Wabup Gorontalo Tekankan Pencegahan HIV-AIDS Butuh Kerja Sama Lintas Sektor
Wakil Bupati Gorontalo, Tonny Junus, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama peran guru BK, dalam mencegah penularan HIV-AIDS di Kabupaten Gorontalo.
Gorontalo, 29 April 2024 - Wakil Bupati Gorontalo, Tonny Junus, menyatakan bahwa upaya pencegahan penularan HIV-AIDS membutuhkan kerja sama yang kuat dari berbagai sektor. Hal ini disampaikannya dalam Program Guru Peduli AIDS tingkat Kabupaten Gorontalo, sebuah kolaborasi antara Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo. Kegiatan ini melibatkan 50 guru bimbingan konseling (BK) dari SMA, SMK, dan MA se-Kabupaten Gorontalo.
Menurut Wabup Tonny, pencegahan HIV-AIDS tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan saja. Peran guru BK sangat krusial dalam membentuk pemahaman siswa tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV-AIDS. "Peran guru tidak hanya dalam transfer ilmu, tapi juga sebagai agen perubahan sosial. Mereka punya pengaruh besar dalam membentuk karakter dan perilaku siswa, termasuk soal pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV-AIDS," tegasnya.
Kegiatan ini menekankan pentingnya keberlanjutan program dan koordinasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Dinas Kesehatan Gorontalo secara aktif mendorong skrining dan edukasi sebagai bagian dari program pencegahan HIV-AIDS. Wabup berharap sinergi antara KPA Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo terus terjaga agar program serupa dapat dilakukan secara rutin dan menjangkau lebih banyak anak muda.
Peran Guru BK dalam Pencegahan HIV-AIDS
Sekretaris KPA Provinsi Gorontalo, Sabrin Panigoro, menjelaskan bahwa remaja usia sekolah merupakan kelompok rentan terhadap HIV-AIDS. Oleh karena itu, penyampaian informasi yang tepat, berjenjang, dan berkesinambungan sangat penting. Para guru BK diharapkan dapat menjadi jembatan dalam menyampaikan informasi akurat tentang HIV-AIDS kepada siswa dan komunitas sekolah. "Edukasi harus dimulai dari lingkungan terdekat anak-anak," ujar Sabrin.
Hal senada disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Ivon Riyanto Abdullah. Ia mengapresiasi program ini sebagai langkah progresif dan berharap program serupa dapat diperluas hingga ke tingkat SD dan SMP, serta melibatkan tenaga pendidik nonformal. "Kami terus mendorong agar kegiatan edukatif dan preventif seperti ini dilakukan secara masif, sebagai bagian dari misi besar kita dalam mencapai eliminasi HIV-AIDS di Kabupaten Gorontalo," katanya.
Ivon juga berharap para guru BK dapat menjadi ujung tombak dalam membangun pemahaman yang benar tentang HIV-AIDS di lingkungan sekolah, serta menumbuhkan budaya hidup sehat dan bertanggung jawab di kalangan generasi muda. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menekan angka penularan HIV-AIDS di Kabupaten Gorontalo.
Strategi Pencegahan HIV-AIDS yang Komprehensif
Pencegahan HIV-AIDS membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Edukasi Seksual yang Komprehensif: Pendidikan seks yang komprehensif dan akurat sangat penting untuk memberikan pemahaman yang benar tentang HIV-AIDS, penularannya, dan cara pencegahannya.
- Skrining dan Deteksi Dini: Skrining dan deteksi dini sangat penting untuk mendeteksi kasus HIV-AIDS secara dini sehingga pengobatan dapat segera dilakukan.
- Ketersediaan Layanan Kesehatan: Ketersediaan layanan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau sangat penting bagi mereka yang terinfeksi HIV-AIDS.
- Dukungan Sosial: Dukungan sosial yang kuat dari keluarga, teman, dan komunitas sangat penting bagi mereka yang hidup dengan HIV-AIDS.
- Kolaborasi Lintas Sektor: Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk keberhasilan program pencegahan HIV-AIDS.
Dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, diharapkan upaya pencegahan penularan HIV-AIDS di Kabupaten Gorontalo dapat berjalan efektif dan angka penularan dapat ditekan.
Program Guru Peduli AIDS merupakan langkah nyata dalam upaya pencegahan HIV-AIDS di Kabupaten Gorontalo. Partisipasi aktif dari guru BK sangat penting dalam mensosialisasikan informasi yang benar dan membangun kesadaran di kalangan siswa. Harapannya, generasi muda di Kabupaten Gorontalo dapat terhindar dari ancaman HIV-AIDS dan hidup sehat.