Fakta Menarik: Uni Emirat Arab Bidik Sektor Prioritas, Siap Tingkatkan Investasi di Danantara
Uni Emirat Arab menunjukkan minat serius untuk meningkatkan investasi di Danantara, fokus pada sektor prioritas seperti infrastruktur dan kesehatan. Akankah target triliunan rupiah tercapai?
Duta Besar Uni Emirat Arab (UAE) untuk Indonesia, Abdulla Salem Al-Dhaheri, menegaskan komitmen negaranya. Ia menyatakan minat besar untuk meningkatkan investasi di Danantara, Badan Pengelola Investasi Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan usai penutupan 2025 Human Fraternity Fellowship. Acara tersebut berlangsung di Kediaman Duta Besar UAE di Jakarta pada Jumat malam (16/8).
UAE berambisi memperkuat kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Fokus utama investasi adalah sektor-sektor prioritas yang dikelola oleh Danantara.
Minat Investasi UAE di Sektor Prioritas
Dubes Al-Dhaheri mengungkapkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan mitra dari Danantara. Pertemuan tersebut bertujuan menyampaikan ketertarikan untuk berinvestasi bersama. Pembicaraan ini masih dalam tahap awal dan belum mencapai kesepakatan konkret.
Meskipun nilai investasi belum diketahui pasti, UAE bertekad berkontribusi pada sektor-sektor prioritas. Ini mencakup infrastruktur, pelabuhan, dan kesehatan. Minat ini menunjukkan fokus strategis pada area vital bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Selain itu, UAE juga mengincar penguatan investasi dalam hilirisasi komoditas. Contohnya adalah nikel oksida untuk produksi aluminium serta alumina hijau. Langkah ini sejalan dengan upaya Indonesia meningkatkan nilai tambah produk mentah.
Potensi Investasi Triliunan Rupiah dan Peran Danantara
Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan pernah menyatakan potensi investasi besar. UAE disebut siap menanamkan modal hingga 10 miliar dolar AS atau setara Rp163,3 triliun. Investasi ini direncanakan melalui skema perusahaan patungan untuk pengembangan elektrifikasi energi terbarukan.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, menambahkan perspektif penting. Ia menyebutkan kebutuhan penanaman modal asing dan dalam negeri senilai Rp13.032,8 triliun. Target ini ditetapkan untuk rentang waktu 2025 hingga 2029.
Rosan meyakini bahwa Danantara dapat berperan krusial dalam merealisasikan target investasi nasional. Badan ini diharapkan membantu mencapai target sebesar Rp2.175,26 triliun pada tahun 2026. Kehadiran Danantara meningkatkan kepercayaan investor asing.
Danantara, sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, berfungsi sebagai jembatan bagi investor. Ia membantu investor luar negeri mengidentifikasi proyek-proyek di Indonesia. Proyek-proyek tersebut dinilai memiliki tingkat keuntungan yang menjanjikan.