Fakta Kopi Medanglayang: Danareksa Dorong Ekonomi Desa Ciamis Lewat Integrasi Agrikultur-Pariwisata.

PT Danareksa (Persero) dorong ekonomi desa Medanglayang, Ciamis, melalui integrasi agrikultur dan pariwisata berkelanjutan. Simak bagaimana program ini memberdayakan masyarakat lokal.

PT Danareksa (Persero) bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) aktif mendorong perekonomian desa di Indonesia. Inisiatif ini terwujud melalui Program Relawan Bakti BUMN Batch VIII yang berfokus pada pengembangan potensi lokal. Kegiatan ini secara spesifik menyasar Desa Medanglayang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Program tersebut mengintegrasikan sektor agrikultur, industri rumah tangga, dan pariwisata berkelanjutan. Tujuannya adalah menciptakan kemandirian ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Pendekatan holistik ini diharapkan memberikan dampak positif jangka panjang bagi desa.

Direktur Manajemen Risiko merangkap Plt Direktur Keuangan PT Danareksa (Persero), Avianto Istihardjo, menjelaskan bahwa program ini merupakan komitmen nyata BUMN. Kontribusi langsung diberikan melalui transfer pengetahuan dan keterampilan kepada warga desa. Sinergi ini juga didukung oleh berbagai pihak lainnya untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam pelaksanaan programnya, Danareksa dan PPA tidak bekerja sendiri. Mereka didampingi oleh Kementerian BUMN, serta menggandeng Universitas Galuh, Pemerintah Desa Medanglayang, dan komunitas lokal. Kolaborasi ini menunjukkan semangat gotong royong dalam membangun desa.

Sinergi ini diwujudkan dalam konsep "Medanglayang Berdaya" yang memiliki beragam rangkaian kegiatan. Program ini mencakup penguatan kapasitas petani kopi dan jamur, pendampingan UMKM, hingga promosi potensi wisata. Seluruh inisiatif dirancang untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Pendekatan terpadu ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat secara menyeluruh. Dengan demikian, desa diharapkan mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara optimal. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dapat mendorong kemajuan ekonomi di tingkat lokal.

Desa Medanglayang memiliki potensi agrikultur yang sangat menjanjikan, terutama pada sektor perkebunan kopi. Desa ini memiliki perkebunan kopi arabika yang luasnya mencapai 90 hektar. Produksi kopi di desa ini mencapai 16.000 kg per tahun, dengan sebagian besar hasil panen diekspor ke berbagai negara.

Potensi kopi tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut melalui konsep agrowisata yang menarik. Salah satu daya tarik utamanya adalah wisata alam Puncak Jamiaki yang menawarkan pemandangan indah dan area perkemahan. Lokasi ini juga menjadi tempat ideal untuk menikmati matahari terbenam serta pemandangan dua kota, Tasikmalaya dan Ciamis, dari ketinggian.

Integrasi agrikultur dan pariwisata ini menciptakan nilai tambah bagi produk lokal. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekaligus belajar tentang proses produksi kopi. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga mempromosikan Desa Medanglayang sebagai destinasi wisata unggulan.

Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Program Relawan Bakti BUMN Batch VIII mengadakan serangkaian acara. Relawan bersama warga akan menggelar upacara bendera di Lapangan Pamijahan. Acara ini dilanjutkan dengan pentas seni kolaborasi warga dan relawan, bazar UMKM, serta lomba rakyat khas 17-an.

Avianto Istihardjo menegaskan bahwa momentum ini bukan hanya perayaan kemerdekaan semata. Ini juga menjadi simbol kebersamaan antara BUMN, relawan, dan masyarakat dalam menghidupkan semangat gotong royong. Semangat ini merupakan fondasi penting dalam pembangunan desa.

Dengan kolaborasi lintas pihak dan semangat masyarakat yang tinggi, program ini diharapkan menjadi tonggak penting. Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Medanglayang diharapkan mampu melahirkan desa yang lebih mandiri, produktif, dan berdaya saing. Inisiatif ini sejalan dengan visi Astacita untuk kemajuan bangsa.