Fakta Unik: Pelni Siapkan Rp700 Miliar untuk Pengadaan Tujuh Kapal Baru, Perkuat Logistik Nasional
PT Pelni (Persero) mengalokasikan Rp700 miliar dari dana internal untuk pengadaan tujuh kapal baru. Bagaimana langkah strategis Pengadaan Kapal Pelni ini memperkuat distribusi logistik nasional?
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengumumkan langkah strategis untuk memperkuat armada pelayarannya. Perusahaan pelat merah ini menyiapkan anggaran internal sebesar Rp700 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk pengadaan tujuh kapal baru.
Direktur Utama Pelni, Tri Andayani, menyampaikan informasi ini di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Kamis (24/7). Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari upaya Pelni dalam meningkatkan distribusi logistik nasional. Ini juga bertujuan menekan disparitas harga bahan pokok di seluruh wilayah Indonesia.
Pengadaan kapal ini sepenuhnya didanai dari kas internal Pelni, tanpa melibatkan pembiayaan eksternal. Keputusan ini menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam mendukung konektivitas maritim. Ini juga memperluas layanan angkutan laut ke berbagai pelosok negeri.
Detail Anggaran dan Jenis Kapal Baru Pelni
Anggaran sebesar Rp700 miliar yang disiapkan PT Pelni berasal murni dari dana internal perusahaan. Langkah ini menegaskan kemandirian finansial Pelni dalam mengembangkan kapasitas operasionalnya. Ini merupakan investasi signifikan untuk masa depan transportasi laut Indonesia.
Dari tujuh kapal yang akan diadakan, dua di antaranya dirancang sebagai kapal komersial. Jenis kapal komersial ini masih dalam kajian, dengan opsi antara kapal roll-on roll-off (roro) atau kapal kargo curah kering (dry bulk). Pemilihan jenis kapal akan disesuaikan dengan kebutuhan rute dan potensi muatan yang ada.
Sementara itu, lima kapal lainnya akan berbentuk kapal tongkang dan kapal tunda (tugboat). Kapal-kapal ini akan berfungsi sebagai pendukung operasional inti Pelni. Kehadiran kapal tongkang dan tugboat sangat krusial untuk efisiensi bongkar muat dan pergerakan kargo di pelabuhan.
Strategi Pelni Perkuat Logistik Nasional dan Disparitas Harga
Pengadaan kapal baru ini merupakan bagian integral dari strategi besar Pelni untuk meningkatkan konektivitas logistik. Tujuannya adalah memperluas jangkauan layanan angkutan laut ke berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat mendukung pemerataan ekonomi.
Salah satu fokus utama dari inisiatif ini adalah menekan disparitas harga bahan pokok penting. Dengan distribusi yang lebih efisien dan terjangkau melalui jalur laut, diharapkan harga barang dapat lebih stabil di daerah terpencil. Ini akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Saat ini, Pelni telah mengoperasikan delapan kapal logistik sebagai penugasan pemerintah. Lima kapal di antaranya adalah milik Pelni sendiri, sementara tiga lainnya berasal dari Kementerian Perhubungan. Armada ini vital dalam mendukung distribusi barang pokok dan penting secara nasional.
Dari delapan kapal logistik yang aktif, lima kapal melayani wilayah Indonesia Tengah. Dua kapal beroperasi di wilayah Indonesia Timur, dan satu kapal logistik khusus melayani rute distribusi di Indonesia bagian barat. Pelni juga memiliki satu kapal cadangan untuk menjamin kelancaran operasional.
Kontribusi Pelni dalam Transportasi Penumpang dan Perintis
Selain fokus pada logistik, PT Pelni juga memiliki peran besar dalam transportasi penumpang. Perusahaan ini mengoperasikan 25 kapal penumpang yang melayani 511 ruas. Kapal-kapal ini menyinggahi 74 pelabuhan dengan total 1.359 rute pelayaran.
Pelni juga menjadi tulang punggung aksesibilitas di wilayah terpencil, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP). Ini dilakukan melalui 30 trayek kapal perintis yang dioperasikannya. Kapal perintis ini menyinggahi 230 pelabuhan dengan total 522 ruas.
Keberadaan kapal-kapal perintis ini sangat vital bagi mobilitas penduduk di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Selain itu, Pelni juga mengoperasikan sebanyak 18 kapal rede. Semua ini menunjukkan komitmen Pelni dalam melayani seluruh lapisan masyarakat Indonesia.