LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Indonesia Perkuat Diplomasi Dagang Global Lewat BRICS dan CPTPP

Wakil Menteri Perdagangan RI menekankan pentingnya memperkuat diplomasi dagang melalui aksesi ke CPTPP dan perluasan hubungan dengan negara-negara BRICS untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sabtu, 26 Apr 2025 03:57:00
#planetantara
Wakil Menteri Perdagangan RI menekankan pentingnya memperkuat diplomasi dagang melalui aksesi ke CPTPP dan perluasan hubungan dengan negara-negara BRICS untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. (©© 2025 Antaranews)
Advertisement

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Dyah Roro Esti Widya Putri, baru-baru ini mengumumkan strategi Indonesia dalam memperkuat diplomasi dagang global. Strategi ini difokuskan pada dua jalur utama: penjajakan aksesi ke Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan perluasan hubungan dengan negara-negara anggota BRICS. Pengumuman ini disampaikan dalam acara Halal Bihalal dan Forum Group Discussion yang diselenggarakan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di Jakarta.

Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya keterlibatan aktif dalam perjanjian perdagangan regional dan global. Menurut Wamendag, "Kita dalam proses aksesi ke CPTPP dan juga BRICS. Kita semua tahu, ini gabungan antara negara-negara yang cukup kuat dan ini juga market yang sangat-sangat penting untuk kita jaga." Langkah ini dinilai krusial untuk mengamankan akses pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Keputusan untuk mengejar aksesi ke CPTPP dan memperkuat hubungan dengan BRICS didorong oleh potensi ekonomi yang besar dari kedua kelompok negara tersebut. CPTPP mencakup negara-negara maju dan berkembang dengan potensi signifikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ekspor Indonesia. Sementara itu, BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, mewakili kekuatan ekonomi dan politik global yang besar, menguasai 45 persen populasi dunia, 41 persen PDB global, dan 28 persen total perdagangan dunia.

Advertisement

Akses ke CPTPP dan Penguatan Hubungan BRICS: Strategi Indonesia

Indonesia menyadari potensi besar yang ditawarkan oleh CPTPP. Keanggotaan dalam perjanjian ini diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia dan meningkatkan daya saing di pasar internasional. Proses aksesi ini membutuhkan negosiasi yang cermat dan strategis untuk memastikan kesepakatan yang saling menguntungkan bagi semua pihak.

Di sisi lain, hubungan yang kuat dengan negara-negara BRICS juga dianggap vital bagi Indonesia. Negara-negara BRICS memiliki pasar domestik yang besar dan potensi investasi yang signifikan. Wamendag menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan China, salah satu anggota BRICS yang memiliki peran ekonomi penting di dunia. "Sehingga menjadi sangat-sangat penting untuk kita capture. Dan relationship kita dengan China ini juga harus kita jaga," ujarnya.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menangkap peluang dagang dari kedua kelompok negara ini. Hal ini dilakukan untuk memastikan Indonesia tidak tertinggal dalam perubahan ekonomi global yang cepat dan kompetitif. Tim negosiasi Indonesia bekerja keras untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang berdaulat, adaptif, dan tangguh dalam sistem perdagangan dunia.

Advertisement

Menjaga Keseimbangan Hubungan Dagang Global

Indonesia juga menyadari pentingnya menjaga keseimbangan dalam hubungan dagang global. Selain fokus pada hubungan dengan Amerika Serikat, Indonesia juga harus menjaga relasi ekonomi yang baik dengan China dan negara-negara lain di kawasan Asia dan dunia. Hal ini penting untuk memastikan akses pasar yang berkelanjutan dan menghadapi berbagai tantangan dagang global.

Wamendag menjelaskan, "Jadi negosiasi dengan Amerika sangat-sangat penting, tapi bagaimana kita menjaga hubungan dengan negara-negara lainnya karena apa yang kita lakukan dengan salah satu, berpotensi untuk ada dampaknya terhadap bagaimana salah satu diantara mereka memandang kita." Pernyataan ini menekankan pentingnya pendekatan diplomasi yang seimbang dan strategis dalam membangun hubungan dagang global.

Strategi Indonesia dalam memperkuat diplomasi dagang melalui CPTPP dan BRICS menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan pendekatan yang strategis dan berimbang, Indonesia diharapkan dapat mengambil peran yang lebih aktif dan strategis dalam sistem perdagangan global.

Berita Terbaru
  • Satria Muda Akhiri Dominasi Dewa United, Menang 93-90 di IBL 2025
  • Menko Muhaimin Salami Paus Leo XIV di Vatikan: Jalin Kerja Sama untuk Perdamaian Dunia
  • Waspada! Hujan Sore Hari Diprediksi Guyur Jakarta Hari Ini
  • Nottingham Forest Jaga Asa Liga Champions, Menang Dramatis atas West Ham
  • Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik hingga 1.200 Meter
  • brics
  • cptpp
  • diplomasi dagang
  • indonesia
  • konten ai
  • pertumbuhan ekonomi
  • #planetantara
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.