Laba Indonesia Re Melonjak 511 Persen di 2024, Capai Rp143 Miliar
Indonesia Re berhasil membukukan laba signifikan sebesar Rp143 miliar di tahun 2024, meningkat drastis dari tahun sebelumnya dan menunjukkan kinerja keuangan yang positif.
PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan di tahun 2024. Laba perusahaan mencapai angka Rp143 miliar, sebuah lonjakan signifikan sebesar 511 persen dibandingkan laba tahun 2023 yang hanya Rp28 miliar. Kenaikan ini terjadi di tengah fluktuasi pasar dan peningkatan klaim asuransi. Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, mengumumkan pencapaian ini dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Keberhasilan Indonesia Re tidak hanya terlihat pada laba standalone. Laba konsolidasi Indonesia Re Group juga meningkat, mencapai Rp72,7 miliar atau naik lebih dari 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp56 miliar. Pertumbuhan ini menunjukkan kinerja positif secara keseluruhan dalam grup perusahaan reasuransi tersebut.
Pertumbuhan laba ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan portofolio investasi dan pertumbuhan premi reasuransi. Hal ini menunjukkan strategi investasi dan pengelolaan risiko yang efektif diterapkan oleh Indonesia Re.
Pertumbuhan Investasi dan Premi
Laporan keuangan tahun buku 2024 menunjukkan total investasi Indonesia Re mencapai Rp6,93 triliun, meningkat 8,5 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp6,38 triliun. Portofolio investasi yang beragam, meliputi deposito berjangka, surat utang negara, obligasi, dan reksadana, berkontribusi signifikan terhadap peningkatan laba. Meskipun di tengah volatilitas pasar, Indonesia Re berhasil mempertahankan imbal hasil yang kompetitif.
Di sektor underwriting, Indonesia Re mencatatkan pertumbuhan premi yang signifikan, terutama dari sektor bisnis reasuransi. Total premi (konsolidasi) mencapai Rp6,57 triliun, meningkat 1,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp6,45 triliun di tahun 2023. Premi netto juga mengalami peningkatan, mencapai Rp3,51 triliun atau naik 3,52 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp3,39 triliun.
Meskipun terjadi peningkatan premi, beban klaim neto juga mengalami kenaikan. Beban klaim neto mencapai Rp2,49 triliun, naik 15,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2,16 triliun. Menurut Benny Waworuntu, "Kenaikan ini selaras dengan tren peningkatan frekuensi dan severity klaim di industri asuransi umum dan jiwa sepanjang 2024." Namun, hal ini tidak mengurangi kinerja positif secara keseluruhan.
Rasio Solvabilitas dan Ketahanan Keuangan
Meskipun menghadapi peningkatan beban klaim, Indonesia Re berhasil mempertahankan rasio tingkat solvabilitas yang sehat. Rasio tersebut mencapai 132,83 persen, sedikit meningkat dari 132,65 persen di tahun 2023. Hal ini menunjukkan kemampuan Indonesia Re dalam memenuhi kewajiban keuangannya dan menjaga kepercayaan mitra usaha serta pemangku kepentingan. "Keberhasilan mempertahankan rasio ini menunjukkan kemampuan Indonesia Re dalam menjaga kemampuannya untuk memenuhi kewajiban sekaligus menjaga kepercayaan mitra usaha dan pemangku kepentingan. Meskipun belum mendapatkan penguatan permodalan dari pemerintah," jelas Benny Waworuntu.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan Indonesia Re di tahun 2024 sangat positif. Peningkatan laba yang signifikan, pertumbuhan investasi dan premi, serta rasio solvabilitas yang sehat menunjukkan kinerja yang solid dan prospek yang cerah untuk masa depan. Keberhasilan ini dicapai di tengah tantangan pasar yang dinamis dan peningkatan klaim asuransi.
Ke depan, Indonesia Re perlu mempertahankan strategi yang telah terbukti efektif dan terus berinovasi untuk menghadapi tantangan dan peluang di industri reasuransi.