Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) fokus pada Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian untuk menjadi penopang pangan IKN. Bagaimana strategi mereka meningkatkan produksi padi?

Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya bagi Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebagai daerah mitra IKN, Kukar mengoptimalkan peran penyuluh pertaniannya. Langkah strategis ini bertujuan meningkatkan produksi pangan lokal secara signifikan.
Inisiatif ini bukan sekadar upaya peningkatan produksi, melainkan bagian integral dari transformasi ekonomi Kukar yang lebih luas. Daerah ini berupaya beralih dari ketergantungan pada sumber daya alam tak terbarukan seperti pertambangan, menuju sektor yang berkelanjutan. Pertanian dalam arti luas menjadi pilar utama dalam visi pembangunan jangka panjang.
Optimalisasi ini direalisasikan melalui berbagai program, salah satunya adalah Rapat Koordinasi (Rakor) Penyuluh Pertanian se-Kukar yang belum lama ini diselenggarakan. Acara tersebut menjadi forum penting untuk memantapkan sistem penyuluhan. Diharapkan, para penyuluh dapat semakin efektif mendampingi petani di lapangan.
Strategi Transformasi Ekonomi Kukar dan Peran Pertanian
Pemerintah Kabupaten Kukar menempatkan pembangunan pertanian dalam arti luas sebagai salah satu program prioritas. Sekretaris Daerah Kabupaten Kukar, Sunggono, menegaskan bahwa komitmen ini sangat besar. Hal ini sejalan dengan upaya daerah untuk mencapai kemandirian ekonomi yang tidak lagi bergantung pada sektor pertambangan minyak bumi, gas, dan batubara.
Transformasi ekonomi Kukar diarahkan pada sektor terbarukan, mencakup pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Kebijakan ini merupakan langkah progresif. Tujuannya adalah menciptakan fondasi ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan di masa depan.
Fokus pada pertanian diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan. Peningkatan produksi pangan lokal tidak hanya memenuhi kebutuhan daerah. Namun juga berpotensi besar menjadi penopang utama bagi kebutuhan pangan IKN yang terus berkembang.
Kukar Sebagai Lumbung Padi Kalimantan Timur
Berkat implementasi strategi transformasi ekonomi ini, Kukar telah menunjukkan hasil yang impresif dalam beberapa tahun terakhir. Kabupaten ini berhasil menjadi produsen padi tertinggi di Kalimantan Timur. Capaian ini membuktikan efektivitas program pertanian yang dijalankan.
Data menunjukkan, pada tahun 2023, Kukar memproduksi sebanyak 115.103 ton gabah kering giling (GKG). Angka ini menunjukkan kapasitas produksi yang luar biasa. Meskipun sedikit menurun, produksi pada tahun 2024 tetap tinggi, mencapai 106.553 ton GKG.
Sebagai perbandingan, Kabupaten Penajam Paser Utara menempati posisi kedua dengan produksi 45.100 ton GKG pada 2023 dan 48.113 ton pada 2024. Sementara itu, Kabupaten Paser berada di posisi ketiga dengan 28.608 ton GKG pada 2023 dan 52.886 ton GKG pada 2024. Dominasi Kukar dalam produksi padi di Kaltim sangat jelas terlihat dari data tersebut.
Rapat Koordinasi Penyuluh Pertanian: Kunci Peningkatan Kapasitas
Untuk memantapkan program penyuluhan, Rapat Koordinasi Penyuluh Pertanian se-Kukar diselenggarakan dengan tema "Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Program Swasembada Pangan". Acara ini berlangsung dari tanggal 19 hingga 21 Agustus 2025. Rakor ini menghadirkan narasumber langsung dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa rakor ini sangat penting. Tujuannya adalah memantapkan program penyuluhan dari tingkat desa/kelurahan hingga kabupaten. Kegiatan ini juga menjadi sarana vital untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan para penyuluh pertanian.
Rakor tersebut diikuti oleh sebanyak 128 penyuluh pertanian dari berbagai tingkatan di Kukar, mulai dari madya hingga atas. Partisipasi aktif ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas penyuluh. Mereka akan lebih siap dalam mengembangkan dan melakukan pendampingan efektif bagi para petani. Integrasi sistem penyuluhan secara komprehensif menjadi fokus utama pertemuan ini.