Kukar Siapkan Paduan Suara Gita Kumala Nusantara untuk Peringati HUT RI ke-78
Pemkab Kukar menggelar audisi Paduan Suara Gita Kumala Nusantara (GKN) untuk memeriahkan HUT ke-78 RI pada 17 Agustus 2025, sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM dan menumbuhkan nasionalisme.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, tengah bersiap untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu persiapannya adalah dengan membentuk paduan suara yang akan tampil pada tanggal 17 Agustus 2025 mendatang. Proses pembentukan paduan suara ini dilakukan melalui seleksi ketat yang diselenggarakan oleh Paduan Suara Gita Kumala Nusantara (PS GKN).
Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Kukar, Dafip Haryanto, menjelaskan bahwa partisipasi dalam PS GKN bukan sekadar tentang kemampuan bernyanyi semata. Lebih dari itu, kegiatan ini bertujuan untuk membangun kerja sama tim, meningkatkan keterampilan bernyanyi, dan mendorong kreativitas para anggotanya. "Paduan suara yang disajikan GKN tidak hanya tentang bernyanyi, tetapi juga tentang membangun kerja sama tim, meningkatkan kemampuan bernyanyi, dan menunjukkan kreativitas para personelnya," ujar Dafip Haryanto di Tenggarong, Senin.
Peluang ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi para pelajar yang terpilih. Mereka tidak hanya akan mengasah kemampuan tarik suara, tetapi juga akan berperan sebagai bagian dari sejarah peringatan HUT Kemerdekaan RI. Dafip berharap agar audisi ini dapat menarik banyak peserta dan menampilkan bakat terbaik mereka dalam memeriahkan perayaan kemerdekaan dengan lagu-lagu yang indah dan penuh semangat.
Audisi Paduan Suara Gita Kumala Nusantara
Pemkab Kukar melalui PS GKN membuka kesempatan bagi para pelajar untuk mengikuti audisi dan bergabung dalam paduan suara tersebut. Audisi ini diharapkan dapat menjaring talenta-talenta muda berbakat di bidang tarik suara di Kabupaten Kukar. Para peserta audisi akan dinilai berdasarkan kemampuan vokal, teknik bernyanyi, dan kemampuan berkolaborasi dalam tim.
Selain itu, Pemkab Kukar juga mendorong agar PS GKN tidak hanya tampil pada peringatan HUT Kemerdekaan RI saja. Dafip Haryanto menyarankan agar PS GKN dapat tampil di berbagai ruang publik, seperti Amphitheatre di bawah Jembatan Mahakam. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan PS GKN kepada masyarakat luas dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk menikmati penampilan paduan suara tersebut.
Dafip mencontohkan keberhasilan penggiat seni di Yogyakarta yang sering tampil di ruang publik. Ia berharap PS GKN juga dapat menampilkan pertunjukan yang lebih beragam, termasuk repertoar lagu-lagu kekinian, sehingga dapat menarik minat lebih banyak penonton dari berbagai kalangan.
Sejarah dan Tujuan Pembentukan Gita Kumala Nusantara
Pembina GKN, Ismet, menjelaskan bahwa ide pembentukan GKN terinspirasi oleh paduan suara Istana Negara. Pada tahun 2014, Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokom) Kukar kemudian membentuk paduan suara tersebut dengan nama Gita Kumala Nusantara.
Hingga tahun ini, GKN telah tampil sebanyak sebelas kali dalam peringatan 17 Agustus di Kabupaten Kukar. Keberadaan GKN tidak hanya bertujuan untuk memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang tarik suara, serta menumbuhkan jiwa nasionalisme di kalangan anak muda Kukar.
Ismet, yang juga menjabat sebagai Kabag Prokom Kukar, menambahkan bahwa GKN juga berperan dalam mengembangkan kepercayaan diri para pesertanya dan menjadi wadah untuk belajar bersama. Para alumni GKN juga dilibatkan dalam proses seleksi dan pelatihan untuk menjaga kesinambungan pembinaan. Dengan adanya 11 angkatan yang telah terbentuk, para alumni berperan sebagai mentor dan motivator bagi angkatan selanjutnya.
Dengan adanya program ini, Pemkab Kukar berharap dapat terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang seni dan budaya, serta menanamkan nilai-nilai nasionalisme sejak usia muda. Gita Kumala Nusantara diharapkan dapat menjadi wadah bagi para talenta muda untuk mengembangkan potensi mereka dan berkontribusi dalam memeriahkan setiap perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.