BSI Aceh Perkuat UMKM Lewat Optimalisasi Ekosistem Pasar Tradisional
BSI Aceh mengoptimalkan transaksi ritel di pasar tradisional untuk memperkuat inklusi keuangan syariah bagi UMKM, dengan target membangun ekosistem halal terintegrasi.
Banda Aceh, 13 April 2024 - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Aceh berkomitmen untuk terus mengoptimalkan transaksi ritel di pasar-pasar tradisional. Langkah ini bertujuan memperkuat inklusi keuangan syariah bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Aceh. Inisiatif ini merupakan bagian dari program nasional BSI yang diimplementasikan secara khusus di wilayah Aceh.
Regional CEO BSI Aceh, Wachjono, menjelaskan bahwa strategi ini difokuskan pada pengembangan ekosistem pasar. Dengan menggarap klaster pasar, BSI Aceh berharap dapat menjangkau dan memberdayakan lebih banyak pelaku UMKM. Hal ini sejalan dengan komitmen BSI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui instrumen keuangan syariah.
Pasar Almahira dan Pasar Aceh menjadi contoh nyata dari ekosistem pasar yang tengah dikembangkan BSI Aceh. Program ini diharapkan mampu meningkatkan akses layanan keuangan syariah bagi masyarakat Aceh, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi daerah.
Penguatan Ekosistem Pasar dan Layanan Perbankan Syariah
Beberapa layanan perbankan syariah telah diintegrasikan ke dalam ekosistem pasar yang dikembangkan BSI Aceh. Layanan tersebut antara lain ATM/CRM, BSI Agen, QRIS, dan EDC. Keberadaan layanan-layanan ini bertujuan mempermudah transaksi keuangan bagi para pedagang dan pembeli di pasar tradisional.
Wachjono menambahkan, "Saat ini BSI menyasar pasar untuk membangun ekosistem halal yang nantinya akan terhubung dari hulu hingga hilir, mulai produksi hingga penjualan di pasar." Integrasi layanan ini diharapkan mampu menciptakan rantai nilai yang lengkap dan mendukung pertumbuhan bisnis UMKM di Aceh.
BSI juga melihat pasar sebagai pusat ekonomi daerah yang strategis. Dengan meningkatkan akses dan layanan keuangan syariah di pasar, BSI berharap dapat mendorong peningkatan ekonomi lokal dan inklusi keuangan yang lebih luas.
"Transaksi keuangan syariah digital juga membuat masyarakat lebih aman, cepat, dan mudah dalam bertransaksi," ujar Wachjono.
Dorongan Transaksi Ritel Digital dan Capaian Kinerja
Untuk mendorong transaksi ritel digital, BSI Aceh gencar mengembangkan penggunaan EDC dan QRIS. Hingga Maret 2024, tercatat total 15.342 merchant QRIS BSI Aceh dengan total transaksi mencapai Rp99,8 miliar. Jumlah transaksi yang tercatat mencapai 742.568 transaksi. Sementara itu, total jumlah rekening (NOA) wirausaha di seluruh Aceh mencapai 11.251 nasabah.
Data ini menunjukkan perkembangan positif dalam adopsi transaksi digital di Aceh. BSI Aceh terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di kalangan UMKM agar dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan bisnis mereka.
Keberhasilan program ini diharapkan akan berdampak positif pada perekonomian Aceh, khususnya bagi para pelaku UMKM. Dengan akses yang lebih mudah terhadap layanan keuangan syariah, UMKM dapat lebih berkembang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Langkah BSI Aceh ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan di Indonesia. Dengan mengoptimalkan ekosistem pasar tradisional, BSI Aceh berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh melalui pemberdayaan UMKM.