Hannah Al Rashid Ungkap Harapan Keadilan Merata di HUT RI, Kenang Momen Unik di Inggris
Aktris Hannah Al Rashid menyuarakan harapan akan keadilan merata di momen HUT RI. Ia juga menyoroti pentingnya dukungan untuk industri film daerah dan makna kemerdekaan sejati.
Pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, aktris Hannah Al Rashid menyampaikan harapannya terkait keadilan yang semakin merata di tanah air. Pernyataan ini disampaikan Hannah saat ditemui di Jakarta, menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu fundamental bangsa. Ia menekankan pentingnya pemerataan keadilan bagi seluruh masyarakat yang mendiami kepulauan Indonesia.
Selain isu keadilan, Hannah Al Rashid juga menyoroti pentingnya pemerataan dukungan untuk industri perfilman Indonesia. Menurutnya, banyak program bagus seperti lab dan festival film telah berjalan, namun perlu dukungan lebih lanjut, terutama di luar Pulau Jawa. Hal ini menjadi krusial untuk memastikan pertumbuhan industri film tidak hanya terpusat di satu wilayah saja.
Pandangan Hannah Al Rashid ini mencerminkan keinginan akan kemajuan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat dan sektor kreatif di Indonesia. Ia berharap potensi-potensi di daerah dapat terus berkembang dan mendapatkan dukungan yang memadai. Dengan demikian, semangat kemerdekaan dapat dirasakan secara nyata melalui pemerataan pembangunan dan kesempatan.
Pemerataan Dukungan untuk Industri Film Daerah
Pemeran film "Gundala" dan "Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss" ini melihat adanya kebutuhan mendesak untuk pemerataan bantuan, khususnya di luar Pulau Jawa. Ia mencontohkan Flobamora Film Festival di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang pernah dikunjunginya. Festival tersebut menampilkan karya-karya anak bangsa di daerah yang sangat berkualitas dan berpotensi besar.
Namun, Hannah menyayangkan bahwa festival-festival kecil di luar Pulau Jawa seringkali kesulitan untuk bertahan tanpa bantuan pendanaan yang memadai. "Kalau misalnya tidak dibantu dengan pendanaan dan sebagainya, susah untuk maintain festival-festival kecil di luar Pulau Jawa," ujarnya. Dukungan finansial dan infrastruktur menjadi kunci untuk menjaga keberlangsungan acara semacam ini.
Hannah Al Rashid berharap daerah-daerah lain dengan semua potensi yang ada dapat didukung untuk memajukan industri. Dukungan ini tidak hanya terbatas pada skala lokal atau regional, tetapi juga untuk mencapai pengakuan internasional. Dengan demikian, kekayaan budaya dan kreativitas dari berbagai penjuru Indonesia bisa lebih dikenal dan diapresiasi.
Makna Kemerdekaan: Berani Menjadi Diri Sendiri dan Terbuka pada Kritik
Aktris berdarah Bugis-Prancis ini memiliki pandangan mendalam mengenai makna kemerdekaan. Bagi Hannah, kemerdekaan adalah kebebasan untuk berani menjadi diri sendiri dan mengekspresikan identitas. Ia menganggap kemampuan mengekspresikan diri sebagai sebuah 'privilege' yang harus disyukuri dan dimanfaatkan secara positif.
Ketika setiap individu mampu bangga dengan identitasnya, hal itu akan memperkuat solidaritas dan rasa kebangsaan. "Di saat kita benar-benar bisa bangga dengan apa yang kita punya, dan kita tahu kita siapa, dan kita berani menjadi diri sendiri, menurutku itu justru akan menguatkan our solidarity, our nationality, segala macam," tuturnya. Ini menunjukkan bahwa kemerdekaan personal berkorelasi erat dengan kekuatan kolektif bangsa.
Selain ekspresi diri, Hannah juga mengingatkan pentingnya sikap terbuka dalam menerima kritik. Menurutnya, kritik adalah sarana untuk mengetahui kekurangan dan melakukan perbaikan. "Kita selalu harus tahu kekurangan kita apa, kekurangan nation ini apa, supaya kita terus perbaiki, dan jangan sampai kritik itu dianggap sebagai sesuatu yang negatif. Kritik positif justru, kita selalu harus tahu how to do better," pungkasnya. Sikap konstruktif terhadap kritik menjadi kunci kemajuan.
Kenangan Masa Kecil Merayakan 17 Agustus
Hannah Al Rashid juga berbagi kenangan masa kecilnya saat mengikuti perayaan kemerdekaan Indonesia di Inggris. Ia mengenang momen-momen saat masih tinggal di Inggris dan mengikuti upacara 17 Agustus. "Ikut upacara, mungkin waktu masih tinggal di Inggris sih," kenangnya.
Ayahnya, sebagai seorang diaspora, sangat antusias dalam merayakan Hari Kemerdekaan. "Karena bapak sebagai diaspora yang kayak harus banget 17-an gitu, bahkan kayak berdiri di depan bendera berbaris," imbuh Hannah. Kenangan ini menunjukkan bagaimana semangat nasionalisme dapat terus dihidupkan meski berada jauh dari tanah air.