Pertama Kali Terjadi, Pemkot Mataram Siapkan Konsep Edukasi Mitigasi Bencana Banjir Mataram
Pemerintah Kota Mataram serius menggarap konsep edukasi dan mitigasi bencana banjir Mataram setelah kejadian tak terduga. Apa saja langkah yang disiapkan?
Mataram, NTB – Pemerintah Kota Mataram mulai serius menyusun skenario edukasi dan mitigasi untuk menghadapi potensi bencana banjir. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap banjir tak terduga yang melanda kota tersebut awal Juli ini. Tujuannya adalah membentuk masyarakat yang lebih waspada dan tangguh terhadap bencana.
Selama ini, fokus mitigasi bencana di Mataram lebih tertuju pada gelombang pasang dan tsunami. Namun, insiden banjir pada 6 Juli lalu, yang menyebar di enam kecamatan, menjadi pelajaran penting bagi pemerintah kota. Kejadian ini mendorong evaluasi menyeluruh terhadap strategi penanggulangan bencana.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Ahmad Muzaki, mengungkapkan bahwa banjir tersebut merupakan yang pertama kali terjadi di Mataram. Sebelumnya, hanya genangan air yang cepat surut. Kondisi ini menekankan urgensi untuk memperdalam upaya edukasi dan mitigasi banjir.
Pentingnya Edukasi Sejak Dini dan Kolaborasi Lintas Wilayah
Edukasi mitigasi bencana banjir harus dimulai sejak usia dini. Ini penting untuk menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan anak-anak tentang banjir. Mereka perlu memahami cara pencegahan dan tindakan yang tepat saat bencana terjadi.
Tujuan utama adalah melindungi anak-anak dari bahaya banjir dan mengurangi risiko korban jiwa. Selain itu, edukasi ini diharapkan membantu mereka mengembangkan sikap waspada. Hal ini juga bertujuan mengubah perilaku masyarakat, seperti tidak membuang sampah di sungai dan saluran air.
Kajian dan mitigasi juga memerlukan kolaborasi menyeluruh dari hulu. Pemerintah Kota Mataram berencana bekerja sama dengan daerah hulu seperti Kabupaten Lombok Barat. Keterlibatan Pemerintah Provinsi NTB juga dianggap krusial dalam upaya ini.
Ahmad Muzaki menyoroti perlunya pemikiran kompleks mengenai penyebab banjir. Ia menyebut kemungkinan deforestasi di daerah hulu sebagai salah satu faktor pemicu. Pendekatan holistik diperlukan untuk mengatasi masalah ini secara efektif.
Kajian Mendalam Kondisi Sempadan Sungai dan Rekomendasi Teknis
BPBD Kota Mataram juga akan melakukan kajian mendalam terhadap kondisi sempadan sungai. Kajian ini diharapkan menghasilkan rekomendasi konkret bagi dinas teknis terkait. Tujuannya adalah perbaikan infrastruktur sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana.
Sebagai contoh, kondisi talud di beberapa titik sungai mungkin sudah rawan longsor. Jika terjadi hujan deras, talud tersebut berpotensi amblas dan memperparah dampak banjir. Identifikasi dini terhadap titik-titik rawan ini sangat penting.
Rekomendasi dari BPBD akan diserahkan kepada dinas teknis yang berwenang. Dinas teknis akan melakukan kajian lebih lanjut dan menentukan langkah-langkah perbaikan. Mereka memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai aspek teknis infrastruktur.