Bengkulu Bertekad Jadi Kekuatan Ekonomi Baru di Sumatera: Revitalisasi Pelabuhan dan Infrastruktur Jadi Kunci
Provinsi Bengkulu berupaya bangkit dari keterpurukan ekonomi dengan merevitalisasi Pelabuhan Pulau Baai dan infrastruktur pendukung untuk menjadi kekuatan ekonomi baru di Sumatera.
Provinsi Bengkulu, selama ini dikenal sebagai salah satu daerah dengan perekonomian terendah di Pulau Sumatera, meskipun telah berstatus otonom selama 56 tahun. Kontribusi Bengkulu terhadap PDRB Sumatera hanya sebesar 2,14 persen, jauh di bawah provinsi-provinsi lain seperti Sumatera Utara (23,55 persen) dan Riau (22,84 persen). Namun, di balik keterpurukan ekonomi ini, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, bertekad menjadikan provinsi ini sebagai kekuatan ekonomi baru di Sumatera.
Rendahnya kontribusi ekonomi Bengkulu disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kendala geografis berupa topografi yang sulit dan akses terbatas ke provinsi tetangga. Kondisi ini menyebabkan isolasi dan menghambat pengembangan potensi sumber daya alam dan manusia yang melimpah di Bengkulu. Masalah akses transportasi laut juga menjadi tantangan, dengan kondisi Pelabuhan Pulau Baai yang mengalami kerusakan dan pendangkalan, sehingga aktivitas pelabuhan sering terhenti.
Pemerintah pusat telah berupaya mengatasi isolasi Bengkulu sejak era orde baru, termasuk pembangunan Tol Bengkulu-Lubuklinggau. Namun, hingga saat ini, baru satu seksi tol yang terealisasi, sehingga akses konektivitas Bengkulu ke provinsi lain di Sumatera masih terbatas. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah yang berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai dan Infrastruktur
Gubernur Helmi Hasan menyatakan komitmennya untuk merevitalisasi Pelabuhan Pulau Baai, sebuah pelabuhan alami yang strategis di jalur tol laut pesisir barat Sumatera. Pelabuhan ini memiliki potensi besar sebagai pintu keluar masuk ekspor impor yang efisien, karena memiliki akses langsung ke Samudera Hindia dan jalur pelayaran ke Asia Selatan, Timur Tengah, dan Eropa. "Persoalan alur dan dermaga itu menjadi catatan penting. Maka harus kita revitalisasi dan itu sudah direspons. Pelindo akan menyiapkan dana Rp1 triliun untuk revitalisasi. Lamanya kurang lebih 2-3 tahun," kata Helmi.
Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai akan dibarengi dengan upaya membuka isolasi transportasi darat Bengkulu menuju empat provinsi tetangga. Pembukaan akses ini diharapkan dapat mendorong pengembangan berbagai sektor, seperti industri, pertanian, UMKM, dan investasi, sehingga saling mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, kinerja ekspor, dan pariwisata Bengkulu.
Pemerintah Provinsi Bengkulu juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dunia penelitian dan pengembangan teknologi, untuk meningkatkan kualitas pertanian dan produk unggulan daerah. UMKM juga didorong untuk menghasilkan produk berkualitas ekspor, dan peluang investasi terus dibuka.
Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu turut berperan aktif dalam mengkurasi potensi investasi di Bengkulu dan membina UMKM agar menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing di pasar global dan nasional. Beberapa produk binaan Bank Indonesia, seperti kopi dan gula aren bubuk, telah berhasil menembus pasar nasional dan internasional.
Strategi Penguatan Ekonomi Bengkulu
Pengamat Kebijakan Publik dan Ekonomi, Dr. Anzori Tawakal, menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk cermat melihat peluang program prioritas pemerintah pusat yang dapat diaplikasikan di Bengkulu, mengingat kebijakan efisiensi anggaran saat ini. Program-program yang sejalan dengan kondisi Bengkulu, seperti peningkatan infrastruktur, perlu diakselerasi.
Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai dan akses tol serta kereta api sangat penting untuk meningkatkan konektivitas dan daya saing Bengkulu. Pemerintah Provinsi Bengkulu perlu meyakinkan pemerintah pusat tentang pentingnya Bengkulu dalam menyokong perekonomian nasional. Hilirisasi produk unggulan daerah dan ketahanan pangan juga menjadi fokus penting, mengingat sektor pertanian sebagai penopang utama ekonomi Bengkulu.
Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan lembaga terkait, diharapkan Provinsi Bengkulu dapat meningkatkan kekuatan ekonomi dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru di Sumatera. Pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas produk unggulan, dan pembukaan akses pasar menjadi kunci keberhasilan upaya ini.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan Bengkulu dapat keluar dari keterpurukan ekonomi dan menjadi daerah yang maju dan berkembang pesat. Potensi sumber daya alam dan manusia yang melimpah harus dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.