LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Deputi Menteri: EQ Sepenting IQ, Dorong Kontribusi Lulusan Perguruan Tinggi bagi Pembangunan Nasional

Deputi Menteri PPPA Veronica Tan mengajak lulusan perguruan tinggi untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional, menekankan pentingnya keseimbangan antara IQ dan EQ. Simak bagaimana peran mereka!

Sabtu, 26 Jul 2025 18:29:00
konten ai
Wakil Menteri P3A Veronica Tan menekankan pentingnya kontribusi lulusan Unej dalam pembangunan Indonesia, menyoroti perpaduan kecerdasan intelektual dan emosional. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Jember, Jawa Timur – Deputi Menteri Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, menyerukan kepada seluruh lulusan perguruan tinggi untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan nasional. Seruan ini disampaikan dalam sebuah upacara wisuda di Universitas Jember (Unej), yang berlangsung di gedung auditorium kampus pada hari Sabtu.

Veronica Tan secara spesifik mendorong para wisudawan agar siap memberikan sumbangsih nyata kepada Indonesia melalui bidang layanan masing-masing. Ia menekankan bahwa kompetensi dan pengetahuan yang diperoleh selama masa studi di universitas merupakan modal penting. Modal ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk kemajuan bangsa.

Menurut Deputi Menteri, keterampilan dan ilmu pengetahuan, yang merupakan bagian dari kecerdasan intelektual (IQ), perlu dilengkapi dengan kecerdasan emosional (EQ). Keseimbangan antara keduanya akan memungkinkan lulusan beradaptasi dengan perubahan zaman. Hal ini juga akan membantu mereka dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.

Advertisement

Keseimbangan IQ dan EQ sebagai Kunci Kontribusi

Veronica Tan menjelaskan bahwa kecerdasan emosional dapat diwujudkan melalui penumbuhan rasa kepedulian dan empati terhadap lingkungan sekitar. Lulusan diharapkan mampu berkontribusi aktif dalam memecahkan masalah yang ada di masyarakat. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman juga menjadi krusial.

Sebagai bagian dari komunitas intelektual, para lulusan diharapkan memiliki nalar dan moralitas yang seimbang. Mereka juga perlu memadukan pengetahuan dan teknologi dengan hati nurani melalui kecerdasan emosional. Kombinasi kedua aspek ini akan membekali mereka untuk menghadapi dinamika global yang terus berkembang.

Pentingnya EQ tidak hanya terletak pada interaksi sosial, tetapi juga dalam kemampuan menghadapi tekanan dan mengambil keputusan yang bijak. Keseimbangan ini akan membentuk pribadi yang utuh dan siap berkarya. Hal ini akan menjadikan mereka agen perubahan yang efektif di tengah masyarakat.

Advertisement

Tantangan Era Digital dan Peran Agen Perubahan

Deputi Menteri juga menyoroti tantangan terkini, termasuk kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang telah menyebabkan kecanduan gawai dan media sosial. Fenomena ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Lulusan diharapkan dapat menjadi teladan dalam penggunaan teknologi yang bijak.

Veronica Tan berharap mahasiswa dan lulusan dapat menjadi agen perubahan, dimulai dari komunitas mereka sendiri. Tantangan yang dihadapi saat ini sangat berbeda dengan masa lalu. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru dan inovatif untuk mengatasinya.

Peran agen perubahan ini mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, merumuskan solusi, dan mengimplementasikannya secara efektif. Lulusan dengan kombinasi IQ dan EQ yang kuat akan lebih mampu memimpin perubahan positif. Mereka dapat memberikan dampak signifikan bagi lingkungan sekitar.

Kesetaraan Gender dalam Akses Pendidikan Tinggi

Dalam kesempatan yang sama, Veronica Tan juga menyatakan kebahagiaannya mengetahui bahwa mayoritas mahasiswa Unej adalah perempuan. Fakta ini menunjukkan bahwa semakin banyak keluarga yang mendukung dan memberikan kesempatan kepada putri-putri mereka untuk menempuh pendidikan tinggi.

Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan. Rasio akses pendidikan antara laki-laki dan perempuan dapat menjadi model bagi keluarga. Model ini menunjukkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan belajar yang setara.

Peningkatan partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi merupakan indikator kemajuan sosial. Hal ini juga mencerminkan komitmen terhadap kesetaraan gender. Dengan demikian, potensi seluruh individu dapat dimaksimalkan untuk pembangunan bangsa.

Berita Terbaru
  • Fakta Unik Wesley Franca: Resmi Gabung AS Roma, Jadi Pemain ke-46 Sepanjang Sejarah Giallorossi!
  • Newcastle United Dikabarkan Lirik Aaron Ramsdale, Kiper yang Pernah Terdegradasi dari Liga Primer
  • Tahukah Anda? Sekolah Swasta Kini Bisa Ajukan Dana Renovasi dari Pemerintah, Ini Syaratnya!
  • Tahukah Anda? 80.000 Koperasi Desa Merah Putih Diproyeksikan Ciptakan 1,4 Juta Lapangan Kerja Baru
  • Kolaborasi Kementerian Tingkatkan Tata Kelola Pekerja Migran: Lebih Mudah dan Aman?
  • agen perubahan
  • era digital
  • kecerdasan emosional
  • kecerdasan intelektual
  • kesetaraan gender
  • konten ai
  • kontribusi lulusan perguruan tinggi
  • pembangunan nasional.
  • pendidikan tinggi
  • #planetantara
  • universitas jember
  • veronica tan
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.