Mirip Sakura, Fakta Unik Tabebuya Hiasi Penanaman Pohon Jakarta Barat di Grogol Petamburan

Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat kembali melakukan Penanaman Pohon Jakarta Barat jenis tabebuya di Grogol Petamburan. Upaya ini untuk atasi perubahan iklim dan polusi udara.

Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jakarta Barat kembali menunjukkan komitmennya dalam upaya penghijauan kota. Pada Jumat (25/7), sebanyak 10 pohon jenis tabebuya ditanam di bantaran Banjir Kanal Barat (BKB), tepatnya di Jalan Latumeten RT 07/RW 01, Jelambar Baru, Grogol Petamburan.

Aksi Penanaman Pohon Jakarta Barat ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin terasa. Selain itu, penanaman pohon juga bertujuan untuk mengatasi masalah polusi udara yang kerap menjadi tantangan di ibu kota.

Kepala Sudin Tamhut Jakarta Barat, Dirja Kusuma, menjelaskan bahwa pemilihan lokasi penanaman dilakukan pada lahan kosong yang merupakan aset pemerintah daerah. Langkah ini tidak hanya berfungsi sebagai penghijauan, tetapi juga sebagai optimalisasi pemanfaatan aset publik demi kepentingan lingkungan dan masyarakat.

Penanaman pohon memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan. Pohon-pohon ini berfungsi sebagai paru-paru kota, menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen yang vital bagi kehidupan.

Dirja Kusuma menekankan bahwa pohon yang ditanam tidak hanya berfungsi sebagai elemen penghijauan semata. Lebih dari itu, pohon-pohon ini berperan aktif dalam mengatasi polusi udara yang dihasilkan dari gas buang kendaraan bermotor.

Pohon juga membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca, yang merupakan pemicu utama pemanasan global. Dengan demikian, setiap pohon yang ditanam berkontribusi signifikan terhadap upaya mitigasi perubahan iklim.

Inisiatif ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Peningkatan kualitas udara menjadi prioritas, mengingat dampak buruk polusi terhadap kesehatan masyarakat.

Sebanyak 10 pohon tabebuya dengan tinggi rata-rata 2-3 meter ditanam dalam kegiatan ini. Pohon-pohon tersebut ditempatkan pada areal lahan seluas kurang lebih 100 meter persegi, dengan jarak tanam sekitar 2-3 meter antar pohon.

Pemilihan jenis pohon tabebuya bukan tanpa alasan. Selain dikenal memiliki bunga yang indah dan sering disamakan dengan bunga sakura, pohon ini juga dikenal tangguh dan cocok untuk iklim perkotaan. Keindahan visual yang ditawarkan tabebuya juga diharapkan dapat mempercantik kawasan tersebut.

Lahan yang dimanfaatkan untuk Penanaman Pohon Jakarta Barat ini adalah aset milik pemerintah daerah yang sebelumnya belum termanfaatkan secara optimal. Dengan penanaman pohon, aset tersebut kini memiliki fungsi ekologis dan estetika yang signifikan.

Untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan pohon yang optimal, perawatan selanjutnya diserahkan kepada Petugas Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) Sudin Tamhut Jakarta Barat. Perawatan rutin ini mencakup penyiraman, pemupukan, dan pemantauan kesehatan pohon.

Sudin Tamhut Jakarta Barat memiliki harapan besar terhadap program penanaman pohon ini. Dengan dilakukannya penanaman pohon secara rutin, diharapkan ruang-ruang terbuka hijau di wilayah Jakarta Barat akan terus bertambah.

Dirja Kusuma menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan penanaman secara rutin di wilayah-wilayah yang masih minim penghijauan. Program ini tidak hanya berhenti pada penanaman, tetapi juga melibatkan upaya berkelanjutan.

Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus melibatkan dan mengajak warga masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran kolektif terkait pentingnya penghijauan lingkungan dan peran aktif dalam menjaganya.

Melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Jakarta Barat dapat menjadi kota yang lebih hijau, bersih, dan nyaman untuk dihuni. Program Penanaman Pohon Jakarta Barat ini menjadi langkah nyata menuju tujuan tersebut.