62 Unit Kopdes Merah Putih Siap Bangkitkan Ekonomi Nagari Pasaman: Solusi Kemandirian Lokal?
Kehadiran 62 unit Kopdes Merah Putih di Pasaman diharapkan menjadi solusi nyata membangkitkan ekonomi nagari. Bagaimana koperasi ini bisa mewujudkan kemandirian lokal?
Koperasi yang berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) di Sumatera Barat diyakini dapat menjadi solusi atas berbagai persoalan yang selama ini dihadapi masyarakat. Potensi signifikan ini diungkapkan oleh Koordinator Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPP P3MD) Kabupaten Pasaman, Muhammad Sjahbana Sjams.
Sjahbana Sjams menyatakan bahwa Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih mengandung potensi besar, terutama jika dijalankan dengan pendekatan yang tepat dan mengakar di komunitas. Pernyataan ini disampaikan di Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, pada Sabtu (26/7), menyoroti harapan besar terhadap program ini.
Kehadiran 62 unit Kopdes Merah Putih di Pasaman, Sumatera Barat, diharapkan menjadi solusi konkret untuk membangkitkan ekonomi masyarakat di seluruh nagari. Program ini bukan sekadar inisiatif administratif, melainkan strategi jangka panjang pemerintah untuk menggerakkan ekonomi dari akar rumput sesuai potensi lokal.
Potensi dan Strategi Kopdes Merah Putih
Kabupaten Pasaman memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perikanan, yang diharapkan dapat digarap secara optimal oleh Kopdes Merah Putih. Sektor usaha masyarakat dari hulu hingga hilir akan terdampak signifikan, misalnya pengelolaan hasil pertanian seperti cokelat, kopi, dan padi, yang selama ini dikelola secara konvensional, kini dapat ditingkatkan nilai jualnya melalui koperasi.
Selain pertanian, sektor perikanan air tawar juga menjadi fokus Kopdes Merah Putih. Koperasi ini dapat membantu masyarakat mulai dari akses permodalan hingga pemasaran produk perikanan, sesuai dengan potensi yang ada di setiap nagari. Pemerintah berharap lahir kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan yang kuat di tingkat nagari, sekaligus mempersempit jurang kemiskinan yang telah lama ada.
Salah satu harapan terbesar dari program ini adalah ketika koperasi dikelola dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keanggotaan yang aktif. Kopdes Merah Putih diharapkan dapat menjadi lembaga keuangan mikro yang lebih ramah terhadap kebutuhan warga desa, terutama para petani, nelayan, dan pelaku UMKM kecil.
Implementasi dan Harapan di Lapangan
Saat ini, sektor usaha yang digarap oleh pengurus Kopdes di Pasaman, dari delapan gerai yang diatur dalam petunjuk teknis Kemenkop, rata-rata fokus pada gerai sembako dan simpan pinjam. Namun, Ketua Forum Wali Nagari (Forwana) Kabupaten Pasaman, Antoni S, menegaskan bahwa pemetaan segmentasi usaha Kopdes Merah Putih akan disesuaikan dengan potensi yang ada di masing-masing nagari.
Antoni S menyatakan komitmen penuh dari Forwana untuk mendukung keberadaan koperasi ini. Ia berharap Kopdes Merah Putih dapat mendongkrak ekonomi masyarakat dalam pengembangan usahanya, serta secara khusus menyejahterakan anggota dan masyarakat luas. Pihak nagari juga akan melakukan pengawasan ketat agar koperasi ini berjalan sesuai harapan dan target pemerintah.
Melalui koperasi, pemerintah berupaya menciptakan pusat-pusat aktivitas ekonomi nagari yang mandiri dan berkelanjutan. Dengan manajemen yang baik dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Kopdes Merah Putih diharapkan mampu memberikan dampak positif yang nyata bagi kemajuan ekonomi di Kabupaten Pasaman.