Tahukah Anda? Indonesia Peringkat ke-8 Dunia dalam Beasiswa Erasmus+! 260 Mahasiswa dan Dosen Raih Kesempatan Emas
Sebanyak 260 mahasiswa dan dosen Indonesia berhasil meraih Beasiswa Erasmus+ untuk studi di Eropa. Ini adalah investasi Uni Eropa bagi masa depan Indonesia.
Sebanyak 260 mahasiswa dan dosen Indonesia berhasil meraih Beasiswa Erasmus+ untuk tahun akademik 2025. Beasiswa bergengsi ini didanai penuh oleh Uni Eropa. Mereka akan menempuh pendidikan di berbagai universitas terkemuka di benua biru.
Pengumuman ini disampaikan pada acara Pra-Keberangkatan Penerima Beasiswa Erasmus+ di Jakarta pada Sabtu, 26 Juli. Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, mengasah keterampilan, serta memperluas jaringan internasional para penerima. Uni Eropa memandang ini sebagai investasi penting.
Counsellor/Head of Cooperation, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Thibaut Portevin, menyatakan kebanggaannya. Ia meyakini para penerima adalah pemimpin masa depan. Mereka akan memperkuat hubungan erat antara Eropa dan Indonesia.
Investasi Uni Eropa untuk Masa Depan Indonesia
Thibaut Portevin menegaskan bahwa melalui Beasiswa Erasmus+, Uni Eropa berinvestasi pada masa depan Indonesia. Ia melihat para penerima beasiswa sebagai calon pemimpin. Mereka akan berkontribusi pada dunia yang lebih hijau, inklusif, dan terdigitalisasi.
Program ini juga berfungsi memperkuat kolaborasi serta hubungan antara Eropa dan Indonesia. Para pelajar mendapatkan kesempatan unik. Mereka dapat belajar dan tinggal di berbagai universitas di negara anggota Uni Eropa.
Kesempatan ini tidak hanya tentang akademik. Ini juga tentang pengembangan pribadi. Peserta dapat memperluas wawasan dan jaringan internasional mereka secara signifikan.
Peran Erasmus+ dalam Internasionalisasi Pendidikan Tinggi
Yulita Priyoningsih, Subkoordinator Rekognisi Pembelajaran Lampau dan Pembelajaran Internasional, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia, mengapresiasi dukungan Uni Eropa. Ia menyatakan program Erasmus+ telah memperkuat hubungan lintas masyarakat. Ini terjadi antara Indonesia dan Eropa.
Program ini secara signifikan mendorong internasionalisasi pendidikan tinggi. Selain itu, Erasmus+ meningkatkan mobilitas akademik. Hal ini terjadi di seluruh lanskap pendidikan tinggi Indonesia.
Para penerima Beasiswa Erasmus+ akan bergabung dengan pelajar dari berbagai negara. Mereka akan menempuh pendidikan pascasarjana. Ada juga kesempatan mengikuti pertukaran mahasiswa dan dosen jangka pendek di universitas Eropa.
Indonesia di Peringkat Global: Beasiswa Erasmus Mundus Joint Master’s (EMJM)
Dari total 260 penerima Beasiswa Erasmus+, 73 di antaranya adalah penerima Beasiswa Erasmus Mundus Joint Master’s (EMJM). Pencapaian ini menempatkan Indonesia pada posisi ke-8. Indonesia menjadi salah satu negara dengan penerima beasiswa EMJM terbanyak di dunia.
Penerima EMJM akan menempuh program pascasarjana. Durasi program ini bisa mencapai dua tahun. Studi dilakukan di dua negara anggota Uni Eropa atau lebih. Mereka akan mempelajari berbagai bidang studi akademik.
Selain EMJM, 187 mahasiswa dan dosen lainnya juga menerima beasiswa. Ini adalah beasiswa pertukaran Erasmus+ jangka pendek. Mereka akan belajar, mengajar, atau mengikuti pelatihan di universitas-universitas Eropa.
Sebagai timbal balik, 75 mahasiswa dan akademisi asal Eropa juga datang ke Indonesia. Mereka belajar dan mengajar dengan beasiswa yang sama. Ini menunjukkan adanya pertukaran dua arah yang kuat.
Jejak Sejarah Beasiswa Erasmus+ di Indonesia
Program Beasiswa Erasmus+ telah diluncurkan sejak tahun 2004. Sejak saat itu, program ini terus memberikan kontribusi signifikan. Ribuan mahasiswa dan dosen Indonesia telah merasakan manfaatnya.
Hingga saat ini, hampir 3.000 mahasiswa dan dosen Indonesia telah berhasil meraih Beasiswa Erasmus+. Angka ini menunjukkan komitmen jangka panjang Uni Eropa. Mereka mendukung pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
Keberhasilan ini juga mencerminkan kualitas pendidikan dan potensi akademik Indonesia. Program ini menjadi jembatan penting. Ini menghubungkan institusi pendidikan tinggi kedua belah pihak.