BMKG Balikpapan Peringatkan Pasang Laut Capai 2,9 Meter, Ketinggian Tertinggi di Periode Ini: Waspada Banjir Rob dan Gangguan Aktivitas
BMKG Balikpapan mengimbau warga waspada pasang laut setinggi 2,9 meter pada 27 Juli 2025, berpotensi sebabkan banjir rob dan mengganggu aktivitas pesisir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat terkait potensi pasang laut tinggi. Fenomena ini diprakirakan mencapai ketinggian 2,9 meter pada 27 Juli 2025, pukul 07:00 Wita. Ketinggian pasang laut ini menjadi yang tertinggi dalam periode 21-31 Juli 2025.
Peringatan ini disampaikan untuk mengantisipasi berbagai dampak negatif yang mungkin timbul. Dampak tersebut meliputi banjir rob, terendamnya area tambak, hingga gangguan signifikan terhadap aktivitas masyarakat di wilayah pesisir. Kewaspadaan menjadi kunci untuk meminimalkan risiko yang ada.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Diyan Novrida, menekankan pentingnya kewaspadaan. Ia menjelaskan bahwa pasang laut setinggi itu dapat membahayakan keselamatan anak-anak, mengganggu kegiatan sehari-hari, dan menyebabkan air laut masuk ke permukiman warga.
Dampak Pasang Laut Tinggi dan Potensi Kerugian
Pasang laut dengan ketinggian signifikan seperti 2,9 meter berpotensi menimbulkan berbagai masalah serius bagi masyarakat pesisir. Salah satu dampak utama adalah terjadinya banjir rob, di mana air laut meluap hingga menggenangi daratan. Kondisi ini dapat merusak infrastruktur dan mengganggu mobilitas warga.
Selain itu, sektor perikanan juga terancam. Banyak tambak perikanan di kawasan pesisir Balikpapan dan sekitarnya masih aktif membudidayakan udang, ikan, serta kepiting. Pasang laut yang tinggi dikhawatirkan akan menyebabkan budidaya warga hilang terbawa arus laut, mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit bagi para petani tambak.
Diyan Novrida menambahkan bahwa pasang laut juga dapat mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan. Kegiatan sosial di kawasan pesisir pun berpotensi terhambat. Bahkan, air laut bisa masuk ke permukiman warga yang berdekatan dengan pantai, serta membahayakan anak-anak yang bermain di area tersebut.
Wilayah Terdampak dan Peringatan Dini Lainnya
Kewaspadaan terhadap pasang laut tinggi ini tidak hanya berlaku untuk Kota Balikpapan. Setidaknya terdapat empat kawasan di perairan Balikpapan dan sekitarnya yang terpengaruh langsung oleh pasang surutnya air laut. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Kawasan Samboja (Kabupaten Kutai Kartanegara) dan sekitarnya, Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, serta Kabupaten Paser.
Peringatan dini juga disampaikan untuk warga di sejumlah kawasan pesisir lain di Kalimantan Timur. Di Muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi) dan sekitarnya, pasang tertinggi diprakirakan mencapai 2,8 meter pada 26 dan 27 Juli 2025, pukul 07:00 dan 08:00 Wita. Sementara itu, surut terendah diperkirakan 0,4 meter pada 26 hingga 28 Juli 2025, pukul 14:00 dan 15:00 Wita.
Teluk Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, juga masuk dalam daftar wilayah yang perlu waspada. Prakiraan pasang tertinggi di sana adalah 2,5 meter pada 27 Juli 2025, pukul 07:00 Wita. Surut terendah di Teluk Sangkulirang diperkirakan 0,3 meter pada 28 Juli 2025, pukul 01:00 Wita. Masyarakat di seluruh wilayah tersebut diimbau untuk selalu memantau informasi terbaru dari BMKG dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan.