Hampir Setengah Juta Pemudik Tinggalkan Bali Lewat Gilimanuk
ASDP melaporkan hampir 500.000 penumpang meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk menuju Jawa selama periode mudik Lebaran 2025, dengan sistem online Ferizy dinilai efektif atasi kepadatan.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Hampir setengah juta orang meninggalkan Pulau Bali menuju Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana pada periode mudik Lebaran 2025. PT ASDP Indonesia Ferry mencatat angka fantastis tersebut, yaitu sebanyak 494.645 penumpang yang menyeberang dari tanggal 21 hingga 31 Maret 2025. Kepadatan arus mudik ini terjadi karena banyaknya masyarakat Bali yang merayakan Idul Fitri di kampung halaman mereka di Jawa. Keberhasilan dalam mengelola arus mudik ini tak lepas dari kerjasama berbagai instansi dan pemanfaatan teknologi seperti aplikasi Ferizy untuk pemesanan tiket daring.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo, menyatakan bahwa layanan penyeberangan berjalan lancar dan terkendali berkat kolaborasi dengan berbagai instansi terkait. Pihaknya memprioritaskan keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran bagi seluruh pengguna jasa. Hal ini dibuktikan dengan dibukanya posko monitoring 24 jam untuk memantau operasional pelabuhan secara real-time dan melakukan evaluasi harian.
Suksesnya penyelenggaraan mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Gilimanuk juga ditunjang oleh peran aktif berbagai pihak, termasuk Polres Jembrana, Dinas Perhubungan Jembrana, dan BMKG yang berkolaborasi untuk memastikan kelancaran arus mudik. Meskipun terjadi antrian kendaraan, secara umum arus mudik berjalan aman dan terkendali.
Sistem Pemesanan Tiket Daring Ferizy Efektif Kelola Arus Mudik
Salah satu kunci keberhasilan dalam mengelola arus mudik yang padat adalah penerapan sistem pemesanan tiket daring melalui aplikasi Ferizy. Heru Widodo menekankan bahwa sistem ini sangat membantu dalam pengaturan distribusi kendaraan dan mencegah terjadinya antrean panjang di pelabuhan. Aplikasi Ferizy terbukti efektif dalam mengurangi kepadatan dan memastikan perjalanan yang lebih tertib.
Pihak ASDP terus mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi Ferizy dan datang ke pelabuhan sesuai dengan waktu yang tertera pada tiket. Langkah ini dinilai sangat penting untuk mencegah penumpukan kendaraan dan penumpang di pelabuhan, sehingga arus mudik dapat berjalan dengan lancar dan terorganisir.
Selain kemudahan dan efisiensi, sistem daring ini juga memberikan kepastian bagi para pemudik terkait ketersediaan tiket dan waktu keberangkatan. Hal ini mengurangi kecemasan dan ketidakpastian yang seringkali terjadi pada arus mudik di masa lalu.
Program Semarak: Kenyamanan Anak Selama Perjalanan Mudik
ASDP juga berupaya memberikan kenyamanan bagi penumpang, khususnya anak-anak, melalui program "Serunya Mudik Bareng Anak (Semarak)". Program ini diterapkan di empat pelabuhan utama, termasuk Ketapang dan Gilimanuk. Di pelabuhan, disediakan ruang bermain yang dilengkapi dengan berbagai aktivitas interaktif seperti mewarnai, bermain seluncuran, menyusun balok, dan mendengarkan dongeng dari pendamping terlatih.
Tujuan dari program Semarak adalah untuk mengurangi rasa jenuh anak-anak selama perjalanan mudik dan menciptakan suasana yang lebih hangat serta nyaman di pelabuhan. Inisiatif ini menunjukkan kepedulian ASDP terhadap kenyamanan seluruh penumpang, termasuk kelompok rentan seperti anak-anak.
Dengan adanya program ini, diharapkan para orang tua dapat lebih rileks dan fokus selama perjalanan, karena anak-anak mereka terhibur dan terjaga kesejahteraannya. Hal ini juga dapat membantu mengurangi potensi masalah yang mungkin timbul akibat rasa bosan dan ketidaknyamanan anak-anak selama perjalanan.
Secara keseluruhan, keberhasilan arus mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Gilimanuk menunjukkan pentingnya kolaborasi antar instansi dan pemanfaatan teknologi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Penerapan sistem online Ferizy dan program Semarak menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dapat meningkatkan kenyamanan dan kelancaran perjalanan mudik.