LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Artis

Teater Koma Sentil Isu AI dan Manusia dalam Drama 'Mencari Semar': Akankah Kecerdasan Buatan Gantikan Semar sebagai Pembimbing?

Pementasan "Mencari Semar" oleh Teater Koma di Jakarta mengangkat isu krusial tentang AI yang makin canggih. Akankah kecerdasan buatan menggantikan peran Semar sebagai pembimbing moral manusia?

Rabu, 13 Agu 2025 00:23:00
konten ai
Teater Koma Sentil Isu AI dan Manusia dalam Drama 'Mencari Semar': Akankah Kecerdasan Buatan Gantikan Semar sebagai Pembimbing? (©planet.merdeka.com)
Advertisement

Jakarta, 13 Agustus – Teater Koma kembali menggebrak panggung seni dengan pementasan terbarunya bertajuk "Mencari Semar", yang dijadwalkan berlangsung di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Drama ini akan dipentaskan mulai tanggal 13 hingga 17 Agustus, menawarkan sebuah refleksi mendalam tentang kemajuan teknologi.

Pementasan ini secara khusus menyentil isu kecerdasan buatan (AI) yang semakin canggih dan berpotensi besar untuk mengambil alih berbagai peran penting dalam kehidupan manusia. Sutradara Rangga Riantiarno secara langsung mengajukan pertanyaan provokatif, "Apakah AI akan menggantikan Semar?", yang menjadi inti dari narasi pementasan ini.

Pertanyaan tersebut krusial mengingat Semar dalam konteks cerita adalah simbol kebijaksanaan, pembimbing moral, serta penasihat yang bertugas melindungi manusia dari jalan yang keliru. Jika manusia kehilangan sosok pembimbing seperti Semar dan hanya mengikuti perintah dari AI yang memiliki tujuan tidak jelas, peradaban moral dapat terancam punah.

Advertisement

Refleksi Kemerdekaan Sejati dan Peran AI

Pementasan "Mencari Semar" bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah ajakan untuk merefleksikan makna kemerdekaan sejati. Manusia diajak untuk tetap menghormati nilai-nilai luhur dan tidak mudah terombang-ambing oleh derasnya arus kemajuan zaman, terutama dalam menghadapi perkembangan kecerdasan buatan.

Meskipun mengangkat isu tentang potensi AI, Rangga Riantiarno menegaskan bahwa Semar tidak memandang AI sebagai musuh dalam pementasan ini. "Saya melihatnya Semar menghargai semua bentuk kehidupan dan itu disebutkan dalam dialog saat pra-pementasan tadi," kata Rangga, menjelaskan perspektif unik yang ditawarkan Teater Koma.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa drama "Mencari Semar" tidak bertujuan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk mengajak penonton berpikir kritis. Pertunjukan ini menjadi medium penting untuk membahas bagaimana manusia dapat beradaptasi dengan teknologi tanpa kehilangan esensi kemanusiaannya.

Advertisement

Persiapan Matang dan Celetukan Panas Panakawan

Rangga Riantiarno memastikan bahwa seluruh aspek persiapan pementasan "Mencari Semar" telah mencapai 95 persen. Dia juga menjamin tidak ada perubahan signifikan pada jalan cerita yang telah disusun, memastikan alur narasi akan tetap sesuai dengan visi awal Teater Koma.

Lima persen sisanya, menurut Rangga, hanya tinggal penyesuaian teknis seperti ketepatan cahaya, musik, dan efek suara yang mendukung adegan tertentu. Detail-detail kecil ini akan disempurnakan untuk memberikan pengalaman pementasan yang maksimal bagi para penonton.

Untuk pertunjukan mendatang, Rangga menjanjikan lebih banyak lontaran dan celetukan panas terkait isu terkini dari para pemain, khususnya dari grup panakawan yang terdiri dari Gareng, Petruk, dan Bagong. "Mungkin pemain-pemain lebih bermotivasi mencari hal-hal yang lebih hangat lagi, karena banyak penonton yang merespons celetukan-celetukan itu di pra-pementasan hari ini," ungkap Rangga, mengindikasikan interaksi yang lebih dinamis dengan audiens.

  • Aktor Utama:
  • Budi Ros (Semar)
  • Rita Matu Mona (Dewi Sutiragen)
  • Emmanuel Handoyo (Gareng)
  • Dana Hasan (Petruk)
  • Nino Bukir (Bagong)
  • Jadwal Pementasan:
  • Rabu (19.30 WIB)
  • Kamis (19.30 WIB)
  • Jumat (19.30 WIB)
  • Sabtu (13.30 dan 19.30 WIB)
  • Minggu (13.30 WIB)
Berita Terbaru
  • Fakta Menarik: Wakapolda Sulut Ungkap Scientific Crime Investigation (SCI) Pilar Penting Kepercayaan Publik Polri
  • Mengapa Wawasan Kebangsaan Penting? LPKA Gorontalo Gelar Pembinaan untuk Anak Binaan Sambut Hari Kemerdekaan ke-80
  • Fakta Unik Aceh: Belum Punya Pabrik Hilirisasi Sawit, Pemprov Harap Perusahaan Global Genjot Investasi Sawit Aceh
  • Hukum Kemarin: Bupati Pati Terseret Kasus DJKA, Dosen UGM Ditahan, hingga 63 Kg Ganja Disita dari Kampus UIN Suska
  • Piala Super UEFA: Mengintip Susunan Pemain PSG vs Tottenham, Siapa yang Unggul?
  • ai
  • ciputra artpreneur
  • drama
  • jakarta
  • kecerdasan buatan
  • konten ai
  • mencari semar
  • pementasan
  • #planetantara
  • seni budaya
  • teater koma
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.