Fakta Menarik: Bunda Literasi Banten Dorong Kolaborasi Keluarga dan Sekolah untuk Gerakan Literasi Inklusif
Bunda Literasi Banten Tinawati Andra Soni menginisiasi kolaborasi lintas sektor, dari keluarga hingga sekolah, guna memperkuat gerakan literasi di Banten. Bagaimana strateginya?
Bunda Literasi Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, secara aktif mendorong kolaborasi lintas sektor yang berfokus pada keluarga dan sekolah. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat gerakan literasi di wilayah Banten. Dorongan ini disampaikan dalam upaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan budaya literasi sejak dini.
Pernyataan tersebut disampaikan Tinawati di Kota Serang pada Jumat (25/7), bertepatan dengan acara pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Tangerang dan Bunda Literasi Kecamatan se-Kabupaten Tangerang untuk periode 2025–2030. Acara penting ini berlangsung di Pendopo Bupati Tangerang, menandai langkah konkret dalam upaya peningkatan literasi di daerah.
Tinawati menekankan bahwa gerakan literasi harus dimulai dari rumah, kemudian meluas ke sekolah, dan akhirnya ke ruang publik. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk PKK, guru, komunitas pegiat literasi, serta masyarakat umum, untuk bersama-sama menggaungkan pentingnya literasi sebagai fondasi utama dalam pembentukan pola pikir dan perluasan wawasan masyarakat.
Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor dalam Gerakan Literasi
Tinawati Andra Soni menegaskan bahwa literasi memiliki makna yang lebih luas daripada sekadar kemampuan membaca dan menulis. Menurutnya, literasi adalah fondasi krusial yang membentuk cara berpikir, memperluas wawasan, dan memperkuat pemahaman individu terhadap berbagai isu. Oleh karena itu, gerakan literasi yang komprehensif sangat dibutuhkan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Tinawati mengajak berbagai pihak untuk bersinergi. Peran keluarga, khususnya orang tua, menjadi sangat vital sebagai garda terdepan dalam menanamkan minat baca dan belajar pada anak-anak. Lingkungan rumah yang mendukung literasi akan menjadi pijakan awal yang kuat bagi perkembangan anak.
Selain keluarga, sekolah juga memiliki peran sentral dalam mengembangkan budaya literasi melalui kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler yang relevan. Komunitas pegiat literasi, PKK, dan masyarakat umum diharapkan dapat turut serta menciptakan ruang-ruang publik yang ramah literasi, seperti perpustakaan umum atau taman bacaan. Kolaborasi ini diharapkan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, diharapkan gerakan literasi dapat menjadi sebuah ekosistem yang berkelanjutan. Setiap elemen masyarakat memiliki tanggung jawab dan kesempatan untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas literasi. Sinergi ini akan menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan sumber daya manusia di Banten.
Peran Bunda Literasi dan Dukungan Pemerintah Daerah
Pengukuhan Rismawati Maesyal Rasyid sebagai Bunda Literasi Kabupaten Tangerang mendapat apresiasi tinggi dari Tinawati Andra Soni. Pengukuhan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menumbuhkan budaya literasi yang inklusif, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun komunitas. Ini adalah momentum penting untuk menggalakkan program-program literasi yang inovatif.
Kabupaten Tangerang, dengan segala potensinya, dinilai memiliki ruang yang luas untuk mengembangkan program literasi yang berbasis kearifan lokal dan menjangkau semua kalangan. Fokus utama adalah anak-anak dan ibu-ibu, yang merupakan pilar utama pendidikan dalam keluarga. Inisiatif ini diharapkan dapat memberdayakan mereka melalui akses terhadap informasi dan pengetahuan.
Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, menyambut baik pengukuhan para Bunda Literasi ini. Ia berharap keberadaan mereka dapat turut menyukseskan berbagai program pendidikan yang diinisiasi oleh pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah terhadap peningkatan kualitas pendidikan.
Maesyal Rasyid juga menjelaskan bahwa gerakan literasi ini memiliki korelasi erat dengan program pendidikan gratis yang dijalankan pemerintah. Di tingkat provinsi, terdapat program Sekolah Gratis bagi SMA, SMK, dan SKh swasta. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang secara bertahap menjalankan program pendidikan gratis untuk jenjang SD dan SMP swasta. Gerakan literasi juga selaras dengan 10 program utama PKK, khususnya dalam bidang Pendidikan dan Keterampilan, yang bertujuan mewujudkan keluarga berdaya dan sejahtera. Dukungan terhadap gerakan literasi di daerah juga datang dari Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional RI, Nurhadi Saputra, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.