Fakta Menarik: 21.000 Hektare Panen Padi Agustus 2025 Lebak, Ketersediaan Pangan Nasional Terjamin!
Kabupaten Lebak menargetkan panen padi Agustus 2025 seluas 21.000 hektare, menjamin ketersediaan pangan dan meningkatkan ekonomi petani lokal.
Kabupaten Lebak, Banten, siap menyambut panen raya padi pada Agustus 2025. Panen ini mencakup area seluas 21.000 hektare yang tersebar di hampir seluruh wilayah kabupaten tersebut. Hasil panen ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketersediaan pangan nasional serta mendorong peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Dinas Pertanian Kabupaten Lebak melalui Kepala Bidang Produksi, Deni Iskandar, mengungkapkan optimisme terhadap capaian ini. Pihaknya juga mendorong para petani yang telah selesai panen untuk segera melakukan gerakan percepatan tanam kembali. Langkah ini penting untuk menjaga keberlanjutan produksi dan pasokan pangan.
Keberhasilan panen ini tidak lepas dari penggunaan benih varietas unggul, yaitu Inpari 32. Benih ini memiliki masa panen relatif singkat, sekitar 85-95 hari setelah tanam. Inpari 32 menjadi pilihan favorit petani karena keunggulannya dalam produktivitas dan ketahanan terhadap hama.
Strategi Peningkatan Produktivitas Pertanian Lebak
Pengembangan benih varietas Inpari 32 menjadi salah satu strategi utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Lebak. Varietas ini dikenal memiliki rata-rata produktivitas yang tinggi, mencapai 6 ton gabah pungut per hektare. Angka ini jauh di atas rata-rata produktivitas padi di beberapa daerah lain.
Selain produktivitas, benih Inpari 32 juga unggul dalam ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Hal ini meminimalkan risiko gagal panen dan memastikan hasil yang optimal bagi petani. Kualitas beras yang dihasilkan pun cukup bagus, menjadikannya diminati di pasaran.
Deni Iskandar menambahkan, dengan harga gabah kering pungut yang ditampung pengepul mencapai Rp7.000 per kilogram, petani dapat meraih keuntungan lebih. Harga ini lebih tinggi dibandingkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang sebesar Rp6.500 per kilogram. Potensi pendapatan petani dari setiap hektare lahan bisa mencapai Rp35 juta jika menjual 5 ton gabah.
Dampak Positif Panen Raya bagi Ekonomi Lokal
Panen padi Agustus 2025 diharapkan membawa dampak positif yang signifikan bagi peningkatan ekonomi petani di Lebak. Dengan harga gabah yang menguntungkan, petani dapat merasakan langsung manfaat dari kerja keras mereka. Hal ini juga akan memutar roda perekonomian di pedesaan.
Anwar (60), seorang petani dari Kalanganyar, Kabupaten Lebak, menyatakan rasa syukur atas hasil panen yang tinggi. Ia menyebutkan bahwa ketersediaan pasokan air hujan yang melimpah selama periode tanam sangat mendukung pertumbuhan tanaman padi. Kondisi ini membuat tanaman tumbuh subur dan menghasilkan produktivitas optimal hingga 6 ton gabah pungut per hektare.
Ketua Kelompok Tani (Koptan) Blok Sentral Kecamatan Rangkasbitung Barat, Ahmad, juga melaporkan bahwa di wilayahnya sedang memasuki masa panen padi seluas 50 hektare. Ia menjelaskan bahwa Indeks Pertanaman (IP) di daerahnya meningkat dari tiga kali menjadi empat kali tanam dalam setahun. Peningkatan ini dimungkinkan berkat curah hujan yang tinggi, memastikan pasokan air yang cukup dari jaringan Irigasi Cijoro. Ahmad menegaskan bahwa setelah panen, petani akan segera kembali menanam sesuai instruksi Dinas Pertanian setempat.