Bulog Batam Capai 82 Persen Penyerapan Beras di Karimun, Stok Batam Aman
Perum Bulog Batam optimistis capai target penyerapan beras 100 ton di Karimun, stok beras di Batam tercukupi, dan koordinasi intensif dilakukan untuk pasar murah.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana: Perum Bulog Kantor Cabang Batam telah berhasil menyerap 82 persen beras atau 82 ton dari total target 100 ton untuk Gudang Tanjung Balai Karimun. Pemimpin Bulog KC Batam, Guido XL Pereira, mengumumkan hal ini pada Senin, 05 Mei 2024. Penyerapan difokuskan di Karimun karena kemudahan akses logistik. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan beras dan menstabilkan harga pangan di wilayah tersebut.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Bulog dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di Kepulauan Riau. Meskipun belum ada penyaluran beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun bantuan sosial, Bulog Batam tetap melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait.
Ketersediaan beras di Kota Batam sendiri terpantau aman dengan stok yang cukup melimpah. Bulog Batam aktif berpartisipasi dalam pasar murah, baik sebelum maupun sesudah Idul Fitri, sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keterjangkauan harga beras bagi masyarakat.
Penyerapan Beras di Karimun Hampir Maksimal
Perum Bulog Batam menargetkan penyerapan beras sebanyak 100 ton untuk Gudang Tanjung Balai Karimun. Hingga Senin, 05 Mei 2024, penyerapan telah mencapai 82 ton atau 82 persen. Penambahan 10 ton beras pada pagi hari tersebut semakin mendekatkan Bulog pada pencapaian target 100 ton. Pihak Bulog optimistis target tersebut akan tercapai dalam waktu dekat.
Pemimpin Bulog KC Batam, Guido XL Pereira, menyatakan optimismenya. Ia menjelaskan bahwa fokus utama saat ini adalah optimalisasi penyerapan untuk wilayah Karimun karena kemudahan akses logistik ke daerah tersebut. Dengan demikian, distribusi beras ke Karimun dapat berjalan lebih efisien.
Tidak ada target tahunan penyerapan beras untuk wilayah Batam. Hal ini dikarenakan stok beras di Batam saat ini sudah sangat mencukupi kebutuhan masyarakat.
Stok Beras Batam Melimpah
Kota Batam memiliki stok beras yang cukup signifikan. Tercatat, terdapat 3.411 ton beras medium dan 14 ton beras premium yang tersedia. Selain itu, masih ada tambahan 750 ton beras medium yang sedang dalam perjalanan menuju Batam. Dengan demikian, ketersediaan beras di Batam dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kondisi ini menunjukkan bahwa upaya Bulog dalam menjaga stok beras di Batam berjalan efektif. Ketersediaan stok yang melimpah ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga beras secara signifikan.
Meskipun fokus utama saat ini adalah Karimun, Bulog Batam tetap memantau dan memastikan ketersediaan beras di Batam. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di seluruh wilayah Kepulauan Riau.
Koordinasi dan Pasar Murah
Bulog Batam secara aktif melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk BP Batam dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam. Koordinasi ini bertujuan untuk memastikan sinergi dan efektivitas dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keterjangkauan harga beras bagi masyarakat, Bulog Batam turut berpartisipasi dalam 20 kali pasar murah. Sebanyak 10 kali pasar murah dilakukan sebelum Ramadhan dan 10 kali lainnya menjelang Lebaran. Keikutsertaan dalam pasar murah ini menunjukkan kepedulian Bulog terhadap daya beli masyarakat.
Bulog Batam juga berencana untuk berpartisipasi dalam pasar murah menjelang Idul Adha. Koordinasi dengan Disperindag Batam telah dilakukan untuk mempersiapkan kegiatan tersebut. Hal ini menunjukkan kesiapan Bulog dalam menghadapi kebutuhan masyarakat selama periode hari raya.
Secara keseluruhan, Bulog Batam menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di wilayah Kepulauan Riau. Koordinasi yang baik dengan berbagai pihak dan partisipasi aktif dalam pasar murah menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan beras bagi masyarakat.