28 Mahasiswa Asing ITS Kagum dengan Keindahan dan Keramahan Masjid Al-Akbar Surabaya
Kunjungan 28 mahasiswa internasional dari berbagai negara ke Masjid Al-Akbar Surabaya memberikan kesan mendalam tentang keindahan arsitektur, keramahan masyarakat, dan kepedulian lingkungan masjid tersebut.
Surabaya, 20 Februari 2024 - Sebanyak 28 mahasiswa asing dari berbagai negara yang tengah mengikuti program pertukaran pelajar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengunjungi Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya pada Kamis (20/2). Kunjungan ini memberikan pengalaman berkesan bagi para mahasiswa internasional tersebut, yang berasal dari Perancis, Belanda, Rusia, Jerman, Belgia, Norwegia, Senegal, dan Filipina.
Para mahasiswa, yang baru dua minggu berada di Surabaya, didampingi oleh staf International Office ITS, Emharis Gigih Pratama, dan staf Masjid Al-Akbar. Kunjungan ini merupakan bagian dari program yang biasanya berupa city tour, namun kali ini diubah rutenya karena keinginan para mahasiswa untuk melihat langsung keindahan dan suasana dalam sebuah masjid di Indonesia. Seperti yang diungkapkan Elias, seorang mahasiswa asal Norwegia, "Masjid ini cantik dan indah arsitekturnya. Kami sudah mempelajari Islam di negara kami, tapi kami ingin tahu fakta riil di Indonesia, ternyata ramah, tenang, damai, dan masyarakatnya suka membantu."
Pengalaman ini menunjukkan bahwa Masjid Al-Akbar Surabaya tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga destinasi wisata religi yang menarik minat wisatawan mancanegara. Hal ini juga menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam mempromosikan citra positif Islam yang ramah dan damai.
Pesona Arsitektur dan Kepedulian Lingkungan Masjid Al-Akbar
Sekretaris Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS, H. Helmy M. Noor, mengungkapkan rasa bangganya karena Masjid Al-Akbar menjadi destinasi wisata edukatif bagi mahasiswa internasional. Beliau menjelaskan, "Mudah-mudahan bisa menjadi referensi wisata dan edukasi dalam bidang arsitek dan lingkungan, karena Masjid Al-Akbar memiliki sedikit pilar atas peran dari arsitektur ITS, sehingga ruang utama sangat longgar dan bisa menampung belasan ribu orang (jamaah)." Keunikan arsitektur ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Selain arsitekturnya yang megah, Masjid Al-Akbar juga menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan. Penggunaan limbah air wudhu untuk menyirami tanaman dan adanya program Urban Farming serta Green House menjadi bukti nyata kepedulian masjid terhadap lingkungan sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa Masjid Al-Akbar tidak hanya fokus pada aspek keagamaan, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan.
Tidak hanya itu, Masjid Al-Akbar juga peduli terhadap Generasi Z Islami (GenZI). H. Helmy M. Noor menambahkan, "Tidak hanya jamaah lansia, baik laki-laki maupun ibu-ibu muslimah, kami juga memberi kesempatan GenZI untuk melakukan kajian agama ala kaum muda dan berbagai kreasi lainnya yang sesuai mereka." Hal ini menunjukkan bahwa Masjid Al-Akbar berupaya untuk tetap relevan dan mengakomodasi kebutuhan berbagai kalangan.
Kerjasama ITS dan Komunitas Lokal
Kunjungan mahasiswa asing ke Masjid Al-Akbar ini juga menunjukkan sinergi positif antara ITS dan komunitas lokal. Sebelumnya, pada tanggal 19 Februari 2024, Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Analitika Data ITS Surabaya bekerja sama dengan LP Maarif NU Surabaya menyelenggarakan Pelatihan Guru Matematika yang diikuti oleh 35 guru SMP/MTs Maarif dan melibatkan enam dosen ITS. Kerjasama ini menunjukkan komitmen ITS dalam berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa ITS tidak hanya fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan keagamaan di masyarakat. Hal ini memperkuat citra positif ITS sebagai lembaga pendidikan yang peduli terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Secara keseluruhan, kunjungan mahasiswa asing ke Masjid Al-Akbar Surabaya ini merupakan contoh nyata bagaimana tempat ibadah dapat menjadi pusat edukasi dan wisata religi yang menarik minat wisatawan mancanegara. Hal ini juga menunjukkan pentingnya kerjasama antara lembaga pendidikan, komunitas lokal, dan tempat ibadah dalam mempromosikan nilai-nilai positif dan kearifan lokal.
Keberhasilan Masjid Al-Akbar dalam menarik minat mahasiswa asing juga menjadi bukti bahwa tempat ibadah dapat menjadi destinasi wisata yang menarik dan mendidik. Semoga ke depannya, Masjid Al-Akbar dapat terus menjadi tempat yang inspiratif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.