SLB di Aceh: Mengajarkan Al-Quran dengan Bahasa Isyarat, Memberdayakan Siswa Tunarungu
Sekolah Luar Biasa (SLB) di Banda Aceh menerapkan metode pengajaran Al-Quran dengan bahasa isyarat khusus, memberdayakan siswa tunarungu dan melengkapi pendidikan vokasional untuk masa depan mereka.
Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Pendidikan Disabilitas Insani di Banda Aceh telah memelopori metode pengajaran Al-Quran yang inovatif. Mereka mengajarkan kitab suci kepada siswa tunarungu menggunakan bahasa isyarat khusus untuk Al-Quran. Inovasi ini memberikan kesempatan bagi anak-anak tunarungu untuk lebih memahami dan memperdalam ajaran Islam. Metode ini diprakarsai oleh Kepala SLB, Heni Ekawati, dan timnya, yang telah berupaya keras untuk memberdayakan siswa berkebutuhan khusus.
Pada Jumat, 16 Mei 2024, Heni Ekawati menjelaskan bahwa enam siswa tunarungu di SLB tersebut sangat antusias mempelajari Al-Quran dengan metode ini. Bahasa isyarat yang digunakan berbeda dengan bahasa isyarat sehari-hari, dan telah distandarisasi oleh Kementerian Agama RI. Hal ini menandai sebuah langkah maju dalam inklusi pendidikan agama bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia.
Program ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk memastikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak, terlepas dari keterbatasan fisik mereka. Dengan adanya metode pengajaran Al-Quran dengan bahasa isyarat, diharapkan para siswa tunarungu dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap ajaran Islam dan memperkaya kehidupan spiritual mereka.
Metode Pengajaran Al-Quran yang Inovatif
Bahasa isyarat Al-Quran yang digunakan di SLB ini telah disusun sejak tahun 2021 dan disosialisasikan pada tahun 2022. Setelah melalui proses penyempurnaan, buku panduan bahasa isyarat Al-Quran dicetak dan diperbanyak pada awal tahun 2024. Heni Ekawati, yang turut serta dalam tim penyusun dari Provinsi Aceh, mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan program ini.
Berbeda dengan metode pembelajaran Al-Quran bagi tunanetra yang telah lama menggunakan metode braille, metode bahasa isyarat untuk Al-Quran ini tergolong baru. Namun, antusiasme siswa tunarungu dan dukungan dari pihak sekolah menunjukkan potensi besar dari metode ini untuk diterapkan lebih luas di berbagai SLB di Indonesia.
Heni Ekawati berharap, metode ini dapat membantu siswa tunarungu untuk membaca Al-Quran dengan baik dan meningkatkan pemahaman mereka tentang ajaran Islam. Hal ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna.
Pendidikan Vokasional: Membekali Keterampilan untuk Masa Depan
Selain program mengaji dengan bahasa isyarat, SLB Yayasan Pendidikan Disabilitas Insani juga memberikan pendidikan vokasional kepada seluruh siswanya. Pendidikan vokasional ini difokuskan pada pengembangan keterampilan, seperti membatik dan melukis, untuk membekali siswa dengan keahlian yang dapat mereka gunakan di masa depan.
Sebanyak 70 persen dari kurikulum sekolah didedikasikan untuk pendidikan vokasional, sementara 30 persen sisanya untuk pendidikan umum atau akademik. Sekolah ini sangat memperhatikan minat dan bakat setiap siswa dalam menentukan jenis keterampilan yang akan mereka pelajari.
Heni Ekawati menjelaskan bahwa sebagian besar siswa berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan memberikan pendidikan vokasional, sekolah berharap dapat membantu mereka memiliki keahlian yang dapat menunjang kemandirian mereka di masa depan. Hal ini merupakan bagian dari komitmen sekolah untuk memberdayakan siswa berkebutuhan khusus dan membantu mereka meraih kesuksesan.
SLB Yayasan Pendidikan Disabilitas Insani berdiri sejak tahun 2024 dan memiliki 25 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas. Sekolah ini menerima siswa dengan berbagai jenis kebutuhan khusus, seperti tunarungu, tunawicara, tunanetra, autis, dan lainnya. Komitmen sekolah untuk memberikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua siswa merupakan contoh nyata dari upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.
Dengan adanya program mengaji menggunakan bahasa isyarat dan pendidikan vokasional, SLB Yayasan Pendidikan Disabilitas Insani tidak hanya memberikan pendidikan akademik, tetapi juga membekali siswanya dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk meraih masa depan yang cerah. Inisiatif ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia.