LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Wow, Angka Kemiskinan Sulsel Capai Titik Terendah dalam Enam Tahun Terakhir, Kok Bisa?

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel umumkan Angka Kemiskinan Sulsel Maret 2025 capai 7,60 persen, terendah sejak 2020. Bagaimana strategi Pemprov Sulsel berhasil menekan angka ini?

Sabtu, 26 Jul 2025 20:58:00
konten ai
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel umumkan Angka Kemiskinan Sulsel Maret 2025 capai 7,60 persen, terendah sejak 2020. Bagaimana strategi Pemprov Sulsel berhasil menekan angka ini? (©Planet Merdeka)
Advertisement

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) merilis data terbaru mengenai angka kemiskinan di daerah ini. Tercatat, jumlah penduduk miskin mencapai 698,13 ribu orang per Maret 2025, setara 7,60 persen dari total populasi.

Capaian ini menandai titik terendah dalam enam tahun terakhir, sebuah prestasi signifikan sejak tahun 2020. Kepala BPS Sulsel, Aryanto, menyampaikan informasi ini dalam keterangannya di Makassar pada Sabtu (26/7).

Dibandingkan Maret 2024, terjadi penurunan 38,35 ribu orang atau 0,46 persen poin dari 8,06 persen. Bahkan, tren penurunan konsisten terlihat dari September 2024 yang mencapai 7,77 persen.

Advertisement

Tren Penurunan Angka Kemiskinan Sulsel dan Perbandingannya

Angka kemiskinan di Sulawesi Selatan menunjukkan tren penurunan yang signifikan dan berkelanjutan. Pada Maret 2025, angka tersebut mencapai 7,60 persen, turun dari 8,06 persen pada Maret 2024. Penurunan ini melibatkan 38,35 ribu orang, menunjukkan dampak positif upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.

Disparitas kemiskinan antara perkotaan dan perdesaan juga menunjukkan perbaikan yang menggembirakan. Tingkat kemiskinan perkotaan turun menjadi 5,14 persen dari 5,21 persen pada September 2024. Sementara itu, di perdesaan, angka kemiskinan turun lebih substansial dari 10,11 persen menjadi 9,88 persen per Maret 2025.

Jika dibandingkan dengan rata-rata nasional yang berada di angka 8,47 persen, tingkat kemiskinan di Sulsel masih tergolong lebih rendah. Namun, perlu dicatat bahwa gini ratio, indikator ketimpangan pengeluaran, mengalami kenaikan tipis menjadi 0,363 poin. Kenaikan ini mengindikasikan bahwa ketimpangan masih menjadi tantangan yang perlu diatasi meskipun angka kemiskinan menurun.

Advertisement

Strategi Komprehensif Pemprov Sulsel dalam Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi, telah merancang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Visi "Sulawesi Selatan Maju dan Berkarakter" menjadi landasan utama kebijakan pembangunan. Empat misi pembangunan dalam RPJMD secara keseluruhan dirancang untuk mendukung upaya pengurangan kemiskinan secara holistik.

Strategi penanggulangan kemiskinan disusun berdasarkan tiga pilar utama yang saling melengkapi. Pilar pertama berfokus pada pengurangan beban pengeluaran masyarakat melalui penyediaan layanan dasar. Ini mencakup pendidikan, kesehatan, air bersih, dan sanitasi, serta bantuan sosial tepat sasaran berbasis data kesejahteraan. Pembangunan rumah layak huni dan perlindungan kelompok rentan seperti lansia, disabilitas, dan perempuan kepala keluarga juga termasuk dalam pilar ini.

Pilar kedua bertujuan pada peningkatan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan. Ini dilakukan melalui pemberdayaan UMKM dan ekonomi lokal yang kuat. Pelatihan keterampilan kerja, terutama bagi generasi muda, serta akses permodalan usaha mikro digalakkan. Peningkatan produktivitas pertanian dengan teknologi tepat guna juga menjadi fokus penting untuk mendongkrak pendapatan.

Pilar ketiga adalah penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan di wilayah terpencil dan kumuh. Kegiatan intervensi wilayah spesifik berbasis data spasial dilakukan secara intensif untuk mengidentifikasi area prioritas. Penataan permukiman kumuh, pengembangan kawasan tertinggal, dan pembangunan infrastruktur dasar untuk membuka keterisolasian wilayah menjadi kunci. Pendekatan integratif dan multisektor diterapkan di daerah miskin ekstrem untuk hasil yang maksimal.

Berita Terbaru
  • Erupsi Gunung Dukono: Kolom Abu Vulkanik Capai 3.500 Meter, Warga Diminta Waspada
  • Tahukah Anda? Warga Diminta Waspada Potensi Banjir Lahar Dingin di Sekitar Gunung Marapi
  • Fakta Latihan Militer Badai Juli Rusia: Putin Siapkan Armada Tangkis Serangan Laut, Libatkan 150 Kapal
  • Tahukah Anda, FORNAS Pertama Digelar di Jakarta pada 2011? KORMI Tegaskan FORNAS VIII di NTB Jaga Budaya Olahraga Masyarakat
  • Mengukir Sejarah, NTB Offroad Emas di Fornas VIII: Tahukah Anda, Sirkuit Giri Tembesi Jadi Saksi Bisu Kehebatan Offroader Lokal?
  • angka kemiskinan sulsel
  • berita sulsel
  • bps sulsel
  • data kemiskinan
  • ekonomi sulsel
  • gini ratio sulsel
  • kemiskinan sulawesi selatan
  • konten ai
  • pembangunan sulsel
  • pengentasan kemiskinan
  • #planetantara
  • rpjmd sulsel
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.