Tangerang Usul Sinergi Pengelolaan Sampah di Muskomwil APEKSI
Pemerintah Kota Tangerang mengusulkan sinergi antardaerah dalam pengelolaan sampah pada Muskomwil III APEKSI 2025 di Pekalongan, Jawa Tengah, untuk mencari solusi kolektif atas isu persampahan.
Kota Tangerang, Banten, mengusulkan kerja sama antar daerah dalam pengelolaan sampah. Usulan ini disampaikan Wali Kota Tangerang, Sachrudin, dalam Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2025 di Pekalongan, Jawa Tengah. Wali Kota Sachrudin menekankan pentingnya penanganan masalah sampah secara bersama-sama, dengan harapan masukan konstruktif dapat disampaikan kepada pemerintah pusat melalui sinergi antar daerah di bawah naungan APEKSI. Hal ini disampaikan dalam keterangan resmi yang diterima di Tangerang pada Jumat.
Kota Tangerang telah menjalankan berbagai program berbasis partisipasi masyarakat. Program-program tersebut antara lain program kampung iklim, bank sampah, dan pengembangan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, Recycle (TPST 3R). Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang juga gencar melakukan edukasi lingkungan di tingkat RW dan sekolah, serta mendorong pengelolaan sampah dari sumbernya. Tujuannya adalah untuk mengurangi beban sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah.
Muskomwil III APEKSI menjadi forum strategis bagi kepala daerah se-komisariat wilayah III. Forum ini bertujuan untuk menyatukan visi dan mendorong solusi kolektif atas isu-isu krusial perkotaan. Dalam forum tersebut, para wali kota membahas berbagai tantangan yang dihadapi masing-masing daerah, dan berupaya mencari solusi berkelanjutan melalui kolaborasi. Selain membahas pengelolaan sampah, forum ini juga menjadi tempat untuk membahas berbagai tantangan perkotaan lainnya.
Sinergi Antar Daerah untuk Atasi Masalah Sampah
Wali Kota Sachrudin menjelaskan bahwa sinergi pengelolaan sampah antar daerah sangat penting. "Masalah persampahan menjadi isu strategis yang memerlukan penanganan bersama," ujar Sachrudin. Ia berharap, melalui APEKSI, berbagai daerah dapat berbagi strategi dan pengalaman dalam pengelolaan sampah. Dengan demikian, solusi yang lebih efektif dan efisien dapat ditemukan.
Program-program yang telah dijalankan oleh Pemerintah Kota Tangerang diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Program kampung iklim, misalnya, berfokus pada pengolahan sampah organik menjadi kompos. Sementara bank sampah mendorong masyarakat untuk memilah dan menjual sampah yang memiliki nilai ekonomis. TPST 3R bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA.
Edukasi lingkungan juga menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah. Dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah dari rumah tangga dapat ditingkatkan. Hal ini akan mengurangi beban TPA dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Dukungan terhadap Pengurus APEKSI Komwil III Periode 2025-2030
Selain mengusulkan sinergi pengelolaan sampah, Wali Kota Sachrudin juga menyampaikan dukungannya terhadap pengurus dan ketua baru Komwil III APEKSI periode 2025-2030. Ia berharap kepengurusan baru ini dapat membawa semangat baru dalam memperkuat peran APEKSI sebagai mitra strategis pemerintah pusat, khususnya dalam pembangunan kota.
Sachrudin menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjalankan amanah. Ia berharap pengurus baru dapat menampung aspirasi dari pemerintah kota dan menjadikannya rekomendasi bagi pemerintah pusat. Dengan demikian, kebijakan pemerintah pusat dapat lebih responsif terhadap kebutuhan daerah.
Muskomwil III APEKSI ini menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi masalah perkotaan, termasuk masalah sampah. Harapannya, sinergi dan kolaborasi yang terjalin akan menghasilkan solusi yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Pemerintah Kota Tangerang berkomitmen untuk terus meningkatkan pengelolaan sampah. Ke depan, diharapkan akan ada lebih banyak inovasi dan program yang dijalankan untuk mencapai pengelolaan sampah yang optimal dan berkelanjutan. Partisipasi aktif masyarakat juga sangat penting dalam keberhasilan program-program tersebut.