Trivia: 79 Peserta Beasiswa YPMAK Berhasil Tamatkan SMA di Semarang, Siap Lanjutkan Kuliah ke Perguruan Tinggi Ternama
Keberhasilan 79 peserta Beasiswa YPMAK menamatkan SMA di Semarang membuka gerbang masa depan. Siapakah mereka dan bagaimana program ini mempersiapkan mereka menghadapi tantangan?

Sebanyak 79 peserta program Beasiswa YPMAK berhasil menamatkan pendidikan jenjang SMA mereka di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pencapaian ini menandai langkah maju bagi generasi muda Papua dalam mengejar pendidikan tinggi.
Kelulusan ini merupakan bagian dari upaya Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) dalam membina putra-putri asli Papua. Mereka dibekali ilmu dan keterampilan untuk masa depan yang lebih cerah.
Yayasan Binterbusih, sebagai mitra pengelola, berperan vital dalam pendampingan selama masa studi. Program ini bertujuan mempersiapkan para pelajar untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan.
Peningkatan Kelulusan dan Peran Mitra Pembina
Jumlah kelulusan peserta Beasiswa YPMAK pada jenjang SMA tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan. Angka ini naik dari 30 pelajar pada tahun sebelumnya menjadi 79 pelajar saat ini.
Robert Manaku, Manajer Program Yayasan Binterbusih, menjelaskan bahwa dari 84 peserta yang dikirim, 79 di antaranya berhasil bertahan. Mereka menyelesaikan studi hingga dinyatakan lulus.
Yayasan Binterbusih sendiri merupakan mitra strategis YPMAK dalam mengelola program beasiswa ini. Mereka fokus membina pelajar dari Suku Amungme, Kamoro, dan suku kekerabatan Papua di Jawa Tengah.
Persiapan Menuju Perguruan Tinggi dan Pembekalan Karakter
Para lulusan SMA ini kini siap melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Mereka akan melanjutkan studi di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta terkemuka di Pulau Jawa.
Beberapa di antaranya telah diterima di Universitas Negeri Semarang, Universitas Diponegoro, dan Universitas Negeri Malang. Ini menunjukkan kualitas akademik yang telah mereka capai.
Selain itu, Yayasan Binterbusih juga kembali menerima 79 pelajar baru dari Timika untuk jenjang SLTA. Para peserta baru ini merupakan alumni SMP Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) Timika.
Selama di Semarang, para pelajar mendapatkan pembinaan khusus yang meliputi pengembangan karakter, komitmen, dan kompetensi akademik. Mereka juga diajarkan manajemen waktu dan adaptasi untuk hidup di kota besar.
Pelajaran tambahan seperti matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan ilmu komputer diberikan sejak kelas X. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan dasar dan daya saing mereka di lingkungan akademik.