Jamaah Haji Indonesia Diimbau Berangkat Lebih Awal ke Masjidil Haram untuk Shalat Jumat
Kepala Daker Makkah mengimbau jamaah haji Indonesia berangkat lebih awal ke Masjidil Haram untuk Shalat Jumat guna menghindari kepanasan dan kepadatan jamaah dari berbagai negara.
Jamaah Haji Indonesia diimbau berangkat lebih awal ke Masjidil Haram untuk melaksanakan Shalat Jumat. Imbauan ini disampaikan langsung oleh Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ali Machzumi, di Makkah pada Jumat, 16 Mei 2024. Imbauan ini dikeluarkan mengingat cuaca ekstrem di Makkah dan membludaknya jumlah jamaah haji dari berbagai negara yang tengah berada di kota suci tersebut.
Ali Machzumi menjelaskan, "Kami mengimbau jamaah yang sudah berada di Makkah untuk Shalat Jumat di Masjidil Haram, agar berangkat dengan tertib. Berangkat maksimal jam 10.00 WAS dari hotel." Tujuan utama imbauan ini adalah untuk memastikan jamaah mendapatkan tempat yang nyaman di dalam Masjidil Haram dan terhindar dari sengatan matahari yang cukup menyengat.
Kepadatan jamaah haji dari berbagai negara juga menjadi pertimbangan penting dalam imbauan ini. Dengan berangkat lebih awal, jamaah haji Indonesia diharapkan dapat mengamankan tempat dan menghindari penumpukan massa yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Jamaah diimbau untuk menggunakan bus shalawat sesuai rute yang tertera di kartu masing-masing.
Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Kepadatan Jamaah
Cuaca ekstrem di Makkah menjadi salah satu faktor utama yang mendorong imbauan ini. "Karena cuaca ekstrem, jamaah berangkat lebih awal dan diharapkan mendapatkan tempat di dalam masjid, supaya jamaah tidak kepanasan," jelas Ali Machzumi. Selain itu, keberangkatan lebih awal juga bertujuan untuk menghindari berebutan tempat di dalam Masjidil Haram yang saat ini diprediksi akan sangat padat.
Tidak hanya keberangkatan, kepala Daker Makkah juga memberikan imbauan terkait kepulangan jamaah. Ali Machzumi menyarankan agar jamaah pulang setengah hingga satu jam lebih lambat dari biasanya. Hal ini untuk menghindari antrean panjang dan desak-desakan saat menunggu bus shalawat, terutama mengingat cuaca yang terik.
"Agar jamaah tidak antre bus, kami imbau untuk pulang lebih akhir setengah hingga satu jam. Sehingga nanti tidak perlu antre bus di tengah cuaca terik," imbuhnya. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi jamaah haji Indonesia saat kembali ke hotel masing-masing.
Imbauan Khusus untuk Lansia dan Jamaah Kursi Roda
Imbauan khusus juga diberikan kepada jamaah lansia dan jamaah yang menggunakan kursi roda. Mereka diimbau untuk menggunakan jasa pendorong resmi yang telah disediakan oleh panitia haji. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan jamaah selama perjalanan menuju dan dari Masjidil Haram.
Penggunaan jasa pendorong resmi ini penting untuk menghindari risiko kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan, terutama mengingat kondisi fisik jamaah lansia dan jamaah yang menggunakan kursi roda. Petugas resmi akan membantu dan memastikan mereka sampai tujuan dengan aman dan nyaman.
Pentingnya Kartu Nusuk
Selain imbauan terkait waktu keberangkatan dan kepulangan, Ali Machzumi juga menekankan pentingnya penggunaan kartu Nusuk. Jamaah haji Indonesia diimbau untuk selalu membawa dan mengenakan kartu Nusuk di leher mereka. Kartu ini akan diperiksa oleh petugas Arab Saudi di berbagai titik, termasuk saat memasuki area Masjidil Haram.
"Para petugas resmi dari pihak Arab Saudi akan selalu memeriksa. Jadi jamaah akan aman beraktivitas di luar hotel," kata Ali Machzumi. Dengan selalu membawa dan mengenakan kartu Nusuk, diharapkan jamaah haji Indonesia dapat terhindar dari berbagai permasalahan dan dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan aman.
Dengan berbagai imbauan tersebut, diharapkan jamaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah Shalat Jumat di Masjidil Haram dengan nyaman, aman, dan khusyuk. Kepatuhan terhadap imbauan ini sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan seluruh jamaah haji Indonesia selama berada di Makkah.