UMPR Gandeng Unismuh Makassar: Tingkatkan Kompetensi Instruktur Laboratorium
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) berkolaborasi dengan Unismuh Makassar untuk meningkatkan kompetensi para instruktur laboratorium, demi menghasilkan lulusan berkualitas.
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) menggelar pelatihan peningkatan kompetensi bagi para instruktur laboratorium keterampilan klinis. Pelatihan yang berlangsung di Ruang Rapat FK, Kampus II UMPR ini menghadirkan Ketua Medical Education Universitas Muhammadiyah Makassar, dr. Ummu Kalzum Malik MMed Ed Sp PA, pada Kamis, 24 April 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa kedokteran di UMPR dan mendukung pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi.
Wakil Dekan I FK UMPR, Dr. dr. Faradila, menjelaskan bahwa pelatihan diikuti oleh seluruh dosen dan fasilitator FK UMPR. Beliau menekankan pentingnya peningkatan kompetensi instruktur untuk menunjang proses pembelajaran yang efektif dan menghasilkan lulusan berkualitas. "Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas instruktur di laboratorium keterampilan klinis (Clinical Skills Laboratory/CSL), yang memegang peranan vital dalam proses pembelajaran mahasiswa kedokteran," ujar Dr. dr. Faradila. Beliau juga mengajak para peserta untuk memanfaatkan kesempatan belajar dari narasumber yang berpengalaman.
Diharapkan, melalui pelatihan ini, para instruktur laboratorium keterampilan klinis FK UMPR dapat meningkatkan profesionalitas dan kompetensi dalam membimbing mahasiswa. Hal ini diyakini akan berdampak positif pada peningkatan mutu lulusan FK UMPR di masa mendatang. "Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk menyerap ilmu dari narasumber yang sangat kompeten di bidangnya," ajak Dr. dr. Faradila.
Pentingnya Peran Instruktur dalam Pembelajaran
Dalam sesi pelatihan, dr. Ummu Kalzum Malik menyampaikan bahwa seorang dosen tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan dan pembimbing. Beliau menekankan pentingnya memberikan arahan dan umpan balik yang konstruktif kepada mahasiswa. "Sasaran psikomotorik biasanya berfokus pada perubahan atau pengembangan perilaku atau keterampilan, sehingga dosen sebagai role model, fasilitator, sekaligus penilai tersebut memiliki tugas untuk memberikan pengarahan yang efektif," jelas dr. Ummu Kalzum Malik. Beliau juga mendorong penerapan sistem 'student-centered learning' yang menempatkan mahasiswa sebagai pusat pembelajaran.
Lebih lanjut, dr. Ummu Kalzum Malik memaparkan pentingnya memberikan umpan balik yang konstruktif untuk mendorong mahasiswa menjadi pembelajar mandiri. Hal ini penting untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mengandalkan dosen sebagai satu-satunya sumber informasi, tetapi juga mampu mencari dan mengolah informasi secara mandiri.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya pengembangan keterampilan komunikasi yang efektif antara dosen dan mahasiswa. Komunikasi yang baik akan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan produktif, sehingga mahasiswa merasa lebih percaya diri untuk bertanya dan berdiskusi.
Salah satu kunci keberhasilan pembelajaran adalah terciptanya hubungan yang harmonis antara dosen dan mahasiswa. Hubungan yang baik akan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung.
Integritas dan Nilai-Nilai Islami dalam Pembelajaran
Dr. Ummu Kalzum Malik juga menekankan pentingnya nilai-nilai integritas dan karakter Islami dalam diri seorang instruktur. Beliau menjelaskan bahwa kejujuran merupakan dasar dari integritas profesional. Seorang instruktur Muslim yang baik harus menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap tindakan dan perilakunya.
Selain kejujuran, nilai-nilai seperti altruism (itsar, rohmah), respect, dan empathy juga perlu ditanamkan dalam membina hubungan dengan mahasiswa dan sesama tenaga pendidik. Nilai-nilai ini akan menciptakan suasana belajar yang saling menghargai dan mendukung.
Nilai keadilan dan kerja sama (ta’awun) juga menjadi landasan penting dalam lingkungan akademik. Instruktur harus adil dalam menilai dan memperlakukan mahasiswa, serta menjunjung tinggi kerja sama untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif. Nilai tanggung jawab, yang mencakup accountability, disiplin, kepemimpinan, dan keberanian dalam pengambilan keputusan, juga sangat penting.
Amanah, yaitu menjalankan tugas secara jujur dan penuh tanggung jawab, juga menjadi poin penting yang disampaikan. Terakhir, dr. Ummu Kalzum Malik menyoroti pentingnya semangat excellence and scholarship, yang harus diwujudkan dalam kompetensi yang mumpuni, sikap ihsan (berbuat terbaik), dan tawadu (rendah hati).
Dengan pelatihan ini, diharapkan para instruktur di FK UMPR dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam proses pembelajaran, sehingga menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki integritas dan karakter yang baik.