LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

BI Beri Sinyal Potensi Penurunan BI-Rate Lebih Lanjut, Ini Alasannya Setelah Tiga Kali Dipangkas

Bank Indonesia (BI) membuka peluang penurunan BI-Rate, suku bunga acuan, lebih lanjut. Peluang ini muncul setelah tiga kali pemangkasan. Apa saja pertimbangannya?

Senin, 28 Jul 2025 20:13:00
konten ai
Bank Indonesia (BI) membuka peluang penurunan BI-Rate, suku bunga acuan, lebih lanjut. Peluang ini muncul setelah tiga kali pemangkasan. Apa saja pertimbangannya? (©Planet Merdeka)
Advertisement

Bank Indonesia (BI) mengisyaratkan adanya potensi penurunan suku bunga acuan atau BI-Rate di masa mendatang. Sinyal ini disampaikan setelah bank sentral melakukan pemangkasan BI-Rate sebanyak tiga kali sepanjang tahun ini. Keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan berbagai dinamika perekonomian global dan domestik yang terus berkembang.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta pada Senin (28/7) menegaskan komitmen BI. Pihaknya akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah ini tetap sejalan dengan upaya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan pencapaian sasaran inflasi yang telah ditetapkan.

Perry Warjiyo menjelaskan bahwa ruang pelonggaran kebijakan moneter ini didukung oleh beberapa faktor kunci. Ekspektasi inflasi yang tetap rendah pada tahun 2025 dan 2026 menjadi salah satu pendorong utama. Selain itu, nilai tukar Rupiah yang diprakirakan stabil sesuai fundamentalnya turut memperkuat peluang penurunan suku bunga ini.

Advertisement

Faktor Pendukung Penurunan Suku Bunga Acuan

Potensi penurunan suku bunga acuan BI-Rate ke depan didasari oleh proyeksi inflasi yang terkendali. Bank Indonesia meyakini bahwa inflasi akan tetap rendah pada tahun 2025 dan 2026, menciptakan ruang bagi kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Kondisi inflasi yang stabil ini menjadi fondasi penting dalam pengambilan keputusan terkait suku bunga.

Selain itu, stabilitas nilai tukar Rupiah juga menjadi pertimbangan utama bagi Bank Indonesia. Rupiah diprakirakan akan tetap bergerak sesuai dengan fundamental ekonominya, sehingga tidak menimbulkan tekanan signifikan. Kepercayaan terhadap fundamental Rupiah ini memberikan fleksibilitas bagi BI untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan.

Perry Warjiyo juga menekankan perlunya membalikkan ekspektasi pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan penurunan suku bunga, diharapkan aktivitas ekonomi dapat terstimulasi lebih lanjut. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya BI untuk mendukung pemulihan dan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Advertisement

Bauran Kebijakan BI untuk Stabilitas Ekonomi

Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan moneter tidak hanya berfokus pada stabilisasi nilai tukar Rupiah, tetapi juga diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam kebijakan moneter, BI melakukan ekspansi moneter dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder. Ini adalah upaya untuk meningkatkan likuiditas di pasar dan mendorong aktivitas ekonomi. Intervensi di pasar valuta asing, seperti NDF, spot, dan DNDF, juga terus dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.

Dari sisi makroprudensial, BI telah meningkatkan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk mendorong penyaluran kredit perbankan. KLM diarahkan ke sektor-sektor prioritas yang mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja, sejalan dengan program pemerintah. Hingga minggu pertama Juli 2025, total insentif KLM yang disalurkan mencapai Rp376 triliun.

Selain KLM, BI juga menyesuaikan Rasio Pendanaan Luar Negeri Bank (RPLN) menjadi 35 persen dari modal bank. Penurunan Rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) menjadi 4 persen untuk BUK dan 2,5 persen untuk BUS/UUS juga dilakukan. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan ruang likuiditas lebih bagi perbankan.

Di sektor sistem pembayaran, BI fokus pada perluasan akseptasi pembayaran digital dan penguatan infrastruktur. Ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi sektor perdagangan dan UMKM. Konsolidasi struktur industri sistem pembayaran juga menjadi prioritas untuk efisiensi dan keamanan transaksi.

Rincian Pemangkasan BI-Rate Tahun Ini

Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Juli, Bank Indonesia telah memutuskan untuk memangkas BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps). Dengan pemangkasan ini, suku bunga acuan kini berada pada level 5,25 persen. Keputusan ini mencerminkan respons BI terhadap kondisi ekonomi terkini dan proyeksi ke depan.

Pelonggaran kebijakan moneter pada bulan Juli ini menandai pemangkasan BI-Rate yang ketiga kalinya sejak awal tahun. Sebelumnya, Bank Indonesia juga telah melakukan pemangkasan serupa pada bulan Januari dan Mei. Setiap pemangkasan dilakukan sebesar 25 bps.

Secara kumulatif, BI-Rate telah turun sebanyak 75 bps sepanjang tahun ini. Penurunan ini menunjukkan arah kebijakan moneter yang cenderung akomodatif. Tujuannya adalah untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah tantangan global dan domestik yang masih ada.

Berita Terbaru
  • Fakta Unik Bendungan Karangnongko: Kapasitas 59,1 Juta M3, Kunci Swasembada Pangan dan Air Nasional
  • Terungkap! Otak Perampokan WNA di Bali Ternyata Buronan Rusia Bali yang Salah Sasaran Korban
  • Wabah Wereng Cokelat Ancam Panen Raya di Jawa Timur: Petani Frustrasi, Hama Kebal Pestisida!
  • Fakta Menarik Realisasi Investasi 2025: Indonesia Raih Sinyal Positif di Tengah Ketidakpastian Global
  • Tahukah Anda, Disiplin Berbahasa Bisa Jadi Pilar Identitas Bangsa? Menteri Abdul Mu'ti Ajak Perkuat Bahasa Indonesia di Ruang Publik
  • bank indonesia
  • bi rate
  • ekonomi indonesia
  • inflasi
  • kebijakan moneter
  • konten ai
  • kssk
  • perry warjiyo
  • pertumbuhan ekonomi
  • #planetantara
  • rupiah
  • suku bunga acuan
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.