Waspada! Gula Penyebab Diabetes Tak Hanya dari Makanan Manis
Dokter ungkap sumber gula tersembunyi penyebab diabetes selain makanan manis, yaitu karbohidrat dari tepung-tepungan, dan anjurkan pola hidup sehat untuk mencegahnya.
Jakarta, 14 April 2024 (ANTARA) - Konsumsi gula berlebih menjadi faktor utama penyakit diabetes. Namun, bahaya gula penyebab diabetes tidak hanya berasal dari makanan atau minuman manis. Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Kepulauan Seribu, dr. Nur Rahmah Oktariani, mengungkapkan sumber gula tersembunyi yang perlu diwaspadai.
Dalam diskusi daring tentang diabetes di Jakarta, dr. Nur Rahmah menjelaskan bahwa karbohidrat dari makanan berbahan tepung-tepungan juga merupakan sumber gula utama. "Sebenarnya selama ini kita mikirnya yang namanya gula itu dari makanan manis, dari minuman manis. Tapi kita lupa ada sumber gula yang lain, terutama dari karbohidrat yang kita konsumsi, apakah itu dari nasi, dari kentang, dari tepung-tepungan gitu, itu juga menghasilkan karbohidrat," jelasnya.
Ia menekankan bahwa mengonsumsi nasi sebagai karbohidrat utama, dikombinasikan dengan makanan lain yang mengandung tepung-tepungan seperti bakso dan bihun, serta minuman kemasan tinggi gula (di atas 20 gram), meningkatkan risiko diabetes melitus secara signifikan. Pola konsumsi seperti ini memaksa sel beta pankreas bekerja ekstra keras menghasilkan insulin.
Gula Tersembunyi dan Resisten Insulin
Menurut dr. Nur Rahmah, kebiasaan mengonsumsi karbohidrat berlebih dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi insulin. Sel beta pankreas akan kelelahan karena terus-menerus memproduksi insulin dalam jumlah besar untuk mengolah gula yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini berdampak pada kinerja hati dan otot dalam mengolah glukosa.
Hati dan otot merupakan organ vital yang berperan penting dalam mengolah glukosa dalam darah dan menyimpannya sebagai cadangan energi. Jika resistensi insulin terjadi, proses ini terganggu, sehingga kadar gula darah tetap tinggi. "Lama-lama insulinnya jadi tidak maksimal kerjanya atau sel beta pankreasnya jadi lelah untuk terus-terusan mengeluarkan insulin. Nah inilah yang akan menjadi cikal bakal penyakit diabetes melitus," tambahnya.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan gula, bukan berarti menghindari sepenuhnya. Dr. Nur Rahmah menyarankan agar konsumsi gula tambahan (dari makanan dan minuman) dijaga maksimal 50 gram atau 4 sendok makan per hari, sesuai anjuran WHO.
Tips Mencegah dan Mengatasi Diabetes
Selain mengatur asupan gula dan karbohidrat, dr. Nur Rahmah juga menyarankan peningkatan asupan protein, lemak sehat, buah, dan sayur. Sumber serat dari buah dan sayur membantu mengontrol gula darah, sementara antioksidan membantu menetralisir racun dalam makanan.
Bagi penderita diabetes, olahraga rutin sangat penting. Disarankan untuk berolahraga aerobik, seperti jogging, jalan cepat, atau berenang, selama 30-45 menit setiap hari. Aktivitas fisik membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol kadar gula darah.
Kesimpulannya, pencegahan dan pengelolaan diabetes membutuhkan kesadaran akan sumber gula tersembunyi, tidak hanya dari makanan manis, tetapi juga dari karbohidrat olahan. Dengan menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga, risiko diabetes dapat diminimalisir.