Ekspor Riau Melonjak 20,30 Persen, Capai US$10,14 Miliar di Paruh Pertama 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat nilai Ekspor Riau mencapai US$10,14 miliar pada Januari-Juni 2025, melonjak 20,30%. Sektor non-migas menjadi tulang punggung utama.
Pekanbaru, 1 Agustus – Kinerja ekspor Provinsi Riau menunjukkan peningkatan signifikan pada paruh pertama tahun 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau melaporkan total nilai ekspor mencapai US$10,14 miliar. Angka ini merefleksikan pertumbuhan sebesar 20,30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh sektor non-minyak bumi dan gas (non-migas). Kontribusi ekspor non-migas tercatat sebesar US$9,49 miliar. Sektor ini mengalami lonjakan sebesar 24,90 persen, menunjukkan diversifikasi ekonomi daerah yang positif.
Meskipun ekspor migas mengalami penurunan, dominasi non-migas berhasil menopang pertumbuhan keseluruhan. Data ini menegaskan posisi Riau sebagai salah satu provinsi pengekspor terkemuka di Indonesia.
Kinerja Ekspor Non-Migas Jadi Penopang Utama
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, menjelaskan bahwa peningkatan total ekspor Riau pada periode Januari hingga Juni 2025 sangat dipengaruhi oleh performa sektor non-migas. Sektor ini menunjukkan pertumbuhan yang kuat, mencapai 24,9 persen. Hal ini mengkompensasi penurunan ekspor migas yang tercatat sebesar 21,53 persen.
Dari sepuluh komoditas non-migas terbesar, lemak dan minyak hewan/nabati menjadi primadona. Komoditas ini menyumbang peningkatan terbesar, mencapai US$1,448 miliar. Kontribusi ini setara dengan 37,39 persen dari total peningkatan ekspor non-migas.
Produk unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO) juga mengalami peningkatan volume. Volume ekspor CPO naik sebesar 9,57 persen, menunjukkan permintaan global yang stabil. Peningkatan ini memperkuat posisi Riau sebagai produsen utama komoditas kelapa sawit.
Sektor Industri Pengolahan dan Pertanian Tumbuh Pesat
Berdasarkan sektor, ekspor non-migas dari hasil industri pengolahan menunjukkan performa yang sangat baik. Pada periode Januari–Juni 2025, sektor ini meningkat 24,80 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Hal ini menunjukkan kapasitas industri Riau yang semakin kuat.
Selain itu, ekspor hasil pertanian juga mencatat pertumbuhan yang impresif. Sektor pertanian mengalami kenaikan sebesar 35,92 persen. Peningkatan ini menandakan potensi besar sektor pertanian Riau dalam pasar ekspor global.
Peningkatan di kedua sektor ini menjadi indikator positif bagi perekonomian Riau. Diversifikasi produk ekspor membantu mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas. Ini juga menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih baik.
Destinasi Ekspor Utama dan Pergeseran Pasar
Tiongkok menjadi tujuan ekspor non-migas terbesar bagi Riau pada Januari–Juni 2025. Nilai ekspor ke Tiongkok mencapai US$1,604,99 miliar. Angka ini menunjukkan hubungan dagang yang erat antara Riau dan Tiongkok.
India menyusul sebagai tujuan ekspor terbesar kedua dengan nilai US$933,76 juta. Sementara itu, Malaysia berada di posisi ketiga dengan US$795,29 juta. Kontribusi ketiga negara ini secara kolektif mencapai 35,15 persen dari total ekspor non-migas Riau.
Asep Riyadi menambahkan bahwa pangsa ekspor non-migas ke Tiongkok mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya. Meskipun India mengalami penurunan, ekspor ke Malaysia justru melonjak 79 persen. Ini menunjukkan adanya pergeseran dinamika pasar ekspor.
Secara regional, ekspor ke negara-negara ASEAN mencapai US$1,772,86 miliar. Sementara itu, ekspor ke Uni Eropa (27 negara) tercatat sebesar US$1,202,85 miliar. Pasar regional dan Eropa tetap menjadi mitra dagang penting bagi Riau.
Kinerja Ekspor Bulanan Juni 2025
Secara spesifik untuk bulan Juni 2025, nilai ekspor Riau mencapai US$2,00 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 18,28 persen dibandingkan dengan ekspor pada bulan Juni 2024. Ini menandakan tren positif yang berkelanjutan.
Ekspor non-migas kembali mendominasi pada bulan Juni 2025. Total nilai ekspor non-migas mencapai US$1,94 miliar. Angka ini naik 18,90 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Data bulanan ini mengkonfirmasi konsistensi pertumbuhan ekspor Riau. Sektor non-migas terus menjadi motor penggerak utama. Hal ini memberikan optimisme bagi prospek ekonomi daerah ke depan.