikosongkan. Batas waktu pengosongan ditetapkan pada hari berikutnya. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan di kalangan siswi dan pembimbing asrama.

Meskipun terjadi perbedaan narasi, Dinsos Jabar berharap tidak ada kesalahpahaman di masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk menjalankan mandat perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Mereka berupaya memastikan layanan yang adil dan berkeadilan bagi seluruh penyandang disabilitas di Jawa Barat.

Berita Terbaru
  • Tahukah Anda? Esports Berpotensi Besar Menggerakkan Ekonomi Kreatif Nasional
  • Bukan Sekadar Atraksi Budaya: Grebeg Tutup Suro Ponorogo, Tradisi yang Jadi Ruang Konsolidasi Sosial dan Promosi Wisata
  • BPS Catat Penurunan Kemiskinan, Partai PRIMA Dorong Pemberdayaan Ekonomi Berkelanjutan
  • Ternyata Pengoplosan Beras SPHP Rugikan Negara: Ancaman Serius bagi Program Pengentasan Kemiskinan
  • MVP Piala Dunia 3x3 Guim Exposito Tersingkir di Perempat Final FIBA 3x3 Challenger Jakarta: Sebuah Kejutan!
  • cimahi
  • dinsos jabar
  • griya harapan difabel
  • hari anak nasional
  • jawa barat
  • konten ai
  • pemprov jabar
  • pengusiran siswi disabilitas
  • penyandang disabilitas
  • #planetantara
  • rehabilitasi sosial
  • slbn a pajajaran
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.