Terungkap! Rute Distribusi BBM Banyuwangi Berubah Drastis Akibat Penutupan Jalur Gumitir, Ini Dampaknya Bagi Puluhan SPBU
Perubahan rute Distribusi BBM Banyuwangi dilakukan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus akibat penutupan jalur Gumitir. Simak dampak dan antisipasi yang dilakukan!

PT Pertamina (Persero) Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus mengambil langkah strategis. Perusahaan ini secara resmi mengubah rute pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah Integrated Terminal Banyuwangi. Keputusan ini diambil menyusul penutupan jalan nasional jalur Gumitir yang vital.
Perubahan rute ini berlaku efektif mulai 24 Juli hingga 24 September 2025. Jalur Gumitir yang menghubungkan Banyuwangi dan Jember ditutup total karena perbaikan longsoran. Dampak langsung terasa pada distribusi BBM ke wilayah Jember dan Bondowoso.
Sebelumnya, distribusi BBM dari Banyuwangi langsung menuju Jember dan Bondowoso. Kini, rute dialihkan melalui Situbondo, kemudian Arak-Arak, Bondowoso, dan baru ke Jember. Penyesuaian ini bertujuan memastikan pasokan energi tetap lancar di tengah kendala infrastruktur.
Penyesuaian Rute dan Kendala Geografis
Perubahan rute distribusi BBM ini merupakan respons cepat Pertamina terhadap kondisi darurat. Jalur Gumitir yang selama ini menjadi akses utama kini tidak dapat dilalui. Rute alternatif yang dipilih adalah melalui Situbondo, kemudian melewati jalur Arak-Arak di Bondowoso, sebelum akhirnya mencapai Jember.
Menurut Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, rute baru ini memiliki karakteristik khusus. Hanya kendaraan tangki dengan kapasitas 16 KL dan 24 KL yang diizinkan melintas. Hal ini karena jalur Arak-Arak dikenal cukup menantang dan sulit dilewati oleh kendaraan besar.
Penyesuaian ini berdampak pada efisiensi waktu tempuh dan logistik. Pertamina harus memastikan bahwa armada yang digunakan sesuai dengan kondisi medan. Prioritas utama adalah kelancaran pasokan energi ke masyarakat di wilayah terdampak.
Koordinasi dan Langkah Antisipasi Pertamina
Menyadari potensi tantangan di rute baru, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah melakukan koordinasi intensif. Koordinasi ini melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Satlantas Banyuwangi Kalibaru dan Jember. Selain itu, Polres Situbondo dan Bondowoso juga turut dilibatkan dalam proses ini.
Tujuan koordinasi adalah untuk memastikan pengawalan jika terjadi kemacetan. Kendaraan tangki BBM maupun LPG yang melewati Jalur Arak-Arak berpotensi menghadapi kendala lalu lintas. Kerjasama lintas instansi sangat penting demi kelancaran distribusi.
Sebagai langkah antisipasi lebih lanjut, Pertamina juga menyiapkan unit kendaraan tangki bantuan. Kendaraan ini akan disuplai dari Terminal BBM Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus. Khususnya, Instalasi Surabaya Group akan menyumbang sekitar 160 KL per hari untuk kebutuhan ini.
Untuk pasokan LPG, Pertamina telah mengantisipasi penyaluran dari Gresik. Ini akan menjadi opsi jika terjadi kendala macet dari Banyuwangi. Fleksibilitas dalam sumber pasokan menjadi kunci menjaga ketersediaan energi.
Dampak pada SPBU dan Ketersediaan Energi
Penutupan jalur Gumitir tidak hanya berdampak pada rute, tetapi juga pada sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Tercatat, delapan SPBU di Bondowoso dan 41 SPBU di wilayah Jember merasakan dampak langsung dari perubahan ini. Mereka bergantung pada pasokan yang melewati jalur terdampak.
Meskipun demikian, Pertamina berkomitmen untuk menjaga ketersediaan BBM dan LPG. Perusahaan terus memantau situasi di lapangan dan berupaya meminimalkan gangguan. Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tetap tenang.
Langkah-langkah antisipasi yang telah disiapkan diharapkan mampu mengatasi potensi kendala. Pertamina memastikan bahwa pasokan energi akan tetap aman. Perbaikan infrastruktur jalan yang sedang berlangsung diharapkan segera selesai sesuai jadwal.