Apindo Rakerkonas 2025: Konsolidasi Nasional Hadapi Dinamika Global, Apa Saja yang Dibahas?
Apindo Rakerkonas 2025 menjadi ajang konsolidasi internal dan ruang aspirasi bagi pelaku usaha. Ini adalah langkah strategis hadapi dinamika ekonomi global.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) akan menyelenggarakan Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Ke-34 di Bandung, Jawa Barat, pada 4-6 Agustus 2025. Acara ini bertujuan untuk konsolidasi internal organisasi secara nasional. Rakerkonas Apindo 2025 juga diharapkan dapat memperkuat posisi dunia usaha dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.
Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani, menjelaskan bahwa Rakerkonas ini bukan hanya evaluasi kinerja Apindo. Namun, juga berfungsi sebagai ruang aspirasi terbuka bagi pelaku usaha dari seluruh Indonesia. Mereka dapat berdialog langsung dengan sejumlah menteri, menjembatani kepentingan dunia usaha dan kebijakan pemerintah.
Rakerkonas Apindo 2025 akan menyusun peta jalan program kerja yang relevan. Hal ini penting untuk menjawab berbagai tantangan ekonomi yang terus berkembang. Melalui forum ini, Apindo berharap dapat merumuskan langkah-langkah konkret untuk kemajuan perekonomian nasional.
Tantangan Ekonomi Global dan Nasional Menjadi Fokus Utama
Dalam Rakerkonas Apindo 2025, pembahasan akan mencakup hasil evaluasi setahun terakhir Apindo. Organisasi ini mencatat beberapa tantangan besar yang dihadapi dunia usaha. Gejolak geopolitik global, fluktuasi biaya energi, serta kebijakan perdagangan internasional menjadi sorotan utama.
Kebijakan tarif dagang internasional yang belum berpihak pada produk nasional juga menjadi perhatian. Kondisi ini berdampak signifikan terhadap industri padat karya. Sektor seperti tekstil, furnitur, dan makanan olahan mengalami tekanan. Padahal, industri ini merupakan tulang punggung penciptaan lapangan kerja di Indonesia.
Selain tantangan eksternal, Rakerkonas juga akan membahas isu-isu domestik. Regulasi dan perizinan usaha di dalam negeri masih menjadi kendala bagi pelaku usaha. Apindo berkomitmen untuk menyampaikan masukan konkret kepada pemerintah. Ini termasuk deregulasi dan penyederhanaan perizinan. Tujuannya adalah menciptakan iklim usaha yang lebih baik.
Penguatan SDM dan Ekosistem Usaha Inklusif Melalui "Indonesia Incorporated"
Fokus lain Apindo adalah penguatan hubungan industrial yang harmonis dan produktif. Pendekatan tripartit yang melibatkan pengusaha, pekerja, dan pemerintah akan terus didorong. Ini penting untuk menciptakan stabilitas dan produktivitas dalam dunia kerja.
Shinta Kamdani juga menekankan pentingnya investasi pada sumber daya manusia (SDM). Pelatihan vokasi, reskilling, dan upskilling menjadi prioritas. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem kerja yang mampu menjawab kebutuhan industri masa depan. Inovasi dan teknologi harus menjadi napas pelaku usaha di era industri 4.0 dan digital.
Rakerkonas Ke-34 Apindo didahului oleh Apindo Expo & UMKM Fair 2025. Acara ini menghadirkan pameran produk unggulan UMKM serta forum diskusi strategis. Ekspo ini bukan sekadar pameran, melainkan ruang konkret untuk membahas masa depan UMKM Indonesia. Topik seperti akses pembiayaan, integrasi rantai pasok, digitalisasi, dan peluang ekspor dibahas secara mendalam.
Dengan tema "Indonesia Incorporated" dan Visi 2045, Apindo ingin menegaskan semangat kebersamaan. Ini adalah strategi menghadapi krisis dan membangun ekosistem usaha yang inklusif dan kolaboratif. Sinergi antara pelaku usaha besar, UMKM, pemerintah, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci. Rakerkonas Apindo 2025 diharapkan menghasilkan rumusan konkret yang memperkuat kontribusi dunia usaha terhadap perekonomian nasional.