1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. BOLARIA

Aiman geram tak ada yang menolong saat korban dikeroyok sampai meninggal, begini jawaban menohok saksi mata

Penulis : Aleolea Sponge

25 September 2018 15:03

Jawaban menohok paara saksi ketika dibilang tak menolong korban pengeroyokan

Planet Merdeka - Kisah meninggalnya supporter Jakmania Haringga Sirla yang dikeroyok hingga meninggal mengisahkan duka yang begitu dalam untuk sepak bola Indonesia. Ditengah duka yang berselimut banyak sekali pernyataan-pernyataan dari berbagai pihak.

Salah satunya Jurnalis senior sekaligus penulis Edy A Effendy mengkritik pernyataan Aiman Witjaksono saat wawancara di Kompas Petang, Senin (24/9/2018). Ia mengatakan, pernyataan yang disampaikan Aiman saat mewawancarai Ketua Umum PSSI yang juga Gubernur Sumut Edy Rahmayadi termasuk pernyataan yang konyol.

Sebab kata dia, saat kejadian itu, dirinya ada di lokasi kejadian dan mengetahui dengan jelas kronologisnya. Dalam wawancara di Kompas Petang, Aiman menyebut kalau tindakan pengeroyokan itu biadab.

2 dari 6 halaman

Aiman mengecam tindakan pengeroyokan yang dilakukan terhadap supporter Jakmania

Aiman mengatakan tindakan itu biadab karena dilihat dari video yang tersebar, tidak ada satupun yang menolong Haringga Sirla saat dikeroyok oleh banyak orang tersebut. Mendengar pernyataan Aiman itu, Edy Rahmayadi mengatakan kepada Aiman untuk tidak mengadili dan menghormati pihak berwajib yang sedang menangani.

3 dari 6 halaman

Jawaban Edy Rahmadi soaal pernyataan Aiman

Mendengar pernyataan Aiman itu, Edy Rahmayadi mengatakan kepada Aiman untuk tidak mengadili dan menghormati pihak berwajib yang sedang menangani. Rupanya pernyataan Aiman itulah yang disorot oleh Edy A Effendi.

Ia yang saat itu berada di lokasi mengatakan, alasan tak ada yang menolong saat kejadian itu yakni karena tidak ada yang mau mati konyol di tengah kerumunan seperti itu.

"Statemen Aiman ketika wawancara dengan Edy Rahmayadi, konyol.
Saya ada di lokasi, TKP.

Pernyataanmu tidak ada satu pun yang menolong, pernyataan ngawur.

Apa mau mati konyol di tengah kerumunan massa yang sudah beringas? Kalau bikin statemen, ya dipikir pakai nalar.

@KompasTV," tulisnya.

Ia juga menjelaskan kalau jaraknya dengan kerumunan massa hanya 10 meter.

Kemudian, jika ia menolong di tengah kerumunan massa yang sudah kalap seperti itu, sama artinya dengan bunuh diri.

"Jarak saya dengan kerumunan massa, hanya 10 meter.

Jika saya menolong di tengah kerumunan massa yang sudah kalap, itu artinya saya bunuh diri.

Mbok yo dipikir kalau mau beri statemen. Apa Aiman berani bertindak jika waktu itu ada di TKP?," tulisnya lagi.


4 dari 6 halaman

Cuitan Edy A Effendi soal pernyataan Aiman

Apalagi kata dia, sebelum kejadian kerumunan massa terkena gas air mata, dan kemudian ada yang teriak 'copet'.

"Boleh mati tapi tak boleh mati konyol.

Statemen Aiman ketika wawancara dengan Edy Rahmayadi, tak ada yang berani menolong, KELIRU.

Jika kita paham psikologi massa, tak mungkin ada yang berani menolong.

Sebelumnya massa kena gas air mata. Tiba-tiba ada yang bilang copeeet. Matiiin," jelasnya lagi.


5 dari 6 halaman

Cuitan Edy A Effendi soal pernyataan Aiman

Ia juga mengoreksi pernyataan Kasat Reskrim soal jam peristiwa itu berlangsung.

"Statemen Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M.Yoris Maulana, juga salah.

6 dari 6 halaman

Cuitan Edy A Effendi soal pernyataan Aiman

Di beberapa media online, dia bilang kejadian sekitar jam 13. 00 WIB. Peristiwa itu terjadi 15 menit sebelum pertandingan. Ada pengumuman dari dalam stadion," tandasnya.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya