240 Relawan Destana Rawat Ribuan Pohon di Pesisir Mataram
BPBD Kota Mataram melibatkan 240 relawan Destana untuk merawat ribuan pohon yang ditanam di sepanjang pesisir pantai, sebagai upaya mitigasi bencana abrasi dan gelombang pasang.
Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, 16 Mei 2025 – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram melibatkan sebanyak 240 relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) dalam upaya perawatan ribuan pohon yang ditanam di sepanjang 9,2 kilometer garis pantai. Penanaman pohon massal ini merupakan bagian dari peringatan puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 25 April 2025 lalu, di mana Kota Mataram bertindak sebagai tuan rumah.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Akhmad Muzaki, menjelaskan bahwa perawatan pohon-pohon ini sangat penting untuk memastikan pertumbuhan maksimal dan keberhasilan program penghijauan pesisir. "Karena itu, ribuan pohon yang ditanam harus kami pastikan dijaga, dirawat, agar bisa tumbuh maksimal," katanya dalam keterangan pers di Mataram, Jumat.
Program penanaman pohon ini tidak hanya sekadar penghijauan, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana di kawasan pesisir. Hal ini sejalan dengan upaya mitigasi bencana yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Perawatan Pohon dan Upaya Mitigasi Bencana
Target penanaman pohon di kawasan pesisir Kota Mataram mencapai 2.025 pohon, terdiri dari berbagai jenis seperti ketapang kencana, waru, dan cemara laut dengan tinggi 1,5 hingga 2 meter. Hingga saat ini, sekitar 80 persen pohon telah ditanam, sementara sisanya masih dalam proses penanaman. Perawatan pohon-pohon yang telah ditanam menjadi tanggung jawab bersama BPBD, Destana, camat, lurah setempat, dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram. Bahkan, penggantian pohon yang mati langsung dilakukan untuk memastikan keberlangsungan program.
"Alhamdulillah, sampai saat ini ribuan pohon yang ditanam belum ada yang mati," ungkap Muzaki. Hal ini menunjukkan keberhasilan perawatan dan pengawasan yang intensif dari seluruh pihak yang terlibat.
Selain di pesisir, sekitar 20 persen pohon yang belum ditanam direncanakan akan ditanam di aliran sungai, terutama di sekitar muara. Langkah ini bertujuan untuk mitigasi bencana banjir dan longsor, mengingat pentingnya peran vegetasi dalam menjaga kestabilan tanah dan aliran air.
Penanaman pohon di sepanjang pesisir merupakan upaya jangka panjang untuk mengurangi risiko abrasi pantai dan gelombang pasang. Pohon-pohon tersebut akan berfungsi sebagai penahan gelombang dan pelindung garis pantai dari kerusakan akibat hempasan air laut.
Delapan Kelurahan Terlibat Program Destana
Program Destana melibatkan delapan kelurahan di Kota Mataram, yaitu Kelurahan Bintaro, Ampenan Tengah, Ampenan Selatan, Banjar, Tanjung Karang, Tanjung Karang Permai, Kekalik Jaya, dan Jempong. Setiap kelurahan memiliki 30 relawan Destana yang aktif berpartisipasi dalam program penanaman dan perawatan pohon.
Program Destana sendiri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi dan mengelola risiko bencana. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, program ini diharapkan dapat menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam upaya mitigasi bencana.
Keberhasilan program ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif dalam upaya mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan. Keberlanjutan program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam melindungi wilayah pesisir Kota Mataram dari ancaman bencana alam.
Keberadaan 240 relawan Destana menjadi kunci keberhasilan perawatan ribuan pohon di pesisir Mataram. Komitmen dan kerja keras mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan patut diapresiasi.