BPJS Ketenagakerjaan dan Pemkab Banyumas Kejar Target Universal Coverage Jamsostek (UCJ)
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto dan Pemkab Banyumas berkolaborasi untuk meningkatkan cakupan kepesertaan Jamsostek di Banyumas yang baru mencapai 31,6 persen dari total sasaran.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto bersama Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tengah gencar mengejar target Universal Coverage Jamsostek (UCJ). Hingga saat ini, cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Banyumas baru mencapai 31,6 persen, atau sekitar 214.687 peserta aktif dari total sasaran 684.654 pekerja. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto, Muhammad Ramdhoni, di Purwokerto pada Jumat lalu. Upaya kolaborasi ini bertujuan untuk melindungi lebih banyak pekerja di Banyumas dari risiko kerja.
Dari jumlah peserta aktif tersebut, sebanyak 159.475 orang merupakan pekerja penerima upah, 35.814 orang pekerja bukan penerima upah, dan 19.398 orang dari sektor jasa konstruksi. Artinya, masih ada 469.967 pekerja di Banyumas yang belum terlindungi Jamsostek, sebagian besar berasal dari sektor bukan penerima upah dan jasa konstruksi. Angka ini menjadi tantangan besar yang perlu diatasi bersama oleh BPJS Ketenagakerjaan dan Pemkab Banyumas.
Tantangan terbesar terletak pada cakupan pekerja informal yang masih sangat rendah. Meskipun BPJS Ketenagakerjaan telah menyalurkan manfaat klaim sebesar Rp323 juta kepada 21 pekerja informal, jumlah peserta aktif dari sektor ini masih kurang dari satu persen, yaitu hanya 1.999 orang dari total 223.022 pekerja miskin ekstrem. Kolaborasi yang kuat antara BPJS Ketenagakerjaan dan pemerintah daerah sangat krusial untuk mengatasi permasalahan ini.
Upaya Peningkatan Cakupan Kepesertaan Jamsostek
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto telah mencatat sejumlah kemajuan. Terdapat 4.226 badan usaha yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan total 138.021 tenaga kerja. Di sektor pemerintahan non-ASN, termasuk perangkat desa dan kader kemasyarakatan, tercatat 12.171 peserta atau sekitar 23,5 persen dari total potensi 51.674 orang. Pemkab Banyumas telah memberikan apresiasi dengan menganggarkan sebagian besar dari kelompok ini.
Sepanjang tahun 2025, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto telah menyalurkan manfaat klaim sebesar Rp127 miliar kepada 11.400 pekerja. Sebagian besar manfaat klaim tersebut berasal dari Program Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp109 miliar, diikuti Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Pensiun (JP), dan beasiswa. Meskipun kepesertaan di sektor jasa konstruksi cukup baik, belum ada penyaluran manfaat klaim sepanjang periode laporan.
Kabupaten Banyumas telah memiliki peraturan bupati dan instruksi terkait kewajiban perlindungan Jamsostek. Namun, pelayanan perizinan berbasis sistem terpadu yang mensyaratkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan belum diterapkan sepenuhnya. Data hingga Maret 2025 menunjukkan penambahan 15.480 peserta baru, dan diharapkan angka ini terus meningkat dengan kolaborasi yang lebih masif.
Untuk mencapai target UCJ tahun 2025, BPJS Ketenagakerjaan dan Pemkab Banyumas akan menandatangani Nota Kesepakatan Sinergi (NKS). Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk memperluas perlindungan Jamsostek.
Perhatian Khusus pada Sektor Risiko Tinggi
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyatakan komitmen Pemkab Banyumas untuk memperluas jangkauan perlindungan Jamsostek, terutama bagi pekerja dengan risiko tinggi seperti penderes nira kelapa. Meskipun target belum bisa dipastikan, upaya dimulai dari pelaku usaha di industri gula kristal. Ini menunjukkan langkah konkret untuk melindungi kelompok pekerja yang rentan.
Secara keseluruhan, upaya peningkatan cakupan kepesertaan Jamsostek di Kabupaten Banyumas masih memerlukan kerja keras dan kolaborasi yang lebih erat antara BPJS Ketenagakerjaan dan Pemkab Banyumas. Perlu strategi yang lebih efektif untuk menjangkau pekerja informal dan sektor-sektor berisiko tinggi. Dengan komitmen dan kerja sama yang solid, diharapkan target UCJ dapat tercapai.
Keberhasilan program ini akan memberikan perlindungan yang lebih luas bagi pekerja di Banyumas dan meningkatkan kesejahteraan mereka.